"Sumpah?! Ini mereka bertiga kemana dah?"
Glen mengatakan itu sambil berbisik ke telinga Leo.
Yang benar saja? Panitia dan murid baru beserta seluruh anggota OSIS telah berkumpul di lapangan sejak 1 jam lebih 30 menit yang lalu dan Valerie beserta 2 dayang nya itu belum juga kelihatan.
Apa mereka benar-benar kesasar? Rasanya tidak mungkin mengingat semalam dia sudah di jelaskan oleh sang papa dimana letak sekolah beserta jalanan nya.
"Yakali beneran gatau arah sekolah dimana" Ucapan Leo agak sedikit keras sehingga membuat Arsen menoleh sambil menaikkan alisnya sebelah oh jangan lupa dengan tatapan tajam bak elangnya dan muka nya yang selalu saja seperti tembok. Datar.
tatapan serta gestur alisnya itu membuat Leo membuka suaranya lagi. Dia tau apa maksud dari Arsen. Apa lagi kalau bukan bertanya? Benar-benar seperti orang yang bisu.
"Ah i-itu a-anu gimana si ah bingung jelasinnya"
Astaga dia benar-benar panik. Apakah suaranya se besar itu? Sampai membuat Arsen si ketua OSIS menoleh padanya? atau memang pendengaran pria itu yang tajam?
Tapi sebelum memikirkan itu semua, mereka di kejutkan dengan 3 orang siswi berseragam sekolah dengan tampilan seperti orang yang sudah lari marathon.
Iya, benar. Itu adalah Valerie beserta 2 sahabatnya Cassie dan Steffy.
Mereka bertiga datang dengan tampilan urakan. Rambut yang awalnya rapih sekarang sudah acak-acakan. Wajahnya dipenuhi dengan keringat serta bajunya yang agak kusut dan jangan lupakan nafas mereka yang ngos-ngosan.
kasian. Ucap Glen dalam hati.
Sungguh nasib adiknya benar-benar malang hari ini. Sepertinya dia sudah tau mengapa mereka bertiga datang terlambat terbukti dengan tampilan mereka.
"M-maaf kak. S-ssaya s-saya telat." Sambil meremas ujung rok nya, Valerie berkata seperti itu dengan suaranya yang bergetar dan kepalanya yang menunduk takut.
Hei, ini muka ketua OSIS nya sangat amat tidak bersahabat. Datar dengan tatapannya yang mengintimidasi dan dominan.
Siapa yang tidak takut? Sudah terlambat hampir 2 jam padahal masih murid baru ya walaupun ini sekolah punya orang tuanya tapi tetap saja dia salah karena terlambat.
Tapi ini bukan sepenuhnya salah nya kan? Salahkan orang yang dengan sengaja menabur paku di jalan raya sehingga ban mobilnya kempes. Apalagi mereka tidak menemukan kendaraan lain atau sejenisnya. seperti bis sekolah nya yang katanya biasa menjemput siswa di rumahnya.
Karena tidak mendapatkan respon apapun, Valerie memberanikan diri untuk menatap sepasang manik mata hazel itu.
Untuk beberapa detik Valerie sempat terpaku dengan ketampanan yang dimiliki oleh manusia di depannya ini. Tapi sepersekian detik setelahnya dia tersadar. Bisa-bisa nya dia terlena dengan ketampanan pria di depannya ini disaat dirinya terancam?
sepertinya dia sudah tidak waras.
"B-ban mobil s-saya kempes kak jadi dateng nya telat" Sambil kembali menunduk, Valerie melanjutkan ucapannya "Tadi saya juga udah nyoba nelpon 2 orang kakak saya tapi salah satu dari mereka pun gak ada yang ngangkat telpon nya. Terus gak ada kendaraan lain juga, saya juga gak nemu bis sekolah jadi yauda saya jalan kaki aja. capek kak hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
INOPINATUM
Teen FictionKisah ini tentang perjodohan gila yang dilakukan oleh dua keluarga terpandang di Dunia. Valerie namanya. Seorang gadis cantik, Ceria, dan baik hati tentunya ah tidak dia tidak baik-baik amat, dia juga suka bully orang dan suka ghibah. Jangan sekali...