Tidak terasa hari ini adalah hari terakhir mereka di MOS dan sebelum masa itu berakhir, mereka diminta untuk mengumpulkan tanda tangan anak OSIS sebanyak mungkin yang mereka bisa.
"yang paling dikit dapet hukuman apa gimana kak?"
Valerie menengok kearah suara itu berasal. Dan ternyata itu adalah pertanyaan yang terlontar dari mulut seorang cowok yang satu regu dengannya.
Karena lama tidak ada suara, Valerie menengok kearah Leo dan anggota OSIS yang ada di depan mereka. Disitu juga ada Arsen. Jangan lupakan fakta bahwa dia adalah ketua OSIS di sekolah ini.
Kalau dilihat-lihat cowok itu sangatlah tampan. Valerie benci mengakui nya tapi dia telah terpesona pada pandangan pertama oleh ketampanan yang dimiliki manusia es batu menyebalkan itu.
Valerie menggelengkan kepalanya, lama-lama dia bisa jadi sinting.
"Dapet. Dia harus traktir 5 anggota inti OSIS termasuk ketua OSIS selama seminggu"
Tidak. Jangan berharap itu adalah suara dari Arsen. Suara itu milik Leo sedangkan Arsen hanya berdiri dalam diam.
Hei yang benar saja yang kalah akan mentraktir anggota inti OSIS selama satu minggu? Bagaimana kalau yang kalah adalah orang yang ekonomi keluarga nya rendah? Tapi mengingat bahwa sekolah ini adalah sekolah elit tidak mungkin kan kalau mentraktir anggota inti OSIS akan membuat nya bangkrut? Tapi tetap saja Valerie sedikit tidak setuju.
Valerie terkejut saat dia dengan sengaja menatap Arsen dan ternyata cowok itu juga sedang menatapnya datar seperti biasa.
Sambil mengalihkan tatapannya kembali ke depan dengan gugup dia bicara dalam hatinya, Seperti biasa katanya? padahal mereka cuma bertemu beberapa kali.
Valerie terkekeh sinis dalam hati. Tapi terlepas dari itu, Leo melanjutkan kalimatnya.
"Yang paling penting adalah tanda tangan dari ketua OSIS. Kalau kalian memiliki semua tanda tangan anak OSIS terkecuali ketuanya, kalian tetap dianggap kalah."
Leo menatap Valerie dengan tatapan remeh. Pasti saudara kembarnya itu yang akan dapat hukuman. Dia yakin kalau Valerie tidak akan mendapat tanda tangan dari Arsen mengingat bahwa dia pernah melihat mereka berdua di gudang waktu itu.
Leo sengaja memberi hukuman seperti itu. Anggap saja dia sedang mengerjai Valerie mengingat Valerie memiliki banyak sekali uang di ATM nya jadi tidak salah kalau dia memoroti saudara kembarnya itu.
"Hasilnya kami tunggu sampai jam dua siang di lapangan indoor sekolah."
Setelah mengucapkan itu Arsen langsung melenggang meninggalkan lapangan outdoor dengan beberapa murid baru yang mulai bergerak mencari tanda tangan.
Setelah hampir satu jam Valerie berkeliling mencari anak OSIS, sekarang kini tinggal mendapatkan tanda tangan dari Arsen dan Leo selaku ketua dan wakil ketua OSIS.
Capek sebenernya tapi mau bagaimana lagi ini adalah salah satu rangkaian terakhir sebelum acara pembagian kelas dan ya, MOS itu selesai.
Setelah mencari kemana-mana akhirnya Valerie berakhir di ruangan khusus ketua OSIS. Tadi dia bertemu dengan Leo dan akhirnya dia memberikan saudara tercintanya ini tanda tangan walaupun dia tau yg kalah tetaplah Valerie tapi tidak apa dia membahagiakan kembarannya sekali-sekali.
tok tok tok!
Ntah sudah ketukan yang keberapa kali yang Valerie lakukan tapi tetap saja dia tidak mendapat jawaban dari dalam.
Kata Leo tadi Arsen ada di ruangannya tapi ini kok tidak ada yang menyahut?
Ceklek!
KAMU SEDANG MEMBACA
INOPINATUM
Teen FictionKisah ini tentang perjodohan gila yang dilakukan oleh dua keluarga terpandang di Dunia. Valerie namanya. Seorang gadis cantik, Ceria, dan baik hati tentunya ah tidak dia tidak baik-baik amat, dia juga suka bully orang dan suka ghibah. Jangan sekali...