Haii
Pagi ini Valerie tidak ke sekolah begitupun juga dengan Glen dan Leo, ntahlah dia tidak tahu kenapa papa nya sampai-sampai menyuruh mereka istirahat dirumah dan tidak ke sekolah dan malah bilang 'yang punya sekolah kan papa, ya terserah papa dong' mengkece sekali bukan papa nya? Padahal harusnya kan mereka tetap ke sekolah mengingat waktu dari acara yang katanya acara keluarga akan di adakan di jam 7, malam nanti.
Dan saat ini Valerie sedang berada di kamarnya, menggulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri menandakan bahwa dia sedang sangat amat gabut saat ini.
Pikirannya sedang tidak baik-baik saja akibat dari perkataan Leo di meja makan tadi yang mengatakan bahwa Valerie akan di jodohkan dengan seseorang. Saat Leo mengatakan itu pun Valerie sempat menatap kedua orang tuanya meminta jawaban dan mereka pun mengangguk mengiyakan.
Tidak, Valerie yakin orang tuanya tidak serius mengangguki perkataan Leo lagi pula Valerie masih 17 tahun mana mungkin dirinya di jodohkan apa lagi di nikahkan di usianya yang masih terbilang sangat muda, meskipun 2 bulan lagi dirinya ulang tahun ke 18 tapi tetap saja dirinya masih muda!
"Arghh"
Valerie menarik rambutnya frustasi, lama-lama Valerie bisa stress jika memikirkan perkataan Leo tadi dan kalau itu benar adanya Valerie akan di jodohkan siapa cowok yang akan menjadi calon suaminya nanti? Dia harap bukan Lelaki berperut buncit, kepala plontos, kumis tebal, gigi perak dan berjas hitam.
Valerie menggelengkan kepalanya, kenapa pula dia harus memikirkan bentuk rupa calon suaminya? Perkataan Leo kan belum tentu benar adanya tapi ah sudahlah Valerie harap Leo dan orang tuanya hanya bercanda.
Valerie beranjak dari tidurnya, dia harus memastikan ini dan semoga saja mereka benar-benar hanya bercanda.
Keluar dari kamar, Valerie langsung menuju lantai bawah untuk menemui kedua orang tuanya, biasanya mama dan papa nya itu akan bersantai di ruang keluarga sambil menonton siaran televisi.
Dan benar kali ini mereka lengkap, disana juga ada Leo dan Glen yang sedang memakan cemilan sambil berbincang-bincang.
Kedatangan Valerie membuat orang-orang yang ada disitu melihat ke arahnya.
"Eh halo cantiknya mama, berhubung kamu ada disini mama sama papa mau bicara serius sama kamu"
Deg. Bicara serius katanya? Demi Neptunus Valerie keringat dingin, apakah....
"Yang dibilang Leo tadi- itu benar dan harusnya yang mengatakan itu pertama kali adalah papa tapi kembaran mu itu malah keceplosan" Mama nya menatap Leo dengan tatapan nyalang.
"Oke jadi begini," Papa Valerie menjeda ucapannya, "Papa sama mama sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak dari sahabat papa dan Mama, kami bersahabat sejak menginjak masa-masa junior high school. Kami berjanji bahwa jika ketika kami ber empat menikah dengan satu sama lain dan memiliki anak yang berbeda gender maka kami akan menjodohkannya" lanjut nya.
Valerie terdiam, dia mencerna kata demi kata yang keluar dari mulut papa nya.
"Kalau yang kamu pikirkan adalah pernikahan ini sebatas kontrak perusahaan, itu salah besar. Ini murni janji dari kedua belah pihak. Janji adalah hutang dan hutang itu harus di bayar." Ujar papa nya lagi.
"T-tapi k-kenapa- kenapa harus orell? Kan Kak Glen sama Leo anak mama papa juga." Valerie sudah siap menumpahkan cairan bening yang sudah menumpuk di ujung matanya sedari tadi.
"Dia cowok sayang, tidak mungkin kan mama sama papa menikahkan Glen atau Leo dengan cowok juga?" Kekeh mama nya.
Valerie merenggut, kenapa mama nya harus terkekeh seperti tadi? Harusnya mama nya sedih melihat dirinya seperti ini tapi mama nya itu masih saja bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
INOPINATUM
Teen FictionKisah ini tentang perjodohan gila yang dilakukan oleh dua keluarga terpandang di Dunia. Valerie namanya. Seorang gadis cantik, Ceria, dan baik hati tentunya ah tidak dia tidak baik-baik amat, dia juga suka bully orang dan suka ghibah. Jangan sekali...