3.

1.3K 189 10
                                    

Jam sekolah sudah berakhir sekitar 10 menit yang lalu. Namun, masih banyak siswa siswi yang masih berseliweran di area sekolah.

Yuki menghentikan langkah kakinya di halte depan sekolahnya. Bukan untuk menunggu bus ataupun angkot, apalagi jemputan. Cewek itu sedang istirahat sebelum kakinya kembali melangkah menuju rumah. Yuki membuang napasnya bosan. Kakinya ia mainkan dengan memaju mundurkan di kolong bangku yang ia duduki.

Tak lama sebuah mobil merah berhenti di depannya. Yuki menyerngit bingung. Kaca mobil itu turun. Memperlihatkan siapa pengemudinya.

"Ingin pulang bersama?" Tawar si pengemudi. Yuki menggeleng cepat. Apalagi melihat ada gadis lain duduk di samping kemudi.

"Rumah lo masih yang dulu kan? kita bisa pulang bersama mumpung searah."

Cewek yang berada di sebelah pengemudi menoleh, menatap Yuki dengan intens. Berharap Yuki sadar akan menolak tawaran maxime.

Dilihatnya Yuki yang diam mematung kedua tangan Yuki meremas kuat tali tas yang di pakainya.

Ada kenangan buruk yang tiba-tiba hadir di kepalanya. Membuat traumanya kembali. Membuat ia ketakutan sendiri.

Si pengemudi turun dari mobilnya dan menghampiri Yuki.

"Lo kenapa Ki?"

"Max!" Maxime tidak perduli akan teriakan itu.

"Badan lo dingin Ki, wajah lo juga pucat. Kita pulang bareng aja yah, gue antar." Yuki segera menarik tangannya dan berjalan mundur saat Maxime menuntunnya untuk masuk kedalam mobilnya.

"Kamu kenapa Ki?"

Dari dalam mobil Syifa memperhatikan semuanya. Sesekali dahinya berkerut heran. Yuki terlihat berbeda untuk saat ini. Hal itu membuat hatinya merasa aneh.

"Yuki, lo kenapa?" Syifa tersentak saat melihat airmata mengalir dari kedua sudut mata Yuki.

"Aku antar pulang yah."

"NGGAK. NGGAK. NGGAK" Maxime bingung saat tiba-tiba Yuki teriak histeris. Air mata semakin deras membanjiri wajahnya.

"Yuki, kamu..."

"NGGAK,, KAK BAGAS." entah untuk yang keberapa kalinya Syifa kembali tersentak saat tiba-tiba Yuki memanggil kakaknya.

"Yuki..."

"Yuki lo kenapa?" Entah sejak kapan, Al datang dan langsung memeluk Yuki yang histeris.

" Hiks, Kak Bagas,,,hiks." Al mengeratkan pelukannya mendengar isak Yuki.

"Tidak apa-apa, gue disini." guman Al di telinga Yuki.

"Lo ngapain?" Al menyentak tangan Max yang ingin melepas pelukannya.

"Lo nggak liat dia histeris? Dia ketakutan bego!" maki Al. Max terdiam.

Takut? Untuk apa Yuki takut. Bahkan tadi pagi tidak apa-apa saat mereka bertemu.

"Sekarang Lo pulang! Ajak cewek lo itu." tunjuk Al pada Syifa yang masih di dalam mobil.

Max semakin bingung. Ingin membantah. Namun kalimat Syifa membuatnya tidak ada pilihan lain.

"Kita pulang Max, Al bener Yuki keliatannya ketakutan. Dia takut karena sudah membunuh seseorang." Al mengepalkan tangannya.

Kalimat Syifa barusan benar-benar membuatnya naik darah.

"Tapi, syif."

"Sudahlah Max, lagi pula sudah ada Al kan yang nemenin Yuki." pasrah. Max kembali ke mobilnya.

After Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang