4.

948 156 5
                                    

"lo ngapain sih ngikutin gue Mulu?" Kesal Al karena sendari tadi Rian terus membuntutinya di belakang cowok itu.

Harusnya Al tidak perlu marah karena memang itu hal biasa. Bukankah hampir setiap hari cowok manis dan tinggi dengan kulit sawo matang ini selalu bersamanya? Sejak SMP mereka kenal, mereka tidak pernah lepas dari satu sama lain.

Tapi kali ini berbeda, sejak Rian membuat Yuki menjauhinya, Al jadi kesal. Belum sepenuhnya dekat dengan Yuki, Rian sudah menjauhkan nya.

"Tiap hari juga kita selalu bareng kenapa baru sekarang Lo marah?" balas Rian santai, masih mengikuti Al. Al tak menjawab, cowok itu tengah sibuk menengok kanan kiri mencari keberadaan Yuki.

"Syifa kemana yah, tumben dia langsung keluar kelas di istirahat pertama." guman Rian. Namun, Al masih mendengarnya. Al melirik Rian sebentar lalu memutar bola matanya malas.

Sudah berulang kali Al katakan cari cewek lain, tapi cowok itu masih keukeuh ngejar Syifa.

"Paling lagi mojok sama pacarnya." Rian mendelik tajam pada Al.

"Mereka sahabatan tahu, bukan pacaran!" tekan Rian.

"Lo yakin mereka cuma sahabat? Lo kan bisa liat sendiri gimana deketnya mereka." Langkah Al terhenti saat melihat Yuki berjalan dari arah berlawanan dengan pandangan gadis itu tertuju pada ponsel di tangannya.

Al tersenyum lebar.

"Ternyata bener kata orang. Jodoh itu nggak perlu dicari, karena dia akan datang dengan sendirinya." Rian yang belum paham mengerutkan keningnya.

"Maksud lo?"

"Jodoh gue dateng." ujar Al seneng. Rian mendongak melihat Yuki yang berjalan ke arah mereka.

Senyum jail tercetak di bibir Rian. Dengan gemulai Rian mengalungkan tangannya pada lengan Al, membuat Al kaget dan reflek berusaha melepas tangan Rian.

"Lo apa-apa sih?" kesal Al.

Rian cemberut. "Lo berubah Al, gue nggak suka Al yang sekarang." ujarnya manja.

Yuki berhenti tepat di depan mereka. Wajahnya merah menahan malu. Lagi-lagi Yuki harus melihat adegan menggelikan.

"Lo ngomong apa sih?" masih dengan nada kesel.

"Gue pengen Al yang dulu kembali." tangan Rian semakin kencang merangkul Al. Al jijik. Sumpah demi apapun. Jika Rian bukan temannya sudah Al tendang cowok itu ke benua Amerika.

"Lepasin tangan gue, kalo ada yang liat bisa bahaya." rupanya Al belum menyadari jika Yuki sudah mematung didepan mereka. Karena sendari tadi Al sibuk melepas tangan Rian.

"Emang udah ada yang liat kok." Al bergeming, menatap Rian bingung.

Rian mengangkat dagunya menunjuk Yuki. Al mengikuti dan dia kaget setengah mati melihat Yuki mematung menatap mereka.

"Yu- Yuki." Yuki tersadar dan menggeleng pelan.

Anggap dirinya tidak melihat apa-apa tadi. Dengan gugup Yuki kembali berjalan ingin melewati mereka tapi tanggan kiri Al yang tidak di ranggkul Rian menahan pergelangan tangannya.

"Ini nggak seperti yang lo liat. Gue bisa jelasin kok." Yuki menatap Al bingung.

"Ihh, Al lo apa-apa sih, di depan gue lo malah deketin cewek cantik?" Yuki menarik tangannya dari Al, tapi genggam Al kuat.

"Lo harus jelasin semuanya ke Yuki, gue nggak mau dia salah paham." Rian tahu, kali ini Al serius. Tatapan mata Al menunjukan keseriusan. Rian bergidik ngeri di tatap begitu tajam oleh Al

After Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang