Yuki menuruni satu persatu anak tangga dengan wajah tanpa ekspresinya. Gadis itu menuju dapur untuk sarapan bersama kedua orang tuanya sebelum berangkat sekolah.
"Selamat pagi sayang, " sapa bundanya Yuki hanya berdehem sebagai jawaban dan duduk dikursi kosong.
"Semalam kamu tidak tidur, lingkaran mata kamu jelas banget sayang? " Yuki tidak menjawab gadis itu hanya diam duduk dikursinya.
Bunda mengambilkan nasi beserta lauknya untuk putri semata wayangnya.
Yuki menerima piring itu. Mengulurkan tangannya untuk menerima piring dari Lia. Dan karena itu, tanpa sengaja mata Lia melihat beberapa plester yang ditempel dengan acak. Dia tahu apa yang sudah putrinya lakukan. Lagi-lagi dia gagal melindungi putri satu-satunya.
"Sayang, obat kamu masih ada? Kalau habis nanti pulang sekolah kita ke rumah sakit yah. "
"Aku nggak gila Bun, aku nggak mau ke tempat itu lagi. " orang tua mana yang tidak terluka melihat anaknya melukai dirinya sendiri? Lia menunduk mencoba menahan buliran air matanya agar tidak jatuh.
"Kamu memang nggak gila sayang, tidak ada yang mengatakan kamu gila. Sudah lanjutkan sarapan mu, kita tidak akan memaksa lagi. " sebagai kepala rumah tangga laki-laki itu harus bisa menyelesaikan masalah ini.
"Tapi,,?" Dion menggenggam tangan istrinya. Dia tahu apa yang akan istrinya katakan. Untuk itu dia menghentikannya tidak ingin mental putrinya kembali terganggu.
Lia hanya diam ketika melihat suaminya mengangguk. Memintanya untuk percaya pada kata-kata yang diucapkan.
🍂🍂🍂🍂
"Mama dengar Yuki dan keluarganya sudah kembali ke jakarta yah? " Syifa hanya diam, menikmati sarapannya dengan tenang.
"Ibu jadi kangen sama anak itu, dua tahun dia pergi pasti sekarang makin cantik. Nanti pulang sekolah ajak Yuki main ke rumah yah. " masih tidak ada jawaban. Retno -ibu Syifa-tidak kehabisan akal.
"Ibu jadi inget dulu saat Ibu bilang ibu juga punya anak yang seumaran dengannya dia langsung heboh dan nyuruh ibu buat ngenalin ke kamu. Dan setelah kalian kenal kalian jadi semakin dekat. Apa lagi saat Bagas ikut pindah ke rumah mereka dan menjadi supir pribadi Yuki meski dia belum tamat kuliah, kalian jadi semakin dekat. Dan bagas juga sangat menyayangi Yuki. "
Krontangg,,,, sendok yang dibanting mengenai piring itu mengagetkan Retno.
"Sayang, "
"Berhenti membicarakan pembunuh itu Bu, Syifa jadi makin benci sama dia. " Retno tahu apa yang putrinya rasakan. Tapi dia juga tidak bisa membiarkan kebencian itu tetap ada di hati putrinya.
Apa lagi orang yang dibencinya adalah orang yang sudah berbaik hati membiayai hidup mereka.
"Sayang itu hanya kecelakaan. Bukan Yuki yang membunuh kakak mu, "
"Jika bukan dia yang membunuh lalu kenapa mereka kabur? Bahkan tanpa mengucapkan bela sungkawa pada keluarga yang berduka." air mata adalah hal yang paling sulit untuk ditahan lebih lama.
"Mereka kabur setelah tahu kak Bagas tidak bisa di selamatkan. Dia pembunuh Bu, bahkan keluarganya ikut melindungi pembunuh itu. Mereka semua orang jahat. Hikss" andai putrinya tahu apa yang telah keluarga Yuki lakukan demi kelangsungan hidup mereka selama ini apa putrinya akan menyesalinya?
"Syifa,,, " cukup Syifa tidak ingin moodnya semakin buruk. Gadis itu buru-bangun dan meninggalkan ibunya. Dia hanya hanya tidak ingin Ibunya tahu. Bahwa didalam hatinya yang paling dalam ia pun merindukan sahabatnya yang dulu selalu melindunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You
RomanceAl dan Yuki. Dua orang yang berbeda. Bukan saudara bukan pula teman. Pertemuan pertama mereka yang tak di sengaja karena Al yang mendengar perdebatan Yuki dengan mantan sahabatnya. Mereka mulai akrab, bahkan saling menyimpan perasaan. Tanpa mereka s...