PART. 6

57 45 2
                                    





Di pagi hari yang cerah banyak muda mudi berlari tak hanya anak muda bahkan orang dewasa dan anak anak pun berlari pagi di sebuah taman komplek permata indah.

Banyak pula jajanan yang berjualan mulai dari ketupat sayur, ketoprak, bubur ayam dan banyak lagi.

Begitu pula seorang gadis cantik nan imut yang berlari sejak subuh tadi pun sudah terlihat lelah bahkan keringet sudah membasahi tubuhnya.

Namun tak ada niat sedikit pun untuk berhenti barang istirahat sejenak.

Ahh sejuknya batinnya dengan menghirup udara segar dipagi hari.

Yah dihari minggu yang cerah ini enak nya buat bersantai dan berlari.
Setelah lelah berlari menggelilingi komplek taman ara pun mencari pedagang makanan sekitar untuk sarapan karena perutnya sudah keroncongan kan kasian kalo cacing baby ya gak di kasih asupan makanan, dia pun menghampiri tukang bubur yang tak rame.

" bang bubur nya satu ya jangan pakai kecap kacang daun selada sma bayang goreng sambal ya yang banyak bang sama es teh manisnya satu ya bang.  " ara yang sudah duduk dibangku panjang sambil memesan makanannya.

" siap neng. " ucap tukang bubur.

Aku mencari bangku yang kosong sembaring nunggu pesanan makanan, tak begitu lama pesanan bubur pun dateng saat aku sedang asik asik ya makan bubur aku mendengar suara cowok yang suaranya tak asing ku dengar.

" bang bubur satu jangan pedas sama teh angetnya satu. " katanya dan berjalan duduk di bangku yang tepatnya di depanku.

Aku hanya menundukan kepala sesekali melirik cowok tersebut yang sedang memainkan handphonenya sambil menunggu pesanannya.

Aku memberanikan diri untuk mengangkat kepalaku dan pandangan kami pun bertemu lagi. Bahkan dia seperti kaget seperti ku.

Karna aku tidak tau kenapa kita selalu bertemu. Aku pun tersenyum untuk sekedar menyapa, gak tau takdir atau mukjizat apa dia pun menyapa ku balik dengan senyuman manisnya membuat ku kelepek kelepek di buat ya baru di senyumin aja bikin disko jantung apalagi tatap tatapan bisa mati jantungan kali ya hehe.

" hai. " sapa aldo walau dia tak begitu akrab tapi seengak ya dia mau berbasa basi, tapi untuk orang tertentu saja.

" ha..hai juga. " kata ku gugup gimana gak gugup kalo disapa langsung sama cogan yang di taksir.

" sendirian."

Aku hanya menggakukan Kepala." iya kakak sendiri, sendirian juga. " kataku balik yang hanya dibalas anggukan kepala.

aldo hanya menganggukan kepala sebagai jawaban, Setelah itu kami pun hanya diam sambil memakan bubur masing masing dengan diiringi suara angin yang berhembusan.

Aku yang sudah selesai makan pun langsung membayar dan berjalan hendak pulang tanpa saling berkata atau basa basi begitu pun dengan dia.

Aldo yang belum begitu jauh dari tempat naura berdiri pun berhenti saat naura memanggilnya karena teringat sesuatu. " KAK. " teriak naura.

Aldo yang baru beberapa langkah berhenti saat cewek tadi berteriak  aldo pun berhenti dan menenggok kebelakang untuk sekedar menenggok naura, aldo menggangkat sebelah alisnya seakan bertanya kepadaku.

" ter..terima kasih untuk yang kemarin karena kakak sudah mengembalikan dompet ara kalo gak ada kakak mungkin dompet ara udah melayang kaya angin hehe." tutur naura dengan senyuman manisnya.

Aldo hanya tersenyum menanggapin ucapan naura dan berjalan pergi meninggalkan naura yang masih berdiri dengan jantung yang sudah disko jungkir balik.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang