Saat malam tiba aku dan kedua orang tua ku pun makan malam.
"sayang lusa papa dan mama akan pergi kesingapure selama lama lima bulan untuk melihat keadaan oma kamu. " mama yang memulai percakapan.
"kok tiba tiba banget si mah, emangnya oma sakit apa mah. " tanyaku.
"kamu tau kan oma mu sudah tua dan rentang mesti ada yang jagain. Papa dan mama takut kalo jantung oma mu kambuh lagi. " kali ini papa yang berkata.
"bukannya ada om darto pah. "
"om darto sedang dioper ke malaysia kerjanya sayang. " seru mama.
"trus kalo mama sama papa pergi ara sama siapa. " kataku dengan raut sedih.
"kamu nanti akan tinggal sama tante tiara temen mama kamu masih ingatkan."
Aku mengkerutkan keningku dan menggingat ingat apakah aku pernah bertemu dengannya."ara gak inget mah. "
Mama hanya tersenyum. "iya lah sayang kamu gak inget kan waktu tuh kamu masih sd. "
Aku mengganguk anguk kepala saja. "tapi tetep aja ara kan takut ara gak bisa jauh dari mama papa. "
Papa yang gemas mencubit pipi cubby putri ya dan tertawa. "princess papah yang imut ini sungguh menggemaskan. " mamah pun sama "papa mama cuma lima bulan doang sayang perginya. " timpal mamah.
"ih papah rese, ara kan bukan anak kecil. " keselku mengkerucutkan bibir membuatnya benar benar lucu. "tapikan lima bulan lama mah boleh gak ara ikut pah mah. " sambungku.
"Papa sama mama gak akan lama sayang pergi ya, jadi kamu gak usah sedih, masa anak papa cengeng sih." hibur deon kepada putri yah mengelus kepala putri tersayang ya.
naura hanya menganggukan kepala dengan raut wajah sedih. karena baru kali ini naura bakal ditinggal kedua orang tua ya pergi. naura yang emang dari kecil manja dan tidak pernah bisa jauh dari orang tua ya mulai detik ini dia harus bisa mandiri tanpa kedua orang tua ya.
"sudah sudah jangan sedih sekarang kamu tidur jangan lupa gosok gigi besok baru kita masukan baju kamu kekoper ya. " mama yang sedang membersihkan piring kotor dan membawanya ke dapur.
Aku pun berjalan dan naik keatas tidak lupa untuk mengosok gigi.
Setelah itu menganti baju piama dengan motif kartun kesukaanku minion."Bagaimana ya nanti aku kalo tinggal dirumah tante tiara teman mamah. Aku kok jadi takut ya." renungku dengan pandangan kelangit langit kamar. Merebahkan diri dikasur empukku yang sebentar lagi akan ku tinggalkan.
Aku memeluk boneka kesayanganku dengan erat dan memejamkan mata hingga tertidur dengan lelap.
****
Aku memasukan beberapa pakaian dan peralatan sekolah kedalam koper dan tas ransel yang tidak terlalu besar. Dan tak lupa boneka minion kesayanganku.
"sayang sudah selesai." mama yang sudah masuk kedalam kamarku.
"sudah mah. " jawabku dengan mengamblok tas ranselku.
"gak ada yang ketinggalan kan. " tanya mama lagi.
Aku menggeleng kepala. "gak mah, udah ara masukin semua sama keperluan sekolah ara mah. " jelasku.
"yaudah kalo gitu ayok kita ke rumah tante tiara. " ajak mama membawa koper kecilku.
Kami pun langsung berjalan dan masuk kedalam mobil yang sedang dikendarain oleh papa.
Sepanjang perjalanan menujuh rumah tante tiara aku hanya diam saja. Bahkan saat mama dan papa mengajak ku menggobrol aku hanya sedikit berbicara dan selebihnya hanya diam.
Tiba saat nya kami sampai di sebuah rumah tante tiara. Naura dan kedua orang tua ku pun turun berjalan masuk kedalam yang sangat besar dengan halaman yang luas disertai macam macam tanaman.
Dan terdapat kolam ikan disebelah ayunan kecil mungkin itu punya anak pemilik rumah, naura jadi keinget waktu TK suka banget main ayunan sampai dulu pernah ngerengek sama mama yaminta dibuatin ayunan.
Aku masih melihat sekeliling rumah tersebut sehinga terdengar suara mama yang memanggilku. Aku berjalan menghampiri mama dengan seorang wanita yang disampingnya seusia mamaku dia pun tersenyum menyapa kepadaku.
"kamu pasti ara ya." katanya dengan senyum yang mengembang.
"iya tante. " anggukku dengan mencium tangannya.
"gak kerasa ya sekarang sudah besar cantik pula kaya kamu jeng, padahal waktu itu kamu masih kecil loh. " jelasnya.
"ah kamu ra bisa banget." jawab mamaku."ya udah kalo gitu aku titip anak ku ya li kalo dia bandel omelin aja. " sambungnya.
"ih mama apaan sih ara kan gak nakal tau emang nya ara anak kecil apa. " dumelku.
"hahaha persis kaya kamu waktu kita masih sma ya."
Setelah itu mama dan papa berpamitan."jangan telat makan sama jangan banyak begadang ya sayang. " ucap mama yang dibalas anggukan kepalaku. "papa mama pergi dulu ya gak akan lama kok, baik baik kamu disini. " timpal papah mencium keningku.
"Ra kami pergi dulu ya assalammualaikum inget pesan mama yah sayang. " kata mama keluar dan pamit berjalan pergi.
Aku masih berdiri melihat kepergian mama dan papa karna baru pertama kalinya aku ditinggal sendiri dan dititipkan ditempat yang belum aku kenal.
"ayok ara kita masuk pasti kamu cape kan. " ajak tante tiara.
"ehh iy..ya tante. " gugupku berjalan menggikutinya.
"nah ini kamar kamu tante sudah menyiapkannya, bagaimana menurutmu suka gak. " tanyanya.
Astaga ternyata tante tiara sudah mendekor kamar yang benar benar bagus."suka tante suka banget. " anggukku dengan senyuman.
''syukurlah kalo kamu suka karena tante tidak punya anak perempuan jadi tante nyiapin kamar ini buat kamu sayang. " tante tiara tersenyum menggelus rambut panjangku dengan sayang.
"kalo boleh tau emang tante punya anak berapa. " tanya ku.
"tante punya anak dua sayang tapi cowo dua duanya yang satu lagi sekolah diparis kalo yang satu mungki dia lagi main sama temannya." jelasnya.
Naura jadi penasaran sama anak tante tiara apa aku kenal apa tidak ya. maklumaja naura kadang suka kepo.
"assalammualaikum mah ." kata suara cowok tersebut.
"nah itu pasti al, baru juga diomongin udah nonggol kan. udah balik ayok kita kebawah." ajak tiara.
Aku menaruh koper dan tasku lalu menyusul tante tiara kebawah menemui anaknya.
"tumben pulang nya cepet banget. " kata tante tiara ke anaknya.
"yah kan cuma gerjain tugas doang mah. " jawabnya dengan meminum air putih yang dipegangnya.
Aku tidak bisa begitu jelas melihatnya karena dia memunggungi ku. Tapi entah mengapa terasa aku menggenalnya bahkan suaranya pun sangat familliar sekali.
"oh iya ara sini tante kenali sama anak bungsu tante. " seru tiarapada naura.
aku berjalan menghampiri tante tiara dan anaknya dengan gugup dan saat itu Dia membalikan badannya.
mata kami pun betemu lagi, Membuat aku dan dia bertatapan dengan kekagetan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionBerawal dari bus sekolah yang Naura tumpangi hingga bertemu cowok yang membuat naura jatuh hati pada pandangan pertama, hingga tinggal satu rumah dengan Aldo yang mempunyai sikap dingin. Membuat keduanya merasa kan jatuh cinta tanpa mereka sadari. ...