PART. 9

47 43 7
                                    





Hal paling menyebalkan adalah menuggu. Yah menunggu adalah satu hal yang paling benar benar naura benci.

Dan disinilah aku terdampar di parkiran sekolah dengan terik matahari yang menyengatkan badan.

Mungkin kalo dianime anime badanku sudah mengeluarkan asap saking panasnya.

Sumpah nih cowok lama banget kaya penganten sunat. Gue udah lumutan saking lamanya nungguin tuh orang. Batinku. Liat aja kalo dateng orangnya gue bakal sembur. Gerukku dalam hati mengeluarkan sumpah serapan.

Dret.. Dret..
Bunyi handphoneku berbunyi disaku rok.

User num

Aku langsung mengklik tombol hijau dan menempelkan dikuping.

"dimana. " suara disebetang sana.

"di parkiran. Lu di.. " "tutt..tutt.." kataku saat ku ingin bertanya balik. Dia sudah menutup telephonenya secara sepihak.

"what. Dia langsung matiin telephone, sumpah ya tuh cowok bener bener bikin gue naik urat, kalo kaya gini gue tarik lgi udah ucpan gue kalo dia calon masa depan gue, baru sehari gue tinggal bareng udah urtan gue giman lima bulan bisa kurus kering badan gue. gak bodygols lagi. aihh " gerutu naura mengacak rambut panjang ya.

"naik. " aldo yang tiba tiba saja sudah disampingku dengan motor dan jaket hitam beserta helm yang sudah di pakainya. "cepet. " ucapnya lagi.

Aku yang malas berdebat langsung naik dengan tampang bete dan kesal.  Walaupun hati udah  banget tangan juga udah gatel ingin menggomel, mencakar atau menjengut rambutnya mungkin. sampai botak kaya upin ipin.

sabar naura sabar orang cantik pasti banyak yang naksir. mungkin ini ujian dari allah ucapku dalam hati. tak luput juga menyumpahi dia dengan sumpah serapan.

Kami pun pergi meninggalkan sekolah yang memang sudah sangat sepi.


*****

Aku turun tanpa mengucapkan terima kasih berjalan masuk kedalam.

"assalammualaikum tante ara pulang. " teriakku dengan suara yang masih kesel.

"gak usah teriak teriak dirumah orang, nih bukan hutan." ketusnya

Hah cengokku

Aku berjalan dengan menghentak hentakkan kaki. meninggalkan aldo yang membuka sepatu sekolah. Bodo amat dah dia mau bilang aku kaya anak kecil atau apa. yang jelas hati naura kesel sekesel kesel ya rasa ya mau banting barang yang ada dirumah tante tiara ehh tapi kan nih bukan rumah naura yang ada bisa ganti rugi nanti.

"eh ara kenapa mukanya bete gitu. Mang ada yang jahatin kamu ya. " tanya tante tiara yang berdiri disampingku.

Mencium tangan tante tiara. "ya tante aku lagi bete.  Tadi pas pulang sekolah ada orang yang dingin banget kaya es mambo tante dia ngomong ngomong gak jelas. " ledekku melirik kearahnya yang sedang meminum air putih.

Aldo yang merasa tersindir masa bodo tak peduli naura yang sedang berbicar dengan mama ya. Seakan akan tak terjadi apa apa. emang sih aldo nih es batu banget tampang muka ya. gak ada ekpresi wajah yah.

"emangnya siapa yang kamu bilang orang dinggin itu." tanya tante tiara penasaran.

"aku lupa namanya tante hehhe abis gak penting juga tan." jawabku.

"mungkin lu ya juga kali yang bikin dia kesel juga." aldo yang tiba tiba nimpalin.

"ihh kok gue sih lu nya aja yang dinggin kaya es mambo lima ratus serauk. " keselku tak terima.

"lu shincan yang selalu apa apa ngadu. " ejeknya.

"gue gak pernah ngaduk sama orang tau."

"masa. "

"bener, lu kenapa sih nyebelin banget jadi cowok gak ada lembut lembutnya."

Tante tiara yang melihat anak dan teman anaknya bertengkar dibuat binggung dengan mereka berdua yang tak mau mengalah.

"stop stop kalian berdua nih kenapa sih kok bertengkar gitu sih. " tanya nya melihat ke aldo dan ara.

"dia nya duluan tan. " ucapku menunjuk ke aldo.

"kok gue sih lu lah yang mulai duluan. " elak aldo yang juga tak terima kalo dia yang salah.

"sudah. Aldo kamu juga gak baik ngomong gitu ke ara harusnya kamu bisa bersikap lembut sama ara. " tante tiara memperingatkan aldo.

"kok aldo sih mah yang salah. " katanya. "kan harusnya dia juga yang salah. kan dia duluan yang mulai alfo cuma nerusin doang."

"sudah sudah, ara kamu ganti baju ya langsung itu ke bawah kita makan siang bersama ya. " kata tante tiara dengan lembut.

"ya tan ara kekamar dulu ya. " jawabku berjalan meleletkan lidah ke aldo yang masih dengan tampang kesalnya.

Dan aku di hadiain pelototan mata yang garang. serasa lagi dipelototin sama kak rose kakak ya upin ipin.

Benar benar hari yang menyebalkan. apa lagi dengan susana hati yang bete kesel dan lain lain. Tapi ada lucunya juga saat kita berdebat keorang walau cuma hal sepele.



💕💕💕

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang