Direktur Johnson sedang berada di China Air Space bersama Presdir Yuan Xi. Mereka terlibat obrolan yang sangat penting karena hanya ada mereka berdua di sebuah ruangan kedap suara.
(China Air Space).
"Jadi, kau ingin lari dari masalahmu?" Ucap Presdir Xi.
"Kemungkinan besar ia akan pulang. Dia cerdas. Tapi tak lebih cerdas dari makhluk itu." Jawab. Direktur.
"Sudah bicarakan ini pada kolegamu?"
"Dia memihak astronot sialan itu. Dan jika ia kembali, reputasiku hancur."
"Aku tidak mau ikut campur urusanmu, kita hanya sebatas kerjasama Helliot disini." Kata Presdir Xi.
"Akan kusiapkan uangnya besok." Direktur lalu melenggang pergi.
NASA
"Martin, hei! Kemari!" Panggil Caitlin.
"Apa ini?" Caitlin menunjukkan sebuah sampel dengan tanda silang merah.
"Mana kutahu. Tanya saja yang lainnya." Kata Martin sambil memakan kentangnya.
"Jika mereka tahu sudah ku tanyakan yang lain, bodoh!"
"Tunggu sebentar. Aku pernah melihat sampel ini di meja kerja Damian." Ucap Martin saat meneliti sampel itu.
"Kenapa kau bisa ada di ruang kerjanya?" Caitlin curiga.
"Biasa. Aku mengambil beberapa bir miliknya. Kau tahu kan, koleksi bir Damian sunggung enak?!"
"Dasar. Lalu, apa yang kau temukan?"
"Sampel ini, Damian, dia memberi tanda bahaya. "
"Kurasa hanya ada satu cara."
"Apa itu?"
"Alan! I need you now! "
NASA
"Makhluk ini, jauhi dia. Kuperingatkan. Temanmu sudah terinfeksi." Ethan memberitahu Megan.
"Dimana dia?"
"Di gudang. Sementara ia aman di sana. Hermes tidak akan kesana, kecuali dirimu."
"Ayo, ikut aku." Kata Ethan dingin.
Ethan membawa Megan di ruangannya dulu.
"Untuk apa semua sampel bersilang merah ini?" Megan penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
NASA (1) | SUDAH TERBIT
Science FictionDiterbitkan oleh Erye Art, 2019 [𝗦𝗲𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗯𝘂𝗸𝗮 '𝗡𝗔𝗦𝗔'] Ketika NASA gagal menyelamatkan krunya yang tertinggal diruang angkasa. Cerita Sci-fi yang mengedukasi mengenai ilmu kebumian : Astronomi. Start : Desember 2017 Science fiction...