Sol 44 : Home

13.7K 2.8K 323
                                    

Keringat dingin membanjiri kening Ethan. Ia hanya mempunyai waktu, 45 menit saja. Hanya 45 menit. Atau segala ekspetasinya hancur tak tersisa.

Ethan terbangun dari tidurnya, mengendap-endap seperti maling di pesawatnya sendiri. Jam menunjukkan pukul setengah tiga pagi, waktu Bumi. Ia menuju pusat kendali, menghubungi Damian yang Ethan yakin masih terjaga hingga saat ini.

Ia tahu, Damian pasti juga merasakan hal yang sama.

Ethan mengambil flashdisk miliknya, menancapkannya pada sisi laptop yang ada dihadapannya.

Ia membuka folder dengan format jpeg, sudah jelas, Ethan membuka sebuah foto. Foto sebuah evolusi Hybrid pertamanya yang ia beri nama Delta.

"Dia tidak akan pernah bisa mati-" gumam Ethan.

Sementara Dante, tikus yang bersamanya saat ia kembali, adalah tikus yang menggigit River saat badai debu di Mars.

Ethan tidak merasa puas karena hanya memiliki Dante. Ia juga harus mendapatkan Delta kembali, bagaimanapun caranya.

Dan Ethan merasa, Ethan yang dulu telah kembali.

NASA

Damian membatalkan jadwal terapinya, karena ia merasa, ia harus tetap berada di ruang kendali. A-397 membutuhkannya, bukan. Ethan membutuhkannya. River membutuhkannya. Direktur membutuhkannya. Seakan semua kebutuhan terbebankan ke dirinya. Di tambah luka diperutnya yang sering terasa sakit apabila Damian menekuk kakinya, dan aktivitas lain yang berhubungan dengan bagian lukanya.

Dan apa yang ia khawatirkan, satu persatu menjadi kenyataan.

"45 menit, Damian. Seriously, tak ada cara lain? Kau bisa bertanya pada Moris, atau teknisi selain Alan di sini. Tentu saja, aku tidak memberitahu para Awak." kata Ethan melalui pesan suara dengan berbisik.

Damian yang mendengarnya, hanya menghela nafas. Mengapa bebannya banyak sekali? Bahkan beberapa saat lalu ia sempat kehilangan salah satu bebannya, yaitu River karena ia memberitahu bahwa Hermes sempat meninggalkan beberapa boks bahan makanan dulu. 

"Huh. Dunia tidak membiarkanku untuk senang sekali saja." keluh Damian.

Ruang kendali sepi, setelah ia mengabari untuk segera datang tadi, Moris segera melenggang keluar menuju Baskin Robbins. Karena Moris mendapat voucher  untuk 3 double scoop  dari Ronald sore tadi. Entah toko itu masih buka atau tidak, di tengah malam seperti ini.

"Apa kesalahannya? Aku sudah mematikan kendali otomatis, dari NASA. Namun sepertinya, kesalahan bukan dari  pusat kendali."

Sent.

"Damian, kemana Dante?" kata Ethan langsung melalui pesan suara setelah ia berhasil menemukan sumber masalah pesawat ini.

Dua gigitan kecil pada kabel yang terhubung pada kendali otomatis, dan tombol untuk menonaktifkannya, otomatis tombol itu tidak berfungsi karena perintah terputus karena kabel itu.

Dua gigitan kecil pada kabel yang terhubung pada kendali otomatis, dan tombol untuk menonaktifkannya, otomatis tombol itu tidak berfungsi karena perintah terputus karena kabel itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi kabel di gigit tikus :v )

"Maafkan aku, setelah A-397 lepas landas, aku benar-benar kehilangan tikus kecil itu. Dia berada di kantung dalam jas-ku , dan aku tidak menduga kalau-"  ucapan Damian terhenti begitu saja melalui pesan suara.

"Tikus itu mengikutimu."  lanjut Damian, Ethan yang mendengarnya langsung menepuk jidat.

"Dante  sialan! Aku menyelamatkanmu, dan ini balasanmu padaku, huh?!" Ethan geram, ia harus segera mencari Dante sebelum ia berada di bagian terdalam pesawat.

Dan sedari tadi, Luis yang tertidur di ruang rapat, sekaligus ruang kendali memperhatikan Ethan yang kebingungan.

"Ada yang tidak beres,," Luis menyibak selimutnya,  berjalan menuju tempat dimana ia melihat Ethan memeriksa sesuatu di bagian kendali tadi.


Luis kesulitan untuk mencerna semuanya. Namun satu hal yang ia tangkap, seluruh kru dalam bahaya.

NASA

Home - Machine Gun Kelly ft. Bebe Rexha & Ambassadors.

River menyalakan musik dari file milik Caitlin, entah mengapa musik itu menggambarkan dirinya saat ini ;  home.

Setelah makan, River membuang semua persediaan ubinya, karena tak layak makan. Lagipula ia sudah mempunyai bahan makanan yang memadai. Ia membuang ubi-ubi itu ke belakang hab, membuangnya begitu saja tanpa memperdulikan sesuatu yang tengah bergerak di sana.

Musik terus mengalun, River terhanyut suasana. Ia membuka laptop, ada satu pesan belum terbaca dari Damian.

"Berapa lama lagi, waktu sampai persediaan makananmu habis, River?"

River mencium bau-bau hal yang tidak beres. Seakan pesan yang Damian kirim mengatakan bahwa dia terpaksa harus tetap tinggal lebih lama di planet Mars  sampai bahan makanannya habis.

Atau memang benar, ada yang tak beres dengan NASA.

Saat itu juga, River bergabung dengan komunikasi multiperson, River terhubung dengan Ethan dan Damian. Ketiganya terlibat percakapan teks yang serius.

Satu kalimat dari pesan yang di kirim Ethan  membuat River sesak.

"Aku tak bisa mengorbankan 4 nyawa, hanya demi 1 nyawa."

Pesan itu sekaligus menjadi pesan penutup chat room mereka bertiga.

Pesan itu sekaligus menjadi pesan penutup chat room mereka bertiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NASA

Semakin gue menuju ending, semakin lama gue buat bikin ending. Oke, lupakan.

Sesuai janji. leiteyogaaditya yang jawab pertanyaan jarak neptunus - centauri kemarin.

Sol 44 : Home.



720 words.

NASA (1) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang