2015, NASA .
13:30 P.M
Helliot siap meluncur. Planet tujuan : Mars.
Astronot Ethan, Megan, Damian, Luis, dan Becky.
Misi I (NASA) : Pembelokan wahana antariksa-Pluto(Dikendalikan oleh Helliot saat mereka tiba di Mars nanti), pengambilan sampel debu Mars, dan uji coba pertanian di Mars.
Misi II (IAU) : Pemberian nama untuk proyek MCRA (Mars Creature Research Agency).
Misi III (VVIP Mission, Direktur Johnson. ) Khusus untuk Astronot Ethan, Megan, dan Damian : Rekayasa Proyek.
Sementara di luar pintu masuk Helliot,
"Dengan ini, IAU telah di bodohi. Seharusnya aku tidak dilibatkan dalam misi ini." kata Megan saat mereka menaiki anak tangga menuju Helliot, sambil menenteng helm di tangannya.
"Mereka yang terlalu bodoh. NASA yang terlalu pintar. Atau, bukan. Kita yang jenius." Kata Ethan membela.
"Tidak semudah itu, McCagall. Kau tidak berhak menyela di sini. Harusnya kau sadar akan posisimu. Kelas Biologi. Huh. Rendah sekali." Damian mengejek.
"Apa katamu?! Rendah? Kita lihat, serendah apa jika dibandingkan dengan kemampuan kimiamu, yang berhasil membuat astronot Halley terluka karena ledakan di dapur!"
"Diem woiy!" Sahut Luis, karena mereka berdua selalu mempermasalahkan hal sepele.
"Kita belum selesai, Mr. Conlatte. Lihat, apa yang bisa kulakukan padamu saat di Mars nanti."
"Kita punya banyak kesempatan di dalam Helliot. Kenapa harus Mars?" tanya Damian heran.
"Karena, Mars yang akan membalaskanku." Kata Ethan sebelum mereka berlima naik ke pesawat.
Siapa sangka, kata-kata Ethan justru menjadi bomerang bagi dirinya sendiri. Hingga waktu Hermes datang, apa yang di ucapkannya pada Damian sebagai kutukan maut-nya selalu berbalik pada dirinya sendiri.
Dalam perjalanan...
"Direktur memberi sebuah sampel bersilang biru, dan setelah kuperiksa ternyata benih cacing planaria, namun dalam bentuk yang berbeda." Ucap Damian.
"Benarkah? Lalu, mengapa direktur memberiku sampel bersilang merah ini padaku jika kau mendapat yang bersilang biru?" Tanya Ethan.
"Apa-apaan ini, kalian berdua mendapatkan sampel sementara aku tidak. Misi ini sebenarnya untuk siapa?!" Bantah Megan.
"Kurasa sampel ini milikmu, sampel bersilang kuning. Ada di dalam tasku tadi." Kata Ethan.
"Jadi terbawa olehmu? Sia-sia saja amarahku tadi."
"Oke, jadi kalian punya 3 sampel berbeda, isinya pun pasti berbeda pula?" Tanya Luis.
Misi ini bukan lagi misi rahasia antara 3 astronot dengan direktur. Sedangkan Luis mengetahuinya, itu ide Damian. Mungkin mereka akan membutuhkan Luis untuk sesuatu nanti.
"Baik. Sampel bersilang biru berisi benih planaria. Sampel kuning berisi benih Loricifera, dan sampel merah, Ethan, apa isi sampelmu?" Tanya Megan.
" Sederhana. Benih African Giant Pouched Rat, dan Onychomis Torridus. " jawab Ethan.
"Itu hewan yang sangat ganas, apa tujuan direktur sebenarnya?!" gertak Damian.
KAMU SEDANG MEMBACA
NASA (1) | SUDAH TERBIT
Science FictionDiterbitkan oleh Erye Art, 2019 [𝗦𝗲𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗯𝘂𝗸𝗮 '𝗡𝗔𝗦𝗔'] Ketika NASA gagal menyelamatkan krunya yang tertinggal diruang angkasa. Cerita Sci-fi yang mengedukasi mengenai ilmu kebumian : Astronomi. Start : Desember 2017 Science fiction...