"AWAS!"
DOR!
DOR!
"No, no! "
"Bodoh! Seharusnya aku yang tertembak!"
Agen FBI yang sedari tadi berjaga di pintu masuk dan sekeliling sidang segera berlari mengamankan area sidang, dan meringkus Direktur.
"Dia yang menembakmu, Ah, mengapa aku yang disalahkan?" Katanya sambil menutup luka di bagian perut. Direktur menembaknya dua kali secara beruntun, hebat ia bisa bertahan selama kurang lebih 7 menit ini.
"Panggil medis!" Ucapnya putus asa.
"Apakah karena kau seorang dokter? Kau merelakan dirimu tertembak, supaya kau bisa mengobati dirimu sendiri?! Atau memantulkan pelurunya kembali?! Sadarlah! Kau bukan Black Panther! " darah membasahi pakaian dua orang itu.
"Wakanda Forever."
Ethan tertawa, sebelum benar-benar menyaksikan Damian menutup mata karena kritis.
NASA
"Dante, makan! Kalau kau mau ikut serta pulang ke bumi."
River seperti gelandangan di dalam hab. Wajahnya kusut, bau badan, dan kehilangan semangat bertahan hidup. Rambutnya menjadi tempat baru bagi Doris untuk tidur. Kantung mata yang hampir menghitam, dan Dunhl yang terus saja menggigiti jempol kakinya yang memakai kaus kaki.
"Dunhl, lepaskan jempolku atau kulempar kau." Kata River lesu.
"Doris, jangan buang kotoran di rambutku, hei!"River sudah tidak tahan lagi, ia berdiri menghampiri Phoenix, menendang mesin itu agar bekerja.
"Mesin. Sialan! Ah, kakiku!"
Dan, ia menyesal telah menendang mesin itu.
NASA
W
ashington Hospital Centre, 2:56 PM.
Emergency.
"Bagaimana?"
"Pelurunya hanya menyerempet kulit bagian dalam saja, pendarahan ringan." Ucap Alan.
Ethan mengusap wajahnya. Sebenci-bencinya ia terhadap Damian, ia tak akan tega melihat sahabatnya terkapar tak berdaya seperti ini. Belum lagi ia berhutang nyawa padanya.
"Ethan."
"Ayah? Kenapa kau disini? Pulang!" Ethan sedang dalam kondisi tidak stabil emosinya.
"Aku hanya ingin bertanya, ponsel siapa ini? Ada 1 panggilan masuk, dan kujawab. Ehm, maaf mengganggu privasi, tapi ini bukan sebuah privasi lagi karena peneleponnya dari LAPAN." jelas Loski.
"Milikku. Terimakasih sudah menemukannya." Ucap Moris.
"Kalau boleh kutahu, kau yang tinggal dua rumah dariku di Seattle, bukan?"
"Exactly. Kau kriptografer jenius itu!" Moris menjentikkan jarinya.
"Aku sudah pensiun."
"Uhhhm-" Damian yang masih terlelap bergerak dan merasakan nyeri di perutnya. Namun, ia tidak terbangun sama sekali.
"Jangan bergerak dulu, brengsek!" Bentak Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NASA (1) | SUDAH TERBIT
Science FictionDiterbitkan oleh Erye Art, 2019 [𝗦𝗲𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗯𝘂𝗸𝗮 '𝗡𝗔𝗦𝗔'] Ketika NASA gagal menyelamatkan krunya yang tertinggal diruang angkasa. Cerita Sci-fi yang mengedukasi mengenai ilmu kebumian : Astronomi. Start : Desember 2017 Science fiction...