SELAMAT MEMBACA.
SILAHKAN MENIKMATI KISAH KLASIK MEREKA.🔹🔹🔹
"Belajar yang rajin jangan suka tidur di kelas," ujar Baron yang kini berada di depan gerbang SMA Merdeka.
"Iya Ron, lo juga jangan suka bolos. Udah gede masih aja bolosan," ejek Adheeva.
Dua makhluk hidup yang beda gender kini tengah asyik mengejek satu sama lain. Baron Dakara Arganta siswa SMA Gelora Bangsa yang kini tengah mengantar temannya, ah tidak sahabatnya sejak sd. Walaupun mereka beda SMA tak membuat persahabatan mereka renggang.
"Ya udah gue cabut dulu. Udah sono masuk sekolah," perintah Baron sambil menutup kembali kaca helmnya yang tadi terbuka.
Adheeva mengangguk pelan, "ya udah. Hati-hati di jalan," ujarnya dengan senyum yang melengkung sedari tadi.
Adheeva Bila Afsheen. Cewek dengan tinggi badan yang minimalis, rambut sebahu itu kini tengah berjalan menuju kelasnya dengan suasana hati yang gembira. Senyumannya tak akan pudar.
"Va, lo sehat?" Tanya temannya yang berpapasan dengan Adheeva di depan kelas.
"Sehat banget. Emang kenapa gue?" Tanya baliknya.
"Ah enggak, kan lo emang setiap pagi senyum terus ya. Ya udah sana masuk kelas bentar lagi udah bel," perintah Syifa--ketua kelas XI IPS 1.
Adheeva mengacungkan jempolnya pertanda setuju.
Suasana hati Adheeva kini tengah dalam mood yang sangat baik. Tetapi
"JOAAANN BALIKIN BUKU PR GUE!! AWAS AE KALAU LO NYONTEK! GUE DOAIN LO KAGAK LULUS!" Teriak Silvi yang tengah merebut buku pr ekonominya.
"Pelit banget lo Sil, bentaran. Doa lo jangan jelek kenapa," jawab Joan yang masih menyembunyikan buku tersebut yang kini ia duduki.
"JOAN! NTAR BUKU BUKU GUE BAU!!"
"Makanya pinjemin dulu," tawar Joan.
Silvi menghentakkan kakinya di lantai. Jengkel.
Adheeva yang menonton semua itu membuang napas kasar. "Gue jodohin kalian berdua ya, biar tenang sentosa," ucap Adheeva seraya menghempaskan tasnya ke meja.
"AMIT-AMIT TUJUH TURUNAN!"
"KAYAK KAGAK ADA YANG LEBIH BAGUS DARI SILVI," ejek Joan.
"SIAPA JUGA YANG MAU SAMA LO BULUK!"
"Udah kenapa sih kalian. Ribut terus dari dulu. Ngerusak mood gue aja," ucap Adheeva sengit.
Untung saja guru mereka cepat datang. Kalau tidak mereka berdua akan terus berantem yang membuat gendang telinga seluruh siswa siswi kelas XI IPS 1 ini pecah dan berdarah.
Bel istirahat pun sudah berbunyi setelah hampir 4 jam mereka berkutat dengan soal ekonomi dan segala macam hitungan.
"Perut gue laper parah gara-gara si eko," ucap Silvi sambil membawa sepiring batagor dan es jeruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Premier Amour
Teen FictionBaron Dakara Arganta Adheeva Bila Afsheen Dua orang sahabat yang sudah menjalin hubungan persahabatan yang cukup lama. Beda sekolah tidak menyebabkan mereka menjadi renggang. Walaupun keduanya termasuk orang yang sibuk, tapi mereka menyempatkan dir...