RaFANia#7

174 16 1
                                    

Rafan dan Fania telah sampai didepan rumah Fania setelah menempuh perjalanan dari sekolah.

"Makasih kak tumpangannya". Ucap Fania masih dengan nada ketusnya.

"Ga di tawarin masuk dulu nih pacarnya?"

"Ga penting!. Udah sana pulang!".

"Ya Tuhan!, salah gue apa coba sampai diusir segala"

"Salah lo banyak. Udah sana hush..hush.."

Namun sepertinya keberuntungan sedang berpihak pada Rafan. Lihat saja, baru ingin menyalakan mesin motornya, bunda  Fania langsung datang dari dalam rumah.

"Fania udah pulang?". Tanya bunda Fania.

"Udah bunda". Jawab Fania dengan lesu

"Itu siapa? Kok ga  ditawarin masuk dulu?".

"Ga mau bun orangnya". Jelas sekali kalau Fania berbohong. Karena memang Fania begitu malas dengan kehadiran sosok Rafan yang hampir seminggu ini selalu mengganggu hidupnya.

"Suruh masuk dulu aja. Bunda buatin minuman dulu".

"Tuh, lo denger sendiri kan bunda lo ngomong apa??. Gue disuruh masuk". Ucap Rafan yang seperti hantaman keras bagi Fania karena lagi-lagi harus bersama dengan Rafan.

"Yaudah cepetan masuk". Ucap Fania ketus lalu berlalu meninggalkan Rafan yang masih didepan rumahnya.

"Ya Tuhan. Segininya banget si gue suka sama cewek".

Kini Rafan tengah berada didalam rumah Fania. Dengan ditemani bunda Fania yang menurut Rafan sama cantiknya dengan Fania.

"Kamu temennya Fania?". Tanya bunda Fania.

"Eh iya tante, saya pacarnya Fania"

"Kok tante baru tau si. Nama kamu siapa?".

"Rafan tante"

"Ganteng ya kamu. Cocok deh sama anak tante"

"Bunda apa-apaan sih. Lagian Fania juga bukan pacarnya kak Rafan. Dianya aja tuh yang maksa Fania buat jadi pacarnya". Ucap fania yang sedari tadi hanya diam memperhatikan perbincangan antara bundanya dan juga Rafan.

Sementara bundanya hanya terkekeh pelan. "dulu tante juga gitu waktu pacaran sama ayahnya Fania. Dipaksa kayak kamu gini. Jadi kangen bunda sama masa-masa SMA bunda". Ucap bunda naya sembari menerawang ke masa lalunya. Sementara Rafan hanya terkekeh pelan.

"Tante saya mau pamit pulang dulu ya, udah jam 4. Takutnya nanti telat solat asharnya".

"Oh iya. Hati-hati Rafan. Makasih loh sudah ngabnterin anak tante. Lain kali mampir kesini lagi ya".

"Iya tan, nanti Rafan sering-sering kok main kesini. Gue pulang dulu ya Fan"

"Gitu kek dari tadi"

"Hush. Ga boleh ngomong gitu sama pacarnya. Sana Rafan diantar dulu sampai depan".

"Ga mau ah bun. Males tau".

"Fania"

"Iya-iya". Ucapnya dengan nada ogah-ogahan. Dengan malas Fania pun mengantarkan Rafan sampai depan rumah.

"Dadah pacar. Gue pulang dulu ya. Jangan kangen".

"Sana lo pulang. Kalau perlu kembali ke alam lo ga  usah balik. Biar ga ganggu hidup gue terus"

"Idihh. Galak banget si. Jadi makin cinta gue". Ucap Rafan sembari mengedipkan sebelah matanya genit.

"Udah sana pulang!". Ucap Fania sembari mendorong bahu Rafan pelan. Kalau keras takutnya jatuh lagi, kan kasian anak orang wkwk.

RaFANiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang