"Gilak, gilak!. Pak Bambang ga punya hati banget sih. Masa ngasih hukuman orang ganteng segini beratnya". Ucap gerutu Aga ketika sudah selesai menjalankan hukuman yang tadi didapatnya bersama para sahabatnya.
"Emang dasarnya ganas tuh orang". Timpal Rio.
"Raf, noh ada dedek emesh lagi lewat. Ga lo samperin?" Lanjut Rio ketika melihat Fania sedang berjalan menuju kantin bersama Zilla. Berhubung waktu sedang istirahat.
"Woiya, yaudah gue samperin dulu dedek emesh gue. Untuk kalian para jones diharap agar tidak cembukur".
"Udah sok-sok an punya pacar,ngomong masih salah!. CEMBURU MAS BUKAN CEMBUKUR!" Kesal Andy yang dihadiahi tawa menggelegar dari Rafan.
"Nah itu dah paham. Babay para jones". Ucap Rafan sembari berlari mengejar fania.
"Sialan emang". Gerutu Aga.
Tak sampai 5 menit, Rafan sudah berada di samping Fania. "Halo pacar, kok ke kantin ga ngajak-ngajak si". Ucal Rafan dengan muka yang dibuat kesal.
"Siapa lo?". Jawab cuek Fania.
"Kan gue pacar lo".
"Ga usah ngaku-ngaku" lanjutnya.
"Bukannya kemarin kita habis jadian ya?". Ucap Rafan dengan tampang yang dibuat sepolos mungkin.
"Itu sih ngarepnya elo. Gue mah engga. Udah ayok Zil, kita pegi ga usah ngeladenin COPEM. Ga guna!". Ucap Fania dengan menekan kata copem sebelum berlalu meninggalkan Rafan sendirian.
"Ha ha ha. Rasain lo, makannya jangan suka ngehina jones. Kena akibatnya kan lo". Ucap Rio tiba-tiba ketika sudah samapi disamping Rafan. Diikuti Aga dan Andy.
"Auk deh. Susah bener naklukin tuh dedek emesh. Perasaan gue udah ganteng deh?". Ucapnya bertanya pada dirinya sendiri.
"Ha ha ha. Udah lah Raf. Kantin aja yok. Dah laper banget nih gue". Ucal Andy sembati mengelus daerah perutnya yang kotak-kotak itu.
"Dasar perut karet lo".
"Ha ha ha".
🌱🌱🌱
Jam belajar mengajar telah usai. Rafan dkk kini tengah menggendong tasnya dipundak menuju parkiran motor. Namun saat samapi didepan kelas Fania XI IPA 2, Rafan menghentikan langkahnya yang membuat para sahabatnya juga ikut berhenti.
"Ngapain?" Pertanyaan bingung yang keluar dari mulut Aga.
"Nunggu pacar lah. Emang lo pada jones".
"Cielah, dikacangin baru tau rasa lo kaya tadi hahahah". Ucap Andy di ikuti tawa Rio dan Aga.
"Ah lo mah aib disebar mulu. Udah ah. Bhay, gue mau menghampiri pacar dulu". Ucap Rafan sebelum berlalu memasuki kelas Fania yang masih menyisakan beberapa siswa. Termasuk Fania dan Zilla yang rupanya kini tengah berbincang.
"Pacar, kok belum pulang?". Ucap Rafan begitu tiba dihadapan Fania. Mengingat Fania dan Zilla yang duduk dibarisan depan.
"Emang apa urusan lo?".
"Urusan aku ngajak pulang bareng kamu".
"Ga sudi. Udah Zil, ayo pulang. Bahaya ntar lama-lama disini. Ada pasien RSJ".
Ucap Fania sementara Zilla hanya menahan tawanya."Yahh,kok ditinggal sih".
"PACAR!! TUNGGU". Teriak Rafan sementara Fania dan Zilla sudah berlari menghindari Rafan yang begitu absurd kelakuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaFANia
Teen FictionGimana jadinya jika tiba tiba saja fania diklaim menjadi pacar seorang most wanted yang bahkan fania saja tidak tahu namanya. Akankah fania dapat membuka hati untuk rafan sang most wanted tersebut?. Ikuti terus ceritanya. See ya Happy reading guys A...