Delio Rafan Angkasa

535 21 1
                                    

Rafan mengabaikan keringat yang menetes di dahinya. Berjemur di tengah lapangan seperti ini sudah menjadi kebiasaannya disaat telat masuk ke sekolah. Jangan tanya, seberapa sering Rafan dijemur seperti itu. Rasanya tiada hari tanpa dijemur.

"Kumaha Rafan? Sudah kapok you late?". Tanya seorang wanita paruh baya

"Eh hehe, ada Bu Mila. Ibu ngapain disini? Ibu ngintilin saya ya?". Ucap Rafan dengan pd tingkat akut.

"Ngapain juga I ngintilin you? Mending I ngajar student's I daripada ngintilin student bandel kaya you". Ucap Bu Mila dengan bahasa campurnya yang membuat banyak murid tertawa karena ucapannya.

"Ah Ibu bisa aja. Bu, udah ya bu hukumannya, capek ni saya berdiri kaya gini, udah sejam iniii". Pinta Rafan dengan mimik wajah yang dibuat semelas mungkin.

"Enak aja you minta udah hukumannya. You kira I sebagai teacher ga capek must ngurusin you late. Makanya bandel you itu dihilangin". Ucap Bu Mila lalu berjalan pergi meninggalkan Rafan dengan santainya.

"Eh eh!.. Bu, Bu Mila!! Mau kemana bu?!. Udah dong Bu hukumannya!". Teriak Rafan begitu Bu Mila pergi.

Banyak siswi yang memandang Rafan takjub. Layaknya seorang dewa Yunani yang singgah di sekolah mereka. Jangan tanyakan seberapa tampan Rafan sampai-sampai banyak yang memandangnya takjub.

Bukannya terlihat jelek, Rafan malah terlihat berkali-kali lipat lebih tampan dengan rambut acak-acakannya yang basah karena keringat. Banyak jeritan histeris dari para siswi yang sedang memandang Rafan dari depan kelas mereka masing-masing.

'Masyaallah, gantengnya calon pacar gue'

'Itu Rafan bukan si, kok gantengnya nambah yaaa'

'Gilaa, Rafan senyum ke guee'

'Ke gue kalii senyumnya'

'Duhh, boleh bawa pulang ga sii'

'Ciptaan Tuhan mana lagi yang kau dustakan'

Bukannya terganggu dengan terikan-teriakan seperti itu, Rafan justu semakin tebar pesona dengan mengedipkan sebelah matanya, dada-dada ga jelas yang semakin membuat fansnya histeris.

Seseorang berteriak tepat disamping telinga Rafan.
"Woy!, seneng bener lo bro dihukum gini. Ga capek lo?".

"Weehh.. buset, kenceng bener suara lo Dy. Udah kaya toa tau ga lo". Ucap Rafan sembari menggosok-gosok telinganya karena berdengung.

"Ya sory Raf. Kantin kuy!, disana udah ada Rio sama Aga noh". Ucap Andy, sahabat dari Rafan.

"Kuy lah, capek gue dijemur kaya gini. Udah kaya ikan asin aja gue". Ucap Rafan dengan terkekeh pelan.

"Nyadar juga lo". Ucpa Andy lalu berlari meninggalkan Rafan, takut-takut bakal jadi amukannya.

"Wehh!! Rese lo!. Tungguin gue woyy!!". Teriak Rafan sembari berlalri mengejar Andy yang sudah jauh didepannya.

Btw ini cerita awal yang gw buat. Jadi maaf kalau masih banyak typo-typo yang kalian temuka disetiap bacaan. Thank you guys

Happy reading!!🤗🤗

-Dania

RaFANiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang