Setelah selesai berdebat dengan Rafan, fania langsung duduk di bangkunya sembari menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan.
'Kayaknya sikap gue ke kak Rafan kasar banget deh. Kasian gue kalau liat perjuangan kak rafan demi gue. Apa gue coba buka hati ya buat kak rafan' batin fania
'Kalau dibilang nyaman ya emang gue nyama sama kak rafan. Apa mungkin gue udah suka sama kak rafan? Tapi kan.. ah... pusing gue'. Ucap batin fania lagi sembari menggelengkan kepalanya.
"Fan, lo napa dah, dari tadi gelengin kepala mulu? Sakit lo?" Ucap zilla tiba tiba yang mengagetkan fania.
"Eh, lo udah dateng zil".
"Belum, gue belum dateng".
"Lah, terus kalau lo belum dateng kok lo udah ada disini, jangan-jangan lo--" ucap fania menggantungkan kata-katanya.
"Lo apa? Lo mau bilang kalau yang didepan lo ini setan? Hellow ga mungkin ada setan secantik gue".
"Pd banget lo. Oh ya, gue mau curhat nih sama lo".
"Lo mau curhat apa? Gue sebagai sahabat yang baik pasti dengerin kok"
"Emm, gimana ya zil mulainya".
"Emang lo mau curhat tentang apa?".
"Tentang kak rafan". Ucap fania pelan.
"Hah?! Sumpah lo mau curhat tentang kak rafan, bukannya lo ga suka ya sama kak rafan?".
"Makanya, gue mau curhat sama lo, tapi dengerin ya"
"Iya iya" ucap zilla yang sepertinya sudah tidak sabar mendengarkan curhatan sahabatnya ini.
"Menurut lo, sikap gue ke kak rafan terlalu kasar gak?". Tanya fania hati-hati.
"Ya, kalau menurut gue sih terlalu kasar buat cowo seganteng kak rafan".
"Yeee, sahabatnya curhat tentang sikapnya eh ini malah gantengnya". Cibir fania.
"Ishh iya iya, kali ini gue dengerin baik baik".
"Gue harus gimana ya zil, disatu sisi gue berasa kayak murahan banget yang tiba-tiba udah diklaim jadi pacarnya seorang most wanted. Tapi disatu sisi gue juga ngerasa nyama saat dideketnya kak rafan. Berasa ada yang ngelinduni gue". Ucap fania lirih.
"Yah, gimana ya fan. Tapi kalau meneurut gue, coba deh lo buka hati lo buat kak rafan. Ngehargain dikitlah isaha kak rafan yang udah perjuangin lo, ya setau gue sih kalau kak rafan itu ga punya pacar. Dan bisa dikatakan kalau lo itu pacar pertamanya"
"Jadi?". Ucap fania sembari menaikkan sebelah alisnya
"Ya jadi, coba deh sikap lo ke kak rafan di ubah. Ga usah dingin-dingin banget. Lo termasuk cewek yang beruntung katena bisa memikat hati seorang Delio Rafan Angkasa".
"Yaudah deh ntar gue coba".
🌱🌱🌱
Kring.. kring.. kring..
Waktu istirahat telah tiba. Banyak siswa yang berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka tak terkecuali fania dan zilla.
"Fan, yok kantin. Laper nih perut gw". Pinta zilla
"Iya bentar"
Sesampainya dikantin tak sengaja fania berpapasan dengan rafan dkk dari arah berlawanan.
"Eh ada pacar, mau makan ya?". Ucap rafan
"Menurut lo?" Cuek fania
"Elah neng. Cuek amat ama pacar sendiri". Ucap rafan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaFANia
Teen FictionGimana jadinya jika tiba tiba saja fania diklaim menjadi pacar seorang most wanted yang bahkan fania saja tidak tahu namanya. Akankah fania dapat membuka hati untuk rafan sang most wanted tersebut?. Ikuti terus ceritanya. See ya Happy reading guys A...