"Halo Fania, ketemu lagi nih". Ucap seorang cowok sembari berjalan bersisihan dengan Fania.
"Lo mau apa sih kak? Perasaan dari kemaren ngikutin gue mulu". Kesal Fania terhadap Rafan yang berjalan disampingnya.
"Mau gue lo jadi pacar gue"
"Idihh ogah"
"Terus maunya jadi apa? Jadi istri gue mau? Kalau mau ayo sekarang kita ke KUA"
"Ih. Lo tuh bisa ga si kak. Sehari aja ga gangguin gue. Malu tau ga sih di liatin sama yang lain"
"Kenapa mesti malu?"
"Lo ga liat? Tuh mereka semua udah natap gue kayak mau ngehabisin gue aja tau gak?" Ujar Fania lalu segera berlari menghindari Rafan. Namau sia-sia karena Rafan sudah keburu menggenggam tangan mungil Fania.
"Lepasin ga"
"Ga mau"
"Kak Rafan. Bisa lepasin tangan gue ga?" Tanya Fania dengan nada sedikit menggeram.
"Ga bisa. Udah lengket nih tangan gue di tangan lo" ucapnya. Sementara Fania hanya memutar bola matanya malas menghadapi sifat Rafan yang keras kepala itu.
"Terserah lo!"
Rafan dan Fania kini berjalan beriringan dengan salah satu tangan Rafan yang menggenggam erat tangan mungil Fania. Sedangkan Fania dari tadi sudah sangat kesal setengah mati karena genggaman Rafan ga mau dilepas. Bahkan bisik-bisik pun sudah terdengar.
'Itu mereka pacaran?'
'Kak Rafan kok mau ya sama cewek udik kaya dia'
'Pasangan goals banget si merekaa. Jadi iri gue'
'Kapan coba gue bisa jadi Fania'
Bukan Fania namanya kalau meladeni celotehan mereka. Kini Rafan dan Fania sudah sampai di kelas Fania. XI IPA 2.
"Udah sampai ni, nanti istirahat gue bakal kesini. Jangan kemana-mana lo"
"Mau ngapain lo ke kelas gue?"
"Ya mau ketemu pacar lah"
"Emang lo punya pacar?"
"Punya"
"Siapa?"
"Elo lah"
"Hah?! Sejak kapan gue jadi pacar lo? Ogah banget gue". Kaget Fania. Gimana ga kaget coba tiba-tiba aja langsung di akui sebagai pacar.
"Sejak hari ini, detik ini juga lo resmi jadi pacar gue".
"Ga bisa gitu dong. Kan gue ga bilang setuju mau jadi pacar lo"
"Pokoknya gue ga nerima penolakan. MULAI HARI INI. DETIK INI. SEORANG FANIA BINTANG ALENA RESMI JADI PACAR GUE. DELIO RAFAN ANGKASA. JADI BUAT SEMUA JANGAN PERNAH ADA YANG DEKETIN APALAGI NYAKITIN FANIA. KALAU ADA LO BAKAL BERURUSAN SAMA GUE!". Teriak nyaring Rafan yang membuat sebagian siswi merasa kecewa. Karena tidak bisa mendekati pangeran mereka. Begitu juga dengan Fania yang sama terkejutnya dengan para siswi lain. Tak hanya mereka. Bahkan sahabat Fania dan juga Rafan sama-sama terkejut dengan pengakuan Rafan.
"Yaudah kalau gitu gue mau ke kantin dulu ya pacar. Ingat jangan deket-deket sama cowok lain ngerti". Ucap Rafan sementara Fania masih diam mematung ditempatnya.
"Dadah pacar". Ucap Rafan begitu pergi meninggalkan Fania.
"Cieee yang udah jadian sama kak Rafan. Pj nya jangan lupa ya Fan". Ucap Zilla yang menyadarkan Fania dari keterkejutannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RaFANia
Teen FictionGimana jadinya jika tiba tiba saja fania diklaim menjadi pacar seorang most wanted yang bahkan fania saja tidak tahu namanya. Akankah fania dapat membuka hati untuk rafan sang most wanted tersebut?. Ikuti terus ceritanya. See ya Happy reading guys A...