Kejiwaan.

26 5 9
                                    

Setelah pemakaman Gabriel telah usai, Salma terus menyalahkan dirinya atas meninggalnya orang yang dia sayangi atau bisa di sebut cinta pertamanya.
Salma sering melamun, berbicara sendiri, menangis, atau bahkan tertawa terbahak-bahak. Seakan-akan dia bertingkah seperti orang yang tidak waras.

"Hay Kak! Kita akan makan malam bersama kan hari ini?" ucap Salma pada dirinya sendiri.

"Yeah! Mama Papa! Kak Gabriel akan ngajak aku diner nanti malam!" teriak Salma dengan senang sekali.

"Salma cukup! Gabriel sudah meninggal. Papa sama Mama mohon sama kamu, lupakan dia. Jangan siksa diri kamu seperti ini Salma!" jawab Papa Salma sambil memeluk tubuhnya.

"Lepas! Papa sama Mama jahat! Kenapa kalian suruh Salma melupakan Kak Gabriel? Salma cinta sama Kak Gabriel, dan Salma gak akan lupain dia. Titik!" bentak Salma.

"Sayang, tatap mata Mama. Kita juga sayang sama kamu. Kita gak ingin lihat kamu kayak gini sayang. Gabriel sudah tiada, jadi tolong lupakan dia demi Mama sama Papa!" tegas Mama pada Salma.

Setelah Salma memandang wajah Mama dan Papanya, Salma sadar bahwa Gabriel telah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

"Mama sama Papa benar! Dia sudah pergi, ninggalin Salma Ma!" teriak Salma sambil menangis tersedu-sedu.

Salma menjatuhkan dirinya ke lantai. Dia mencoba menyakiti dirinya sendiri. Karena setiap teringat bahwa Gabriel telah tiada, Salma akan merasa bersalah.

"Pa! Kita harus bawa Salma ke psikolog." ucap Mama.

"Iya Ma! Sekarang juga kita berangkat!" jawab Papa.

"Salma ayo ikut Papa sama Mama, kita jalan-jalan sebentar." ajakan Papa sambil mengangkat tubuh Salma dari lantai.

Dan mereka pun langsung bergegas membawa Salma ke psikolog.

***

"Selamat pagi bu! Saya mohon kepada ibu. Tolong bantu sembuhkan anak saya. Kembalikan mentalnya seperti dulu." ujar Mama pada seorang dokter psikolog.

"Baik bu! Bisa tinggalkan kami berdua?" tanya dokter itu.

"Bisa, kita akan keluar." jawab Papa.

Salma dengan mentalnya yang kurang baik, lalu ditinggalkan dalam ruangan itu bersama dokter psikolog.
Setelah kedua orangtua Salma keluar dari ruangan, dokter itu mencoba mengintrogasi dan menenangkan Salma. Butuh waktu yang lumayan lama untuk dokter itu menyembuhkan mental Salma. Sampai 5 jam berlalu, Salma baru bisa tenang. Dan Mama sama Papa masuk ke dalam ruangan itu.

"Pak, bu! Sebaiknya Salma dibawa pergi jauh untuk sementara waktu. Agar dia tidak melihat kenangan-kenangan yang membuat dirinya kembali teringat pada masalahnya." kata dokter itu.

"Baik dok, terimakasih banyak atas bantuannya!" jawab Papa.

Mereka keluar dari ruangan itu dan bergegas untuk pulang. Saat di perjalanan Mama dan Papa mendiskusikan kemana dia akan membawa Salma, agar dia lupa dengan semua kejadian itu.
Dan mereka pun telah memutuskan untuk tinggal di Inggris, tepatnya di kota London.

"Bik Yuni tolong bantu saya mengemas barang-barang Salma. Masukkan dalam koper merah ini, kita akan pergi ke Inggris untuk selamanya." ucap Mama.

"Baik nyonya! Tapu bagaimana dengan rumah ini?" tanya Bik Yuni.

"Rumah ini akan saya jual sekarang juga, dan uangnya akan kami gunakan untuk membeli tiket pesawat dan gaji Bik Yuni dan Pak Ujang." jawab Papa.

"Baik tuan!" jawab Bik Yuni.

Bik Yuni langsung mengemasi semua barang-barang Salma, dan memasukkannya ke dalam koper merah itu.

"Sudah siap nyonya!" ucap Bik Yuni.

"Pak Ujang siapkan mobil untuk mengantar kami ke bandara. Setelah itu mobilnya bisa Pak Ujang jual untuk gaji setahun Pak Ujang dan Bik Yuni." ucap Papa.

Dan mereka pun segera bergegas menuju ke bandara.

Setelah sampai di bandara, Papa langsung membeli tiga tiket yang penerbangannya akan segera dilaksanakan.

Tak lama menanti, pesawat yang akan mereka naiki akan segera terbang. Dan mereka pun bergegas masuk dan mencari tempat duduk.

"Selamat tinggal Kak! Ini yang terbaik untuk kita." bisik Salma pelan, saat pesawat yang dia naiki mulai terbang.

***

END

Maaf yha guys kalo ceritanya kurang menarik buat kalian. Soalnya ini baru pertama kalinya aku menulis sebuah cerita.
Thank's yang udah mau baca.
Jangan lupa vote, vote, and vote ya!
Kalau kalian mau kasih koreksi/ penilaian silahkan, langsung coment aja ya!

By : Shelfina_35
Senin, 26 Februari 2018
17:30

LOVE is HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang