Aku Mengerti

18 5 2
                                        

Setelah Salma mendapat perilaku yang tidak selayaknya dia dapat. Dia sangat kecewa dan sakit hati, karena hatinya yang mulai menyayangi Gabriel.

Salma membasuh wajahnya agar tidak terlihat baru menangis dan merapikan rambutnya, lalu keluar dari kamar mandi.

"Ada apa Sal?" tanya Tata yang tidak mengerti apa-apa.

"Gapapa kok Ta! Tadi itu namanya Kak Serly, dia hanya mau kasih tau aku bagaimana caranya dandan." jawab Salma yang berusaha menutupi semua kejadian itu.

"Yaudah yuk balik ke kelas!" ajak Tata.

"Iya kamu duluan aja, aku mau beli air mineral di kantin sebentar." jawab Salma.

"Okay, baik-baik ya Sal. Aku duluan, buruan nyusul!" kata Tata sambil melangkah meninggalkan Salma.

Setelah Tata terlihat sudah begitu jauh, Salma pergi ke kantin untuk membeli air mineral. Dia berjalan dengan pandangan yang kosong.

~ Brrruuukkk ~
Salma menabrak seorang laki-laki yang berkulit sawo matang dan manis tanpa pemanis. Ets! Tapi bukan Gabriel.

"Maaf... Aku gak sengaja!" kata Salma yang menanggung rasa malu, karena harus menabrak cowok.

"Iya gapapa kok!" jawab cowok itu.

"Permisi!" pamit Salma dan melanjutkan jalannya.

"Bentar, kenalin. Nama aku Bara Aji Pratama, biasa dipanggil Bara. Aku anak baru disini, baru pindah. Aku kelas XI-A Mipa. Kalau kamu?" ujar cowok itu seraya mengajak kenalan.

"Nama aku Salma Dira Audrey, biasa dipanggil Salma. Aku duduk di bangku kelas X-C Mipa juga." jawab Salma dengan nada cuek.

Dan setelah itu Salma melanjutkan langkahnya untuk pergi ke kantin dan membeli air mineral.
Tak disangka saat Salma mau balik ke kelasnya dia bertemu dengan Gabriel.

"Hay! Mau kemana? Masih lama kali bel nya!" ujar Gabriel dengan santai.

Salma tidak menjawab sepatah katapun pada Gabriel, apalagi nengok. Dia terus melanjutkan langkah kakinya.

"Nanti pulang aku tunggu di parkiran!" teriak Gabriel yang menjadikan seluruh siswa yang ada di kantin menoleh padanya, kecuali Salma.

"Kenapa tuh cewek?" tanya Rama yang merasa ada yang tidak baik.

"Tauk, mungkin sok jual mahal!" jawab Gabriel dengan santai.

~ Teng ! Teng ! ~
Bunyi lonceng dua kali pertanda jam istirahat telah berakhir. Semua siswa kembali ke kelasnya masing-masing.

***
Beberapa jam kemudian lonceng terakhir pun berbunyi, itu pertanda bahwa jam pelajaran telah usai. Seluruh siswa bergegas pulang.

Seperti dulu, Salma kembali menghubungi Pak Ujang untuk menjemputnya di depan sekolahan. Sedangkan Gabriel telah menantinya di parkiran.
Karena dirasa Gabriel sudah lama menunggu, dan Salma pun tidak datang-datang padanya. Akhirnya Gabriel memutuskan untuk mengecek Salma di depan sekolah.

"Sal! Kenapa kesini sih? Kan tadi udah aku kasih tau, aku nunggunya di parkiran bukan disini! Gimana sih." omel Gabriel, yang sama persis dengan cewek.

"Aku juga lagi nungguin, terserah aku mau nunggu dimana. Karena aku bukan boneka kamu! Inget itu!" tegas yang di berikan oleh Salma untuk Gabriel.

"Yaudah deh maaf kalo kata-kataku nyinggung perasaan kamu. Mending sekarang kita pulang." ajak Gabriel tetap dengan senyum manisnya.

"Gak!" jawab Salma singkat.

Tak lama kemudian Pak Ujang datang menghampiri mereka, dan membukakan pintu untuk Salma.

"Kamu inget, jangan pernah kamu kasih sepercik simpati yang akan buat aku berharap ke kamu! Karena itu gak akan pernah aku rasakan!" tegas Salma sebelum dia masuk ke dalam mobilnya.

"Maksut kamu?" tanya Gabriel yang sok polos.

Lalu dia membuka cendela mobil dan berkata bahwa Gabriel harus jauhin dia.

Mendengar ucapan dari Salma, Gabriel merasa menyesal telah menjadikan Salma sebagai alat untuk nunjukin ke temannya bahwa dia bisa dapatin hati semua cewek.

"Kenapa aku menjatuhkan airmata? Gak, aku gak boleh suka beneran sama Salma. Toh dia jauhin aku juga gapapa, yang penting Rama udah ngaku kalah!" ucap Gabriel pada dirinya sendiri yang baru saja meneteskan airmata.

Tapi apa yang Gabriel ucapkan tidak sama dengan apa yang dia rasakan. Daripada harus terus meneteskan airmata di depan sekolah yang nanti akan buat dia malu, dia lsngsung menarik gas motornya dan bergegas pulang.

***
Jangan pernah bohongin perasaan kalian sendiri ya guys! Karena itu menyakitkan.

@Shelfina_35
25-02-2018

LOVE is HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang