Your Story (HopeV) [End]

Part 2

-----oooOooo-----

My Regrets

.
.
.
.
.

Waktu telah menunjukkan pukul 4 sore, namun Hyunbin belum juga datang. Sedangkan Minhyun, ia masih setia menunggu. Walaupun Minhyun merasa sedikit gelisah, tapi dia bukanlah tipe orang yg mudah menyerah. Beberapa kali ia menghela nafas, memikirkan jawaban terburuk yg mungkin Hyunbin ucapkan.

Hyunbin: ternyata kau di sini...

Minhyun: O-oh sunbae... (sahut Minhyun dengan suara lirih, ia pun berdiri dari tempat duduknya)

Hyunbin: kau... Dari tadi menungguku?

Minhyun pun mengangguk.

Hyunbin: astaga... Bagaimana kalau aku tak jadi datang? Apa kau akan menungguku sampai malam?

Minhyun mengangguk lagi.

Minhyun: tapi... Nyatanya sunbae datang kemari... (sahut Minhyun sambil tersenyum senang)

Hyunbin: aigoo... (Hyunbin pun tersenyum, refleks ia mengusap kepala Minhyun, gemas)

Minhyun pun tertunduk malu dengan rona merah yg menghiasi pipinya. Jantungnya berdebar kencang saat diperlakukan seperti itu oleh Hyunbin.

Hyunbin: oh, panggil saja aku hyung... Tak perlu se-formal itu denganku...

Minhyun: ba-baiklah hyung... (Minhyun tersenyum lagi)

Terjadi keheningan untuk beberapa saat.

Hyunbin: Minhyun, untuk pernyataan mu yg tadi siang... (Hyunbin menggantungkan jawabannya sejenak)

Hyunbin: maaf... Aku tak bisa menjadi kekasihmu...

Minhyun termangu sejenak, seperti dihantam batu, hatinya terasa ngilu dan sakit.

Hyunbin: Minhyun, kau baik2 saja?

Minhyun pun tersenyum manis ke arah Hyunbin.

Minhyun: jelas aku tak baik, hyung... (sambil tersenyum)

Hyunbin: maaf...

Minhyun: tak perlu minta maaf... Itu hak-mu untuk menolak ku... (Minhyun terdiam sejenak)

Minhyun: tapi kau tak punya hak untuk melarangku agar berhenti menyukaimu hyung...

Hyunbin: kau akan tersakiti kalau seperti itu...

Minhyun: tersakiti atau tidak, ini sudah menjadi pilihanku... Dan, hatiku pun menginginkannya... (shaut Minhyun sambil tersenyum lagi)

Hyunbin: Minhyun-a...

Minhyun: jangan terlalu kau pikirkan hyung... Mungkin kita bisa berteman dulu... (Minhyun pun mengulurkan tangannya)

Minhyun: apa kau juga menolak untuk menjadi temanku?

Hyunbin tersenyum sekilas, ia lalu menjabat tangan Minhyun.

Hyunbin: baiklah, berteman bukanlah ide yg buruk... (Minhyun pun tersenyum senang)

Di dalam batin Minhyun...

'Aku bersyukur, walaupun kita hanya sebatas teman... Tapi, aku tak akan menyerah begitu saja... Cinta itu perlu diperjuangkan hyung...'

-----oooOooo-----

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.