Your Story (HopeV) [End]

Part 9

Taehyung POV

"Jimin..." gumam Jung Gamdong-nim.

"Ha? Anda sepertinya salah orang" sahut pemuda itu.

"A-ah, maaf... " sahut Jung Gamdong-nim.

"Permisi..." pintanya.

"Y-ya, silahkan" sahut Jung Gamdong-nim.

"Tunggu..." gumamnya.

"Kau, Kim Taehyung?" tanyanya tiba2. Aku pun refleks menundukkan kepala ku.

"A-ah, banyak orang yg bilang kalau aku mirip dengannya..." bohongku.

"Wah, ku kira kau benar-benar Kim Taehyung. Maaf ya" sahutnya.

"Ya, tak masalah..." jawabku.

"Baiklah, aku permisi..." pintanya lagi.

"Ya" sahutku, ia lalu pergi meninggalkan kami. Jung Gamdong-nim pun hanya terdiam sambil menatap ke arah pemuda itu melangkah.

"Jung Gamdong-nim?" panggil ku, namun ia hanya bergeming.

"Gamdong-nim?" Panggil ku lagi.

"Ck!" decihku.

"Ya! Jung Gamdong-nim!" sahutku dengan nada tinggi

"Ha? Kenapa Tae?" sahutnya.

"Lupakan! Ayo pulang!" sebalku, sambil melangkah mendahuluinya.

'Cih, sebegitu mudahnya dia terpesona kepada seseorang yg begitu mirip dengan masa lalunya...' batinku.

"Hey, tunggu aku Kim Taehyung!" teriaknya sambil mengejarku.

.

.

.

.

.

Aku berangkat ke lokasi syuting sejak pagi buta. Hari ini adalah hari terakhir diriku melakukan pengambilan gambar untuk drama My Regrets. Sebenarnya besok masih ada satu jadwal syuting lagi, tapi peran ku tak di butuhkan di sana. Dan entah mengapa, aku sedikit kecewa saat mengingat proses drama ini akan segera berakhir.

"Tae, kau sudah siap?" tanya Jung Gamdong-nim memecah lamunan ku. Aku pun mengangguk sebagai jawaban.

"Oke, ready... Action!" sahut Jung Gamdong-nim. Aku pun mulai berdialog dan memerankan peranku.

"Tidak, tidak... Tidak, jangan temui aku..." sahutku sambil menutup ke dua telinga ku.

"Aku kotor! Aku seperti sampah!" gumamku, dan aku pun mulai terbawa oleh peranku.

"Tidak, tidak... Aku tidak ingin bersikap egois!"

"Tidak, tidak... Aku tak boleh merindukan Hyunbin hyung! "

"Tidak, tidak... Aku tak boleh mencintai Hyunbin hyung lagi!" air mata ku pun mulai berlinang membasahi pipi.

"Hiks, aku telah menyakitinya... Hiks, aku telah mempersulit hidupnya..."

"Tidak, tidak... Jangan pernah menemui Hyunbin hyung lagi... Dia ingin aku pergi.... Hiks"

"Ya ya ya, benar.... Ya, kau harus enyah Hwang Minhyun!"

"Kau harus enyah... Kau harus enyah!" aku pun mulai berdiri dan mencari sebilah benda tajam di dalam laci. Dengan tangan gemetar, aku pun mulai mengarahkan benda tersebut ke nadi ku.