Ruangan klasik itu terlihat temaram, hanya tampak cahaya samar yang menerangi meja tersebut. Sekilas tidak ada tanda kehidupan di dalam ruangan itu. Tapi, jika dilihat lebih dekat, tampak tubuh tegap lelaki duduk di tengah ruangan irit cahaya tersebut. Siapa lelaki yang menghabiskan malam dingin di tempat kerja seorang diri? Jawabannya tidaklah jauh. Ia adalah Kim Taehyung.
....
Taehyung terlihat sibuk mengamati laporan perusahaan miliknya. Fokusnya yang tajam masih setia mengamati rangkaian huruf dan angka dari laporan tersebut. Mata awasnya masih tetap terjaga saat sebagian orang memilih mencari kehangatan di tempat tidur.
Suhu ruangan yang sangat dingin, tidak menyurutkan niat Taehyung untuk sekadar meregangkan otot. Bahkan, lelaki yang berumur dua puluh enam tahun ini, tidak beranjak sama sekali dari kursinya. Hal ini semakin membenarkan rumor yang beredar, bahwa presdir Kim muda adalah lelaki yang maniak bekerja tanpa mengenal waktu. Terdengar bagus, tetapi Taehyung membenci itu. Taehyung hanya ingin kehidupannya kembali normal seperti dahulu. Ia merasa kehidupannya sekarang sangat kacau. Ia tidak bisa beristirahat dengan tenang, setiap dia memejamkan mata bayangan orang yang dicintainya muncul seperti rol film dalam kepalanya. Ditambah dendam di hatinya yang ingin segera dituntaskan, memaksa lelaki tampan ini tetap terjaga bahkan sampai berhari-hari.
Berbagai jenis obat dan terapi coba Taehyung lakukan agar ia bisa memejamkan matanya sejenak. Tapi sekali lagi, otaknya selalu mengatakan, 'Hancurkan Park pembawa sial itu! Buat dia hancur! Bahkan, lebih hancur dari apa yang kau rasakan!' Bisikan itu selalu memenuhi kepala Taehyung dan membuatnya sedikit kacau. Astaga, kepalanya mulai berdenyut sakit.
Taehyung membuang napas lelah. Tangannya yang besar mengusap wajahnya kasar. Jari panjang dan kokoh itu memijat pelan pangkal hidungnya yang terasa tegang. Tangannya yang bebas segera melepas simpul dasi yang melingkar indah di lehernya dan menaruh dasi tersebut di samping jas hitam mahal yang telah dia tanggalkan beberapa waktu yang lalu.
Pemandangan kota Seoul di malam hari sangat indah. Taehyung melihat banyaknya lampu-lampu terang yang seakan menjadi bintang di tengah gelapnya langit kala itu. Taehyung mengamati keindahan itu dari balik kaca ruangan yang kebetulan berhadapan langsung dengan jalanan kota Seoul. Ia menyandarkan tubuh bidangnya pada kusen kaca. Pandangannya terlihat kosong ke depan. Ingatan lamanya kembali saat dia masih di kota New York.
....
New York, kota modern dengan segala hingar-bingar kehidupan sedikit banyak telah mengubah pribadi seorang Kim Taehyung. Bagaimana tidak, ia yang kala itu masih berumur delapan belas tahun saat pertama kali menginjakkan kaki di negara yang terkenal akan gaya hidup bebas, menghadapkan Taehyung pada perbedaan budaya, kebiasaan dan cara hidup, yang pelan tapi pasti mengubah pola pikir dan perilakunya.
Waktu cepat berlalu dan perubahan itu kian mempengaruhi hidupnya. Kebiasaan buruk yang ia dapatkan dari perubahan pola tingkah laku di Kota bebas tersebut adalah sebuah kesenangan baru yaitu melakukan one night stand entah pada siapa pun yang dianggapnya mampu membangkitkan gairah tubuhnya. Jika ditanya soal gairah, lelaki Kim ini tidak memiliki batasan dalam hal itu. Ia bahkan mendapat julukan 'Penyihir' dari teman-tamannya. Taehyung seolah mempunyai mantra ampuh yang mampu membuat sosok submisif berbaring pasrah di bawahnya dan berakhir mendesahkan namanya berulang kali, hingga Taehyung berhasil mencapai kepuasan pribadi. Itulah contoh nyata dari kehidupannya yang dahulu. Namun, dilihat dari penampilannya sekarang, tidak akan ada yang percaya bahwa lelaki tampan ini adalah lelaki kejam yang tidak segan-segan menghancurkan apa pun itu tanpa kecuali. Ayahnya -Kim Namjoon- yang selalu mengagungkan pewaris kekayaannya itu, tidak akan tahu bagaimana wujud asli dari seorang Kim Taehyung. Hanya bermodal otak jenius dan prestasi yang gemilang, maka semua keburukan yang Taehyung miliki seakan tertutup rapat-rapat dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE : PAIN, REVENGE AND LOVE
FanfictionKehilangan kekasih tepat saat pernikahan di depan mata, menyisakan rasa hancur yang teramat dalam di hati Taehyung. Kehidupannya yang dahulu bagaikan Surga, berubah menjadi Neraka ketika sang ayah mengikat dirinya dengan lelaki mungil yang menjadi a...