Chapter XI

1.4K 199 43
                                    

Taehyung memasuki rumah dengan langkah lebar. Tubuhnya yang kekar dibalut setelan jas berwarna hitam. Celana slimfit hitam yang membungkus kaki panjangnya semakin menambah kesan sexy sekaligus menggoda dari dirinya.

Si tampan pewaris Kim Property Cooperation ini, memang
dianugrahi kharisma yang tiada batas. Karena sungguh, tidak akan ada yang mampu menahan pesona dan aura dominan dari seorang Kim Taehyung.

Mata tajamnya mengamati keadaan sekitar.

Dingin dan sepi.

Itulah gambaran sempurna dari situasi yang ia hadapi sekarang. Tidak ada yang berubah sedikit pun dari ruangan ini. Semuanya sama seperti terakhir kali dia menginjakkan kaki di rumahnya sendiri, satu bulan yang lalu.

"Huh.." Taehyung menghela napas.

Ia melirik sofa yang bertengger tidak jauh dari tempat dia berdiri. Dengan malas ia melangkah mendekat dan merebahkan tubuhnya di sana.

"Sialan kecil itu cukup berguna juga." Taehyung bergumam sendiri. Jari-jari tangannya yang besar menyentuh permukaan meja seperti gerakan mengelap. Ia melihat telapak tangannya.

'Bersih....' lanjutnya dalam hati.

"Setidaknya, aku tidak perlu menyewa pengurus rumah lagi." Taehyung menambahkan.

Fokusnya tertuju pada sudut ruangan di sebelah lemari buku. "Kita selalu berbagi ciuman hangat di tempat itu, Baby. Sungguh... aku merindukanmu, Jihoon. Aku sangat merindukanmu..." Taehyung kembali bergumam tidak jelas. Matanya terpejam mencoba mengingat moment indah yang dia habiskan bersama Jihoon di rumahnya ini.

.
.
.

"H-hyunghhh..." Bibir tipis itu ingin berucap, saat dengan tidak sabaran Taehyung membungkam dengan bibir penuh miliknya. Bibir penuh milik Taehyung seakan memakan bibir tipis milik kekasih mungilnya itu. Tangan besar Taehyung mengelus tengkuk kekasihnya dan menekan pelan bagian itu, guna memperdalam ciuman tersebut.

Jihooon yang pada dasarnya belum siap, hanya bisa pasrah saat bibir sang calon suami mengobrak-abrik bibir mungilnya.

Bibir yang tadinya hanya menempel biasa, berubah menjadi sedikit liar. Taehyung mengulum bagian bawah bibir kekasihnya tersebut dan menggigitnya perlahan, mencoba memberikan rangsangan pada sang calon pendamping. Dan benar saja, Jihoon mulai terbawa suasana. Ia mengangkat tangannya dan mengalungkan tanganya di leher Taehyung.

Merasa diberi lampu hijau oleh Jihoon, Taehyung tidak dapat menahan diri lagi. Dengan segenap keahlian yang dia miliki, Taehyung kembali melumat bibir tipis Jihoon dengan rakus. Kepalanya bergerak seirama mencoba mencari posisi yang tepat.

Bibir Taehyung menekan, melumat, dan memberikan gigitan-gigitan kecil yang mengirimkan geleyer aneh di tubuh Jihoon. Tubuh mungil itu menjadi lemas seperti jelly saking bergairahnya ciuman yang diberikan oleh Taehyung. Tangan Jihoon meremas pelan rambut Taehyung, ketika lidah nakal Taehyung mencoba menyentuh lidah Jihoon yang bergerak malu-malu.

"Ngghh... H-hyung.." Jihoon melenguh bersamaan dengan tangan nakal Taehyung yang meremas pinggang ramping Jihoon. Lelehan saliva membasahi leher jenjang milik jihoon.

Ciuman Taehyung semakin menuntut dan semakin sensual. Bibir Taehyung menghisap dan kembali mengulum bibir mungil itu dengan kuat hingga menimbulkan suara khas yang begitu sexy saat didengar. Taehyung melepas bibir calon pendampingnya dengan gerakan sensual hingga menimbulkan suara. Jihoon sampai mengerang dan terengah-engah dibuatnya.

FATE : PAIN, REVENGE AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang