Keesokan harinya, Yooan dikejutkan dengan Sehun yang menjemputnya, lalu bagaimana dengan Anna?
"kenapa kau disini?" tanya Yooan ketika sampai di depan Sehun.
"menjemputmu, apa kau sudah merasa baik?"
"hng, kurasa begitu. Tapi bagaimana dengan Anna?"
"dia tidak masuk kuliah hari ini, dia masih menemani Ibunya dirumah sakit"
"ahh dirumah sakit? Apa parah?"
"kurasa begitu"
"memangnya sakit apa?"
"hhmmm jantung"
"a-apa?" Yooan tampak melebarkan matanya.
"kenapa?"
"eumhh tidak, hanya terkejut. Itu penyakit yang mematikan" sahut Yooan.
"benar" Sehun menganguk-angguk.
"ayo naik" ajak Sehun, lalu Yooan pun masuk ke mobil Sehun, di ikuti oleh Sehun di kursi kemudi.
Sehun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Kita sarapan dulu ya?" Tanya Sehun
"Kau pasti belum sarapan" kekeh Sehun.
"Aku ingin pancake Sehun-ah. Aku- ummmh sudah lama sekali ingin pancake itu" kata Yooan malu.
"Baiklah. Kita sarapan pancake sebanyak banyaknya" ucap Sehun seraya mengusak rambut Yooan dan menyalakan mobilnya.
.
.
.
.Di kediaman keluarga Jung.
"Anna Eonni, apa kau tidak pergi ke kampus?" tanya seorang gadis yang tengah bersiap-siap. Sedangkan Anna baru saja bangun dan meregangkan tubuhnya, lalu ia melirik Ibunya yang masih tertidur di atas brankar.
"kurasa tidak, ayah masih di Luar kota. Dan ayah memintaku untuk nenjaga ibu" sahut Anna.
"kau bisa pergi kuliah, sebentar lagi paman Donghae datang"
"tidak apa. Kau pergi kuliah saja Liyan, jangan pedulikan aku" sahut Anna.
"baiklah, aku pergi..." ujar Liyan, lalu ia pergi dari kamar rawat ibunya.
Anna mengecek ponselnya, semalam ia sudah mengabari Sehun bahwa dirinya tidak pergi kuliah hari ini, dan pagi ini Sehun tidak mengabari apapun padanya.
Huh...
Anna menghela nafasnya, kemudian ia beranjak dari kasur lipatnya dan pergi menuju toilet untuk membersihkan diri.
.
.
.
."Aku kenyang" ujar Yooan dengan wajah cerianya.
"Kau ini sama sekali tidak berubah. Mendekat padaku" pinta Sehun dan Yooan mendekat.
"Kenapa?" Tanya Yooan bingung.
"Ini belepotan" Sehun menghapus sisa krim yang ada di mulut Yooan.
"Jantungku" gumam Yooan karena Sehun menyentuhnya.
"Eh? Kau bicara apa Yooan?" Tanya Sehun.
"Tidak. Aku..ummh..ah enak sekali pancake nya" seru Yooan.
"Apa sangat enak?" Tanya Sehun.
"Sangat Sehun-ah"
"ahh aku jadi ingat Anna, dia pasti suka jika kubelikan pancake" ujar Sehun, lalu ia mendengus kecil.
"pasti kau merindukannya" gumam Yooan.
"tentu, padahal ini belum sehari, aku sudah merindukannya"
"Hmm ya, belum sehari" lirih Yooan seraya tersenyum pahit.
.
.
.
.
.Liyan berdecak sebal, sudah 15 menit ia menunggu Taehyung di halte depan rumah sakit, tapi manusia idiot tapi tampan itu belum datang juga.
"ohh astaga....alien itu membuatku kesal!!!! Apa dia lupa cara menjalankan mobilnya?" keluh Liyan seraya menghentakan kakinya kesal.
Tak lama kemudian, terdengar suara klakson mobil dari kejauhan dan Liyan mendengus kecil saat mobil putih milik Taehyung sudah sampai di depannya.
"memalukan, ia pikir ini jalan miliknya sampai membunyikan klakson sepanjang jalan?" gerutu Liyan, kemudian kaca mobil milik Taehyung terbuka, terpampanglah pria tampan namun menyebalkan yang tengah tersenyum idiot kearahnya.
Clak
Blam!!
"hey! Pelan-pelan, ini bukan mobil bodong" tegur Taehyung karena Liyan dengan kasar nenutup pintu mobilnya.
"kau punya jam tidak sih? Aku menunggu selama 15-oh tidak, tapi 18 menit. Kau pikir aku tidak pegal?!"
"kurasa halte menyediakan kursi"
"tapi tetap saja aku benci menunggu Taehyung... 18 menit kau bayangkan!"
"tidak usah berlebihan sayang, hanya 18 menit. Itu tidak lama"
"bagiku lama!"
Taehyung menghela nafasnya "baiklah maafkan aku, lain kali aku akan menjemputmu lebih lama dari itu"
"huahhh dasar menyebalkan!!!"
Taehyung terkekeh pelan, kemudian ia mendekatkan wajahnya pada Liyan dan mencium pipinya, membuat Liyan menoleh seraya menatap tajam.
"jangan cium-cium aku, aku sedang marah padamu"
"eyy, berlebihan" kekeh Taehyung, lalu ia mulai melajukan mobilnya.
"oh astaga, kenapa aku baru sadar kalau kau belum melajukan mobilmu? Aku benar-benar sudah telat!"
Mendengar itu, Taehyung malah semakin tertawa, gerutuan Liyan itu kesenangan baginya.
.
.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain +Oh Sehun✔️
Fanfiction[Telah terbit] Yooan, berulang kali ia menahan rasa sakitnya, sakit saat sahabat atau cinta pertamanya lebih memilih gadis lain ketimbang dirinya, sakit saat adiknya sendiri membencinya, sakit saat ia harus pergi meninggalkan orang tersayangnya. sem...