6

7.9K 1.3K 32
                                    

Yooan berjalan ke kamarnya dan memutuskan bersiap-siap untuk keberangkatan besok pagi. Tapi pikirannya sedang kacau hari ini.

Ketika sedang memasukkan pakaiannya ke dalam ransel, selembar foto jatuh dari lemari pakaiannya. Itu adalah fotonya dan Sehun sewaktu kelulusan SMA. Yooan terduduk sambil memegang foto Sehun, dia membelai wajah Sehun didalam foto, seakan menyuruh Sehun untuk segera melihat kepadanya.

Dia tersenyum bodoh lagi-lagi, harapan hanya tinggal harapan.

"Aku mencintaimu hingga sesak Sehun-ah" lirih Yooan dan tak lama ia Memeluk foto itu sedikit meremasnya berharap rasa nyeri di dadanya menghilang karena pikiran bodohnya sendiri.

.
.
.
.

"Selamat pagi Yooan" sapa seseorang di depan pintu kamar Yooan.

"astaga!" Yooan terkejut karena baru membuka pintu disambut dengan wajah konyol Sehun.

"Kenapa kau disini?" tanya Yooan curiga.

"Menjemputmu tentu saja" jawab Sehun santai dan masuk kedalam kamar Yooan.

"Ayolah Sehun, nanti kita terlambat" kesal Yooan pada Sehun.

"Mana barang bawaanmu aku mau lihat" tanya Sehun.

"untuk apa? Aku sudah membereskannya" protes Yooan.

"Ahjumma ini cerewet sekali" protes Sehun.

"Cepatttt" paksa Sehun.

"Ini. Aku hanya membawa tas ini" Yooan memberikannya pada Sehun dan Sehun segera mengecek bawaan Yooan

Sehun mengernyit karena bawaan Yooan yang sangat sedikit. Dan seperti dugaannya Yooan benar-benar tidak niat untuk berkemah.

"Serius Yooan? Kau hanya membawa pakaian sejadimu? Kita ini akan ke gunung bukan ke pantai, mana selimut dan baju hangatmu" kesal Sehun.

"Aku kan bisa pinjam kalian. Aku tidak mau berat Sehun" rengek Yooan.

"Ambil jaketmu yang belum lama aku berikan" perintah Sehun.

"Yooan" Sehun memperingati Yooan dan dengan malas Yooan mengambil jaket dan selimutnya.

"Dasar bayi" sindir Sehun.

"Ini" katanya menyerahkan jaket dan selimutnya pada Sehun.

Dan dengan cekatan Sehun memasukkan semuanya ke koper Yooan.

"Kenapa aku jadi membawa koper?" tanya Yooan tak suka.

"Karena aku yang merapikan bajumu bayi besar. Aku yang akan membawa barang-barangmu nanti jangan khawatir" balas Sehun cepat.

"Selesai.. ayo berangkat" Sehun menggenggam tangan Yooan menuju mobilnya

"tapi Sehun, kenapa kau menjemputku? Lalu bagaimana dengan Anna?" tanya Yooan.

"dia pergi bersama Liyan, apa Taehyung tidak ikut?"

"ah...dia sudah pergi sejak tadi, dengan bodohnya dia pergi meninggalkanku"

"sudahlah, kan sudah ada aku" ujar Sehun seraya tersenyum, Yooan hanya mendengus kecil, namun tak di pungkiri hatinya merasa senang.

..

..

..

..

..

Tak lama kemudian mereka sampai di kampus.

"Ckkckckck kenapa kalian berdua sangat terlambat?" protes Kim Junmyeon, ketua panitia perjalanan ke Gyeongju.

"Ayolah Myeon, mereka tidak terlalu terlambat kok" bela Taehyung dengan tidak sopan.

"EMPAT PULUH LIMA MENIT KAU BILANG TIDAK TERLAMBAT?" geram Junmyeon.

"Maafkan kami Junmyeon, Sehun mengalami masalah dijalan" Yooan mencari alasan.

"Masalah apa?" tanya Junmyeon.

"Aku tersesat menemukan jalan ke kampus" kekeh Sehun.

"Awwww" ringis Sehun karena Yooan mencubit lengannya.

"Dasar bodoh, cari alasan yang benar" bisik Yooan.

"sudahlah, ayo absen" Junmyeon mengabsen satu persatu siswa siswi yang ikut.

Hanya 50 mahasiswa yang berminat melakukan perjalanan ke Gyeongju.

"Kalian kenapa terlambat?" tanya Anna pada Yooan.

"Sehun sangat cerewet pagi ini, makanya kami terlambat" balas Yooan, sedangkan Sehun yang dibicarakan tertawa pelan.

Anna terlihat tidak nyaman dengan suasana seperti ini, ia terlihat seperti orang asing bagi sehun dan Yooan.

"Sehun, kau harus duduk denganku" ujar Anna seraya menarik tangan Sehun, dan Sehun tersenyum.

"tentu" sahut Sehun seraya mengusap lembut surai Anna, dan kini Yooan yang merasa kepanasan.

Setelah Junyeom mengabsen, ia menyuruh semuanya memasuki Bus.

Srett

Sehun menoleh saat seseorang mengambil koper Yooan dari tangannya, pelakukanya adalah Kai.

"biar aku saja, urusi kekasihmu" ujar Kai seraya tersenyum miring, lalu ia pergi ke sisi bus dan memberikan koper miliknya dan milik Yooan pada ahjussi disana untuk dimasukan kedalam bagasi.

Yooan menghela nafasnya melihat tingkah Kai.

"Yooan, aku akan duduk denganmu, aku takut Kai duduk disampingmu" ujar Sehun.

"oh tidak, kau bersama Anna saja" sahut yooan dengan cepat, kemudian ia memasuki bus mendahului Anna dan Sehun.

"Sehun, jangan bersikap berlebihan pada Yooan, aku cemburu" ujar Anna, dan hal itu membuat Sehun tertawa pelan.

"tenang saja, aku dan Yooan hanya sepasang sahabat. Ayo masuk"

Sehun menarik tangan Anna dan masuk kedalam bus secara bergantian.

Sehun duduk di kursi belakang, sedangkan Yooan duduk di kursi depan, ia tampak duduk sendiri seraya memandang keluar jendela, padahal bus belum melaju.

"Yooan, boleh aku duduk disini?" tanya Hyemi teman satu fakultas Yooan.

Yooan menoleh dan mengangguk seraya tersenyum.

"terimakasih" ujar Hyemi, lalu ia duduk disamping Yooan, lalu Yooan kembali memandang keluar sana, sampai bus melaju dan memperlihatkan jalanan kota Seoul yang ramai, menuju pegunungan Gyeongju.

Puk

Yooan tersentak saat sebuah jeruk yang sudah terkupas jatuh tepat di atas tangannya, kemudian ia menoleh.

"makanlah" ujar Kai dengan santai, seraya berdiri disamping kursi Hyemi dan memakan jeruk di tangannya.

Yooan membaginya dengan Hyemi, dan mereka memakan bersama.

"Kai, kembali ke kursimu" pinta Junmyeon, dengan malas Kai duduk kembali di kursinya, ia menoleh kearah kursi belakang dimana Sehun dan Anna duduk. Terlihat Sehun yang menatap tajam kearahnya, lalu ia tersenyum miring kearah Sehun seraya mengunyah keras jeruknya. Sunggu kekanakan.

.
.
.
.
.

Tbc

Rain +Oh Sehun✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang