Sehun sampai dirumah pukul 10 malam, ia baru saja akan memasuki kamarnya, namun suara bibi Lee membuatnya menoleh.
"Tuan muda, ada kiriman paket untuk tuan muda"
"dari siapa?"
"bibi juga tidak tahu. Paketnya ada di meja ruang tengah" sahut bibi Lee, lalu Sehun kembali menuruni tangga dan mengambil paket yang berada di atas meja ruang tengah.
Ia duduk di sofa, dan membuka isi paket itu.
"Jam tangan?"
Sehun membolak-balikan jam tangan keluaran terbaru itu, lalu ia menaruhnya di atas meja, dan mengambil secarik kertas yang tertoreh tinta biru di sana.
Halo Sehun..
Kau sudah tumbuh dewasa.
Kau sangat tampan, aku bahkan tak bisa menghentikan senyumku setelah melihat wajah tampanmu.Sehun, kuharap kau hidup dengan baik selama ini. Dan aku pun hidup dengan sedikit baik.
Maafkan aku yang telah meninggalkanmu.
Ketahuilah, aku begitu menyayangimu. Sangat menyayangimu, hanya saja dulu ayahmu tidak mengijinkan kau tinggal denganku. Maka dari itu aku meninggalkanmu bersamanya, sungguh maafkan aku.
Maafkan aku juga karena selama ini tidak mengabarimu, aku hanya takut. Takut kau membenciku.
Tapi hari ini aku memiliki keberanian untuk mengabarimu, semoga kau tidak membenciku Sehun.
Chaaa Sehunie, pakai jam tangan pemberianku itu, aku memberikan padamu dengan penuh cinta.
Saranghae uri adeul..
Sehun terkejut saat membaca surat itu. Tak lupa, terdapat nomor ponsel di belakang surat itu. Kemungkinan itu adalah nomor ponsel orang yang mengiriminya surat.
"U-uri adeul? I-ini dari Ibuku?" lirih Sehun dengan suara yang serak. Ia terlalu terkejut dengan kehadiran hadiah ini.
Dan yang lebih terkejut lagi adalah, saat orang di surat itu mengatakan bahwa dirinya audah tumbuh dewasa dan tampan, itu berarti orang yang mengaku sebagai ibunya itu pernah melihatnya sebelumnya. Tapi dimana?
Cklek
Sehun terperanjat saat mendengar suara pintu kamar utama terbuka, ia segera merapikan paket itu.
"kau sedang apa Sehun?" tanya Tuan Seunghyun.
"menerima paket dari seseorang" sahut Sehun, lalu ia pergi ke kamarnya dengan membawa paket itu. Ia tidak mau memberitahukan hal ini pada ayahnya.
**
"Nona..."
"Nona Anna"
"No-
"ish! Berhenti menggangguku!" bentak Anna dengan suara khas orang mengantuk.
"Tapi-
"bi! Aku mengantuk!"
"Sayang, yakin kau tidak ingin bangun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain +Oh Sehun✔️
Fiksi Penggemar[Telah terbit] Yooan, berulang kali ia menahan rasa sakitnya, sakit saat sahabat atau cinta pertamanya lebih memilih gadis lain ketimbang dirinya, sakit saat adiknya sendiri membencinya, sakit saat ia harus pergi meninggalkan orang tersayangnya. sem...