Yooan tersenyum melihat desain apartementnya yang terlihat sangat mewah. Ayahnya terlalu berlebihan membelikan apartemen sebesar dan semewah ini, padahal dirinya hanya tinggal sendiri.
Yooan mengambil ponselnya dari dalam tas, kemudian mendial nomor Kai. Ia sudah mengganti nomor ponselnya dengan yang baru saat tadi.
"halo?"
"halo Kai...aku sudah sampai"
"wooahhh.. Benarkah? Apa disana menyenangkan?"
"ayolah..bahkan aku baru sampai apartement" Yooan tertawa pelan.
"ah benar, kapan kau mulai kuliah?"
"hmmm Lusa"
"itu terlalu sebentar, kau bahkan belum menikmati kota berlin"
"aku kesini untuk melanjutkan kuliahku Kai, bukan berlibur"
"ya ya terserah dirimu. Apa kau sudah sarapan?"
"aku sudah makan, omong-omong disini masih pukul 9 malam"
"ow benar.. Disini pukul 5 pagi"
"rajin sekali sarapan sepagi itu"
"tidak, hanya basa basi. Ahh apa kau sudah membereskan barang-barangmu?"
Yooan melirik barang-barangnya yang masih berserakan di lantai.
"belum"
"kalau begitu bereskan dulu, aku juga harus pergi sebentar"
"kemana?"
Tanpa Yooan ketahui Kai tersenyum disana.
"kerumah teman"
"sepagi ini?"
"tentu"
"memangnya kau punya teman?"
"ayolah..temanku banyak"
Yooan tertawa "baiklah baiklah.. Aku akan membereskan barang-barangku dulu"
"okay..selamat beraktifitas. Eh tidak maksudku selamat malam"
Lagi-lagi Yooan tertawa "iya kai, selamat siang"
Yooan memutuskan sambungannya.
Baru saja ia meletakkan ponselnya di atas meja, ponsel itu bergetar.
Tertera nama 'ibu' di layarnya, segera Yooan mengangkat panggilan ibunya.
Ia sudah memberi tahukan nomor barunya pada ibunya saat di perjalanan tadi.
"ada apa lagi bu?" tanya Yooan dengan suara lembut.
"ibu merindukanmu"
"aku juga merindukanmu bu, padahal ini belum genap 24 jam" Yooan terkikik.
"apa disana tempatnya nyaman?"
"sangat nyaman bu, terimakasih untuk apartementnya. Sepertinya aku akan betah di dalam apartement, pemandangan diluarnya sangat indah"
"ya lebih baik begitu, jangan terlalu sering keluar, gunakan waktu belajarmu dengan baik. Di luar sana masih terlalu asing untukmu"
"iya ibu.. Eumh bagaimana dengan Taehyung?"
Terdengar helaan nafas di sebrang sana.
"anak itu marah saat tahu kau pergi Yooan, tapi rasakan saja. Ibu terlalu kesal pada adikmu"
"ibu tidak boleh begitu, aku sudah memaafkan Taehyung"
"baiklah, ibu harus bersiap-siap untuk pergi bekerja"
"iya bu, jaga diri ibu dengan baik ya disana"
"iya sayang, kau juga jaga dirimu baik- baik disana. Sampai jumpa nanti"
"iya bu. Nanti ku hubungi lagi kk"
"iya sayang"
Pip
Yooan menatap malas barang-barangnya yang berserakan. Ia memutuskan untuk membersihkan diri, lalu bersiap untuk tidur. Ia akan membereskan barang-barangnya esok hari saja.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain +Oh Sehun✔️
Fanfiction[Telah terbit] Yooan, berulang kali ia menahan rasa sakitnya, sakit saat sahabat atau cinta pertamanya lebih memilih gadis lain ketimbang dirinya, sakit saat adiknya sendiri membencinya, sakit saat ia harus pergi meninggalkan orang tersayangnya. sem...