Shakina menangis dalam diam saat mengingat kembali kenangan itu. 7 bulan sudah berlalu. Alex dan Kanya masih bersama. Sedangkan, Shakina masih setia dengan orang yang sama,dengan perasaan yang sama. Entah mengapa Shakina sangat sulit untuk melupakan Alex. Padahal biasanya Shakina bisa melupakan mantan nya selama 1 detik,namun berbeda dengan sekarang.
Jam menunjukan pukul 13.00,itu artinya jam pelajaran ke 5 sudah dimulai. Shakina pun memutuskan untuk kembali ke sekolah dengan cara memanjat pagar. Hal ini sudah biasa dilakukan Shakina.
Toktoktok!!
Shakina mengetuk pintu kelas dengan keras,pintu terbuka dan terlihat guru IPA sedang mengajar.
"Dari mana kamu Shakina?" tanya guru IPA tersebut dengan galak.
"urusan" jawab Shakina singkat,padat,jelas. Shakina segera masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku nya. Guru IPA tersebut hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Shakina yang seenak nya.
"Dari mana lo?" tanya Lina.
"Taman" jawab Shakina.
"Kenapa mata lo sembab? habis nangis?" tanya Lina lagi. Shakina hanya menaikkan kedua alis nya untuk menjawab pertanyaan Lina,seolah mengatakan iya.
"Karna apa lo nangis?" tanya Lina lagi dan lagi.
"Alex" sahut Shakina ketus. Lina hanya bisa terkekeh mendengar jawaban sahabat nya itu. Lina mengatahui jika Shakina sedang tidak mood/marah ia pasti akan menjadi dingin. Shakina juga akan menjadi dingin dan galak apabila sedang diajak berbicara dengan orang yang tidak ia kenal.
3 jam sudah berlalu,kini Shakina sudah berada di dalam kamar kesayangan nya. Ia masih memikirkankan kejadian tadi pagi.
Shakina masih menyayangi Alex hingga saat ini. Entah apa yang membuatnya sangat sulit untuk melupakan Alex.
Shakina memutuskan untuk pergi belanja ke supermarket terdekat. Ia bergegas menuju lantai bawah dan berpamitan kepada Mama nya,lantas ia langsung megambil kunci mobil milik nya. Tidak sampai 10 menit,Shakina sudah sampai di supermarket tujuan nya. Shakina langsung masuk ke dalam supermarket dan mengambil keranjang sambil memasukan barang yang ia butuhkan.
BRUKKK!!!
"Aduh kaki gueee!!" teriak Shakina. Kakinya tertimpa oleh keranjang yang ia bawa tadi. Ia mendongakkan kepala nya untuk melihat siapa yang menabrak nya.
"Lo?" tanya Shakina datar. Yang diajak berbicara hanya mengangkat satu alis nya seolah bertanya apa?. Shakina merasa kesal dengan manusia di depan nya ini. Shakina segera bangun dan merapikan belanjaan nya. Lalu bergegas ke kasir untuk membayar semuanya.
Aldito Pramana.
Sesampai nya di rumah,Shakina langsung masuk ke dalam kamar kakak nya dengan tangan yang penuh dengan kantong belanjaan.
"Apa-apaan lo!" bentak Reno. Davanio Reno Queta. Kakak Shakina. Shakina hanya mengerucutkan bibirnya karna kesal dengan kejadian tadi.
"Kenapa lo?" tanya Reno dengan nada yang lembut. Reno mengelus kepala adik nya dengan sayang dan langsung membawa Shakina ke dalam pelukan nya.
"Cerita sama gue. Kenapa?" tanya Reno sekali lagi. Shakina langsung mendongak agar dapat melihat wajah kakak nya,dan melepaskan pelukan Reno.
"Gue bete" jawab Shakina singkat.
"Bete kenapa? gara-gara lo jomblo lebih dari 4 hari?" tanya Reno dengan nada menggodanya.
"Sepatu atau tangan?"
Reno yang tadinya tersenyum lebar kini bergidik takut karna tingkah adik nya yang seram dan sadis.
"Hehe gue bercanda" ucap Reno sambil tersenyum manis.
"Tadi ada orang"
"Dimana?"
"Sekolah"
"IYA GUE TAU KALO DI SEKOLAH ADA ORANG BEGO!" teriak Reno tepat di kuping Shakina. Shakina terlonjak kaget dan langsung mencubit perut kakak nya dengan keras.
"AHH ANJIR SAKIT BEGO. LEPASINN!" rengek Reno sambil berusaha melepaskan tangan adik nya. Shakina melepaskan cubitan nya.
"Bego" gumam Shakina,namun masih terdengar oleh Reno.
"Apa lo bilang?" tanya Reno.
"Bego" jawab Shakina singkat.
"Siapa?" tanya Reno lagi.
"Lo"
"LO TUH YA,GATAU DIRI BANGET JADI ADIK. DURHAKA LO SAMA KAKAK LO SENDIRI. LO SEHARUANYA BERSYU.." Reno berhenti berteriak dan mengocehi Shakina setelah melihat adiknya itu berjalan ke arah pintu dengan tangan yang membawa kresek belanjaan.
BRAKKK!!!
Shakina membanting pintu kamar nya dengan keras. Gadis itu segera menaruh semua isi kresek belanjaan nya di atas meja belajar nya.
"Kenapa lo?" tanya Reno heran dengan sikap adik nya. Shakina yang tau kakaknya masuk tanpa mengetuk pintu hanya bisa mendengus pelan.
"Mau tau banget?" ketus Shakina. Reno segera meloncat keatas kasur Shakina yang empuk,dan merebahkan tubuh nya. Shakina yang melihat nya juga ikut merebahkan tubuh nya di samping Reno.
"Gue tadi di sekolah di tabrak sama cowok gatau diri. Dia gaada minta maaf atau ngebantuin gue. Gue kesel. Terus tadi pas gue ke supermarket,gue ketemu dia lagi. Dia nabrak gue lagi dan lagi. Dia gaada ngucapin maaf LAGI!" jelas Shakina dengan nada tinggi dan dingin di akhir kalimat. Reno yang mendengarnya hanya menghela nafas karna sikap adiknya yang terlalu mempermasalahkan masalah kecil.
"Gausah dipikirin. Alay. Mending lo bobok sama gue. Tar malem gue nginep disini yak" cerocos Reno panjang lebar. Shakina hanya bergumam. Reno langsung menarik Shakina kedalam pelukannya yang hangat,Shakina menyukai itu. Shakina hanya diam dan mulai menutup matanya dipelukan sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHALEX (COMPLETED)
Teen FictionDavinia Shakina Queta. Gadis cantik,berprestasi SMA Highstar. Memiliki masalah dengan Shakina bukan lah suatu hal yang menyenangkan. Shakina adalah perempuan yang sangat di takutin oleh murid di SMA Highstar. Shakina mengalami kehilangan orang yan...