Hari ini Shakina memasuki sekolah seperti biasa,hanya saja tanpa kehadiran seorang Reno.
"Sha,temenin gue kantin yuk?" ajak Lina. Shakina hanya mengangguk dan mulai berjalan menuju kantin bersama Lina.
"Lin,kakak gue koma" ucap Shakina pelan saat sudah duduk di bangku kantin. Lina yang tadi nya sedang minum dengan santai sampai tersedak karna mendengar tuturan dari Shakina. Lina melotot.
"HAHHH?!" teriak Lina tidak percaya. Shakina membungkamkan mulut Lina.
"Bacot" ucap Shakina melepaskan bekapannya. Lina memegang kedua bahu Shakina dan mencengkramnya. Shakina menoyor kepala Lina.
"APASIH!" teriak Shakina sambil menghempaskan tangan Lina.
"Kok bisa?" tanya Lina. Shakina mulai menceritakan semua kejadian. Lina hanya mangut-mangut mengerti.
BRAKK!!
Shakina dan Lina terkejut. Shakina mendongakkan kepalanya dan ikut menggebrakkan meja sambil berdiri.
"Apa?" tanya Shakina santai. Lina ikut berdiri dan menatap sinis 3 perempuan di depannya ini.
"Lo siapa nya Reno sih? ngapain hampir setiap hari lo berangkat pulang sekolah sama dia hah?!" tanya perempuan yang bernama,Jinny dengan setengah berteriak. Setahu Shakina,mereka adalah anak kelas 12 alias seangkatan Reno.
"Alex udah" ujar perempuan di samping kanannya,Kanaya.
"Aldito udah" lanjut perempuan di samping kirinya,Putri.
"Lex udah terus sekarang Reno? IYA?!" kini Jinny yang melanjutkan. Suara Jinny terdengar sedikit membentak dengan dada yang mulai naik turun dan tangan yang mengepal. Wajahnya berwarna merah padam seperti tomat. Shakina terkekeh melihat tingkah Jinny yang terlihat sangat emosi ini.
"NGAPAIN LO KETAWA HAH?! LO GATAU SIAPA KITA?!" bentak Jinny lagi. Shakina terkekeh lagi dan lagi.
"Lo kali yang gatau gue" jawab Shakina polos dan menepuk pundak Jinny dua kali dengan pelan. Jinny menepis tangan Shakina dengan kasar.
"Eh,biasa aja dong tangannya. Gausah di tepis gitu tangan gue. Oh atau perawatan kulit gue terlalu mahal buat nyentuh baju sekolah lo yang bucat itu?" tanya Shakina. Jinny mengangkat tangannya dan menampar Shakina.
PLAK!
Tamparan keras berhasil mendarat mulus di pipi Shakina. Shakina hanya terdiam. Lina hanya melihat Jinny dan kedua temannya dengan sinis.
"Ngapain lo diem? takut hah?" remeh Jinny. Shakina yang awalnya tertunduk kini menganggkat kepalanya secara perlahahan-lahan dan tertawa.
"Lo? Jinny Qwuatirna. Berani nampar gue? Davania Shakina Queta. Adik kandung dari Davanio Reno Quera. Anak dari pemilik Highstar School. Lo nyari masalah sama orang yang salah" desis Shakina dengan menunjuk wajah Jinny. Jinny tercekat. Kedua teman Jinny terlihat sangat kaget.
"Apa? ngapain ekspresi lo berdua kayak gitu hah? LO BERTIGA ADALAH OLAH TERCUPU YANG PERNAH GUE TAU BANGSAT! BERANI NYA KEROYOKAN SAMA ADIK KELAS SENDIRI! GATAU MALU!" bentak Shakina sambil menarik kerah baju Jinny dan melempar badan Jinny ke deretan bangku kantin.
"Gue bakal buat perhitungan buat kakak kelas bangsat kayak lo bertiga!" ucap Shakina pelan dan menunjuk Jinny,Kanaya,dan Putri.
"Jangan salahin gue kalo lo bertiga di DO ataupun galulus. Good bye bitch!" desis Shakina pedas dan meninggalkan mereka bertiga dengan diikuti Lina di belakangnya. Jinny dan kedua temannya mematung karna tidak percaya atas yang diucapkan Shakina di barusan.
"Sial!" gumam Jinny.
🐾🐾🐾
"Kakak" panggil Shakina lirih. Shakina berharap agar kakaknya terbangun dari tidur panjangnya itu. Shakina terus memegang dan melihat tangan kakaknya. Mata Shakina melotot saat melihat jadi telunjuk kakaknya bergek. Shakina langsung melepaskan genggaman tangannya dan berlari keluar untuk mencari dokter. Shakina kembali ke ruangan bersama dengan dokter dan beberapa suster untuk membantu dokter menangani Reno. Dokter mengecek keadaan Reno.
"Reno sudah siuman,tetapi tolong jangan mengajak Reno untuk berkomunikasi terlalu banyak karna kondisinya masih sangat lemah. Saya permisi" jelas dokter. Shakina mendekati kakaknya yang sudah membuka matanya itu. Mata Reno sangat sayup. Shakina menangis melihat kondisi kakaknya yang biasanya sangat kuat kini terbaring lemah di depannya.
"Sha" panggil Reno dengan suara yang sangat kecil dan lemah. Shakina mencakup wajah Reno.
"Lo jangan banyak omong dulu ya? plis. Lo harus sembuh! lo harus jagain gue!" pinta Shakina dengan terisak. Reno tersenyum tipis.
"Gue sayang lo. Gue pasti bakal jagain lo dimana pun gue berada. Gue sayang sama lo. Gue sayang banget sama lo" bisik Reno pelan. Isakkan Shakina semakin keras. Shakina menggenggam tangan kakaknya dengan erat dan mengecup pipi Reno lama.
Reno perlahan-lahan menutup matanya. Shakina shock melihat kakaknya yang terlihat mulai tertidur lagi. Shakina berlari keluar untuk mencari dokter. Dokter kembali ke ruangan dengan membawa beberapa suster dan membawa alat defibrillator. Shakina diminta untuk menunggu di luar.
Shakina berjalan mondar-mandir saking paniknya. Shakina memutuskan untuk menghubungi Lex.
shakina : gue butuh lo pls! dtg ke rmh skt skrg!
Setelah mengirim pesan untuk Lex,sekarang Shakina mengirim pesan untuk papa dan mamanya.
shakina : pa,kpn plg? reno butuh papa sm mama. tolong suruh bibi ke rmh sakit jg ya pa.
Shakina memasukkan ponselnya kedalam sling bag nya dan kembali berjalan mondar-mandir. Sudah 15 menit Shakina menunggu di luar,dokter belum keluar untuk memberi kabar baik kepada Shakina dan Lex maupun bibi tidak kunjung datang. Shakina semakin panik.
"Shakina?" panggil dokter. Shakina langsung berjalan menuju ke arah dokter.
"Gimana keadaan kakak saya dok?" tanya Shakina dengan raut wajah yang sudah panik dan sedih. Dokter terdiam untuk beberapa detik.
"Reno meninggal dunia. Pendarahan menutupi semua otak" kata dokter yang mampu membuat Shakina mematung di tempatnya.
🐾🐾🐾
ini buatnya cepet-cepetan:( banyak bgt yg minta up. happy reading. kl ad typo ss kirim ke @rrd9313f / send message/ comment lgsg di tempat typo nya. thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
SHALEX (COMPLETED)
Teen FictionDavinia Shakina Queta. Gadis cantik,berprestasi SMA Highstar. Memiliki masalah dengan Shakina bukan lah suatu hal yang menyenangkan. Shakina adalah perempuan yang sangat di takutin oleh murid di SMA Highstar. Shakina mengalami kehilangan orang yan...