ShaLex 18

3.1K 159 1
                                    

       "maaf kalo gue bikin lo nangis terus. tapi gue janji,nanti gue bakal buat lo ketawa sampe lupa gimana caranya nangis"
-Davanio Reno Queta

                                     ♥️♥️♥️

"KAKKK RENOOOOO!!!" teriak Lina saat melihat Reno berjalan menuju parkiran motornya. Reno menoleh dan menatap Lina malas.

"Kak aku ikut yah?" pinta Lina.

"Kemana?" tanya Reno polos. Lina mencubit pipi Reno dengan gemas. Reno terkejut dan langsung menepis tangan mulus milik Lina.

"Rumah sakit hehe" ujar Lina cengengesan. Reno mengangguk dan membiarkan Lina menaiki motornya.

"Kak!" panggil Lina agak sedikit keras agar Reno dapat mendengar panggilannya.

"Hm" jawab Reno.

"Lex tau ga?" tanya Lina.

"Ga"

"Kok?"

"Nanti gue kasi tau"

"Oo ok"

Reno memperhatikan wajah Lina melalui spion motornya. Muncul senyuman tipis di wajah Reno.

manis. batin Reno. Reno mempercepat laju motornya agar segera sampai di rumah sakit.

"Turun" ucap Reno dingin. Lina mengikuti perkataan Reno. Mereka menuju kamar Shakina dengan langkah yang sangat cepat.

"HAI SHAKINAA!" teriak Lina heboh saat memasuki kamar Shakina. Reno langsung menoyor kepala Lina dengan keras.

"Diem bacot!" bentak Reno. Lina hanya terdiam di tempatnya. Shakina terkekeh pelan.

"Lo kok bisa kayak gini sih?" tanya Lina.

"Panjang ceritanya" jawab Shakina.

"Terus lo kapan sekolah?"

"Kurang lebih 3 hari lagi. Kaki kanan gue patah,katanya perlu waktu buat sembuh. Tapi bukan sembuh yang bener-bener sembuh jadi kayak semula" jelas Shakina. Lina hanya menganggukan kepalanya mengerti.

"Sha,gue ke markas dulu ya? ada urusan" pinta Reno.

"Jangan tawuran!" perintah Shakina yang dibalas dengan anggukan oleh Reno.

Reno melangkah keluar kamar dan bergegas menuju markas Exodus.

Lex masih belum mengatahui keadaan Shakina saat ini. Sejak tadi pagi Lex terus mencari keberadaan Shakina,namun hasilnya nihil. Ia tidak berhasil menemukan dimana Shakina sekarang.

Lex POV

Dari tadi pagi gue berusaha mencari Shakina. Gue udah tanya ke semua temen Shakina yang gue tau. Tapi jawaban mereka sama, "Gue gatau." Gue udah telpon Shakina berkali-kali,tapi ga di angkat. Udah gue line,dm,wa,sms,dll. Sama sekali gaada balesan. Ini pertama kalinya Shakina ngilang tanpa kabar. Dicariin juga ga ketemu,dikira lagi main petak umpet minako kali ya? dari kemarin setelah tawuran juga gue ga ngeliat Reno. Gue bingung harus nyari Shakina kemana.

"WOI!!" teriak Aldito di telinga gue. Gue mendongak.

"Apa?" tanya gue. Fyi,gue sama Aldito udah baikan setelah perdebatan di kelas waktu itu. Gaada gunanya juga gue musuhan sama orang tolol kayak dia.

"Gue ada kabar tentang Shakina" jawab Aldito polos. Gue melotot mendengar penuturan Aldito.

"Apa? Dimana dia? Sama siapa? Kenapa dia?" tanya gue beruntun. Aldito hanya terkekeh.

"Gue denger dari Angga sih katanya Shakina kecelakaan"

"MAKSUD LO?!" tanya gue setengah berteriak karna kaget. Aldito hanya mengelus punggung ku pelan.

"Lebih jelasnya coba lo tanya aja sama bang Reno" suruh Aldito. Gue pun berusaha menghubungi Reno tapi tidak ada jawaban.

"Dimana Shakina sekarang?" gumam gue.

Author POV

Reno melajukan motornya menuju markas Exodus. Teman-temannya sudah menunggu disana. Tawuran akan dilaksanakan sore ini. Reno terpaksa harus berbohong kepada adiknya tadi jika tidak Shakina tidak akan mengijinkan Reno untuk pergi. Reno menghentikan motornya di tempat parkir Exodus. Banyak terdapat motor dan juga mobil yang terparkir rapi,itu artinya anggota Exouds dan Xoques sudah berkumpul didalam. Lex sudah memberitahukan kepada geng Xoques untuk berdamai dengan Exodus agar dapat mengalahkan Braziz secara bersama-sama.

"Oit! maaf gue lama" ucap Reno saat sudah berada didalam markas. Sangat banyak jumlah jiwa yang berada di dalam markas Exodus.

"Ren! jawab jujur! SHAKINA DIMANA?" tanya Lex dengan penuh emosi. Reno terkaget mendengar pertanyaan Lex.

"Rumah sakit" jawab Reno pasrah. Reno tidak akan bisa berlama-lama menyembunyikan keberadaan dan keadaan Shakina saat ini. Lex yang mendengar jawaban Reno melotot tidak percaya.

"Maksud lo apa?" tanya Lex berusaha menenangkan emosinya.

"Dia kecelakaan pas mau nyusul gue ke rumah Angga. Kayaknya dia tau kalo gue mau tawuran kemarin,karna Zero kemarin ke rumah gue" jelas Reno.

"Terus gimana keadaan Shakina sekarang?"

"Dia baik-baik aja. Lusa juga udah sekolah. Tapi ya gituu.." Reno sengaja menggantungkan perkataannya agar Lex dan anak-anak lain yang mendengarnya menjadi sedikit penasaran.

"Gitu kenapa?" tanya Aldito. Reno tersenyum tipis dan berusaha menahan air mata nya agar tidak terjatuh di depan anak-anak lain. Reno tidak mau jabatan nya sebagai ketua Exodus menjadi hancur hanya karna Reno meneteskan setitik air mata di depan anak-anak.

"Kaki kanan nya patah" jawab Reno sambil berusaha menahan isak. Aldito dan Lex melotot. Angga,Daiva,dan Dimas yang sudah mengatahuinya hanya terdiam. Sedangkan anak-anak lain sedikit terkejut karna ucapan Reno. Berbeda dengan Alex yang dari tadi hanya diam. Tidak ada reaksi apapun dari Alex setelah mendengar penuturan dari Reno.

"Yaudah kita siapin diri buat nanti sore. Ini udah jam 3,kita kumpul di lapangan jam 5. Nanti Exodus ke markas Braziz buat nyerang anggota Braziz yang ada di dalem. Buat Xoques langsung ke lapangan. Jumlah di lapangan sama di markas harus sama. Nanti gue panggil anak Xoques lainnya buat ngejaga markas kita. Selesai nanti beberapa dari kita ngewakilin buat jenguk Shakina" jelas Lex. Sebenarnya,Lex sudah merasakan khawatir yang sangat dalam karna kondisi Shakina yang sangat memprihatinkan. Namun,ia juga memiliki tugas untuk memimpin Exodus dan Xoques yang tidak bisa di ganggu gugat oleh apapun karna ini menyangkut harga diri.

                                       💫💫💫

last update buat minggu ini ya:) td udh blg di sg kalo shalex 17 part terakhir minggu ini,tp byk bgt yg minta up lg. jd yaudah,shalex 18 yang jd last up buat minggu ini ya. senin depan setelah uts lgsg ada boom part. thankyou🌈.

SHALEX (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang