14.Putus

15 1 0
                                    

Dan seteleah beberapa hari aku tak menghunginya, dia mengirim pesan kepadaku dan pesan itu sangat membuatku kecewa dan jengkel kepadanya. Dia bilang kepadaku
"Bal mending kamu cari cewe yang bisa ngertiin kamu yang lebih baik dariku"
Katanya
Jujur aku sangat jengkel denganya aku tidak suka dengan perkataannya terlebih saat dia bilang
"Bal pasti kamu sudah capek hadapi tingka laku aku"
Katanya
Aku tidak pernah lelah dengan kelakuanmu, aku malah ingin merubah kelakuanmu jika aku bisa.
Dan aku marah kepadanya
"Kamu kenapa ngomong kayak gini wulan?, aku ngak suka kamu ngomong kayak gini"
"Aku sayang kamu, dan itu alasan kenapa aku memilihmu, dan aku tidak pernah menyesali pilihanku"
Kataku padanya
"Maaf!"
Jawabnya
"Buat apa meminta maaf kamu tidak salah"
Kataku
"Iya bal, mending kamu cari yang lain aja yang beda dariku"
Katanya
"Kenapa?"
Jawabku
"Aku selalu buat kamu susah, aku ngak bisa buat kamu bahagia"
Katanya
"Siapa yang bilang"
Jawabku
"Udah kamu cari yang lain aja"
Katanya
Dan hanya itu yang selalu katakan dan aku tidak bisa terus menerus seperti itu dan aku putuskan untuk bilang kepadanya.
"Oke kalau itu mau mu,aku pergi tapi bukan mencari yang lebih baik darimu. Karena aku bukan mencari yang terbaik tapi aku ingin mengubah yang tidak baik menjadi lebih baik"
"Mungkin kamu lelah, aku sayang kamu tapi aku ngak suka kamu seperti semoga kamu mengerti"
Dan hari itu kami putus.
Kuharap dia bisa mengerti dan berpikir dewasa. Aku memang putus dengan wulan tapi aku masih sayang kepadanya dan aku juga tidak ingin memenuhi perintahnya yang menyuruhku mencari penggantinya yang lebih baik darinya.
Aku malah yakin kalau aku dan wulan akan bersatu kembali entah kapan mungkin secepatnya karena dia hanya perlu waktu untuk berpikir.

Suara untukmu WulandariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang