4.Ingin menjauh

40 2 0
                                    

Aku dan wulan hampir sering chatan tiap malam,tapi aku tak tau apakah dia sudah mengenaliku.Sampai di mana,waktu di sekolah ada acara,aku tak ingat acara apa waktu itu.Aku melihatnya bersama dengan kaka kelas XII di taman.Mereka kelihatan begitu dekat,mereka berfoto bersama.aku tak tau siapa dia dan aku cemburu tak tau kenapa aku bisa cemburu padahal dia bukan siapa-siapaku dan mengapa aku harus cemburu.Lalu Beni datang kepadaku iya melihat aku sedang memandangi Wulan dengan laki-laki itu.Lalu dia berkata.
"itu jems,dia memang lagi dekat sama Wulan kata temanku"
"iyakah"
jawabku
"iya,tapi mereka belum pacaran"
jawab Beni padaku sambil menepuk bahuku.
dalam benaku berkata apakah aku harus menjauh?.tapi kalau aku menjauh merekakan belum pacaran.
tiba-tiba aku melihat Wulan memandangiku dari jauh,cuma sebentar.mungkin dia sudah mengenaliku.
sepulang sekolah aku chatan sama dia,aku bertanya kepada dia
"kamu sudah punya pacar?"
aku tak tau mengapa aku bisa bertanya seperti itu.
"belum"
jawabnya
"lalu yang tadi kau temani di taman?"
tanyaku
"oh itu jems anak kelas XII dia memang ingin mendekatiku"
"kamu mau ke dia"
tanyaku padanya
"ngak sih"
tiba-tiba jatungku berdetak sangat kencang.
" kamu kelihatan bahagia dengannya"
"ah masa sih haha"
jawabnya.
dan aku putuskan aku tak akan menjauh darinya.Aku berpikir kalau aku masih mempunyai peluang untuk mendekatinya.Hari-hari demi hari aku lewati,aku semakin sering chatan sama Wulan dia juga sudah mengenaliku.Dan aku pernah mengajaknya menonton penampilanki bersama bandku di salah satu cafe.Tetapi dia menolak dengan alasan tidak di bolehin keluar malam oleh orangtuanya,padahal waktu itu tidak terlalu malam tepatnya jam 19:30 .Tapi tak apalah,sehabis aku nampil aku chat dia ingin memastikan apakah dia sudah tidur atau belum.Dan ternyata belum,aku menanyakan apakah dia tidak jalan bermalam minggu bersama lelaki yang sedang dekat padanya?.
"kamu ngak malam mingguan?"
"ngak"
katanya
"dia ngak ngajak kamu jalan?"
tanyaku
"dia  siapa?"
jawabnya
"dia laki-laki yang sedang dekat denganmu"
tanyaku lagi padanya
"ah ngak usah bahas si brengsek itu"
mendengar itu aku kaget dan heran
"kamu kenapa?"
tanyaku
"ngak apa-apa,ngak usah bahas dia"
jawabnya
"iya sudah"
kami chatan sampai malam seperti biasanya.Dia sudah tidak jutek seperti di awal,kami semakin dekat.Tapi aku belum pernah memberi tau dia bahwa aku menyukai dia,tapi aku rasa dia sudah tau kalau aku menyukainya.Aku harap begitu

Suara untukmu WulandariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang