24.Kado buat wulan

10 0 0
                                    

Bulan juni aku ingat itu adalah bulan kelahiran wulan dan aku ingin memberikan dia hadia sederhana untuk kenang-kenangan dariku.
Aku tak pernah lagi berkomunikasi dengan wulan sudah satu bulan dan aku hanya ingin memberinya hadia. Aku melukis wajahnya dia atas selebar kertas putih menggunakan pensil lalu ku bingkai dan aku juga memberikan dia gelang yang sama denga yang aku punya. Itu memang tidak berharga tapi itu adalah hasil karyaku sendiri dan aku harap dia menyukainya.
Saat hari ulang tahunnya tiba aku memberikan kadonya ke beni dan ku suruh dia memberikannya ke wulan karena iya sering ke rumahnya.
Dan aku bilang sampaikan salamku kepadanya bilang panjang umur kataku.
Dan saat malamnya tiba aku mendapat pesan dari wulan dia bilang.
"Trimakasih kadonya, aku suka"
Katanya
"Iya sama-sama, baguslah kalau kamu suka"
Jawabku
"Sini ke rumah bal ada beni juga"
Katanya
"Ngak usah wulan lain kali aja"
Jawabku
"Ohiya sudah"
Katanya
"Iya wulan"
Jawabku
Dan aku juga mendapat pesan dari beni dia juga mengajaku ke rumah wulan tapi aku menolaknya
"Sini ke rumah wulan"
Katanya
"Ngak malu aku"
Jawabku
"Sini aja ngakapa kok ada aku"
Katanya
"Lain kali aja"
Jawabku
"Sini aja bentar"
Katanya
"Lain kali aja ben"
Jawabku
"Sini sudah kapan lagi coba, bentar aja"
Katanya
Aku bingung apakah aku ke rumah wulan atau ngak.
"Iya sudah aku kesana jangan kasi tau wulan"
Kataku
"Iya sini sudah"
Jawabnya
"Iya bentar aja yah"
Kataku
"Iya"
Jawabnya
Dan akupun ke rumah wulan.
Sesampainya aku di rumah wulan aku mendengar suara teman-teman wulan.
"Cie cie cie"
Kulihat ada wulan di depan pintu rumahnya akupun menghampirinya dan memberinya ucapan selamt ulang tahun. Seketikan ingatanku kembali mengingat masa-masa bersama dengan wulan
Aku hanya duduk dan bercerita bersama beni lalu aku makan dan pamit pulang.
Saat aku pamit aku meminta untuk memanggil mamanya untuk pamit dan aku salam mamanya dan aku bilang pulang dulu tante aku juga salaman ke wulan dan ku bilang panjang umur yah semoga bahagia.
Lalu aku pulang bersama beni

Suara untukmu WulandariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang