"Akhirnyaaaaaaa! Gue pulang juga!" pekik Shena riang sambil menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur dan memeluk boneka beruangnya.
Caitlin tertawa geli ketika memasuki kamar Shena dan melihat Shena sedang melepas kangen dengan boneka beruang kesayangannya itu.
Tadi Manda dan Karel juga ikut menjemput Shena untuk pulang ke rumah.
Tapi mendadak di tengah jalan Manda mendapat telepon penting dan langsung pergi diantar Karel.
"Kayaknya lo senang banget bisa pulang. Padahal di rumah sakit dokternya banyak yang ganteng lho," goda Caitlin seraya membaringkan tubuhnya di sebelah Shena.
"Hahaha ganteng dari Hongkong engkong Io ompong!" balas Shena sambil tertawa.
Tiba-tiba Caitlin bangkit dari posisi tidurnya dan mengamati tingkah Shena yang sedang asyik memeluk boneka beruangnya sambil melihat ke langit langit kamar dengan wajah penuh senyum.
"Shena, gue mau minta maaf sama lo. Soal…"
"Udah, gue ga mau bahas soal itu lagi" jawab Shena cepat masih sambil tersenyum.
"Tapi,Shen. Gue…”
"Nggak apa-apa. Udah ya, nggak perlu kita bahas lagi. Yang penting kan gue baik-baik aja," potong Shena lagi.
Caitlin menghela napas.
Sejak satu minggu yang lalu, Lana memang sudah menjelaskan semuanya pada Shena.
Dan Shenasama sekali tidak marah.
Ponsel Shena berdering keras.
Shena meraih ponsel , yang berada disebelahnya itu. |
"Kenapa nggak diangkat?” tanya Caitlin bingung ketika dilihatnya Shena hanya menatap layar ponsel itu tanpa menjawabnya
"Dari Nichol. Gue lagi nggak mau ngomong sama dia," jawab Shena sambil kembali meletakkan ponsel di sampingnya.
Akhirnya mereka berdua terdiam sambil mendengar bunyi ringtone ponsel Shena.
"Shen, gue mau ngomong serius sama lo," ucap Caitlin tiba-tiba.
Shena mengerutkan kening mendengar ucapan Caitlin.
Lalu dengan perlahan Shena bangkit dari posisi tidurnya dan duduk menghadap Caitlin.
“Ada apa?" tanyanya bingung.
"Gue udah tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Io dan Nichol," jawab caitlin lambat-lambat.
Shena membelalakkan matanya dengan kaget. "Lo tahu? Tahu dari siapa?" tanya Shena panik.
"Gue tahu dari Nichol. Dia udah ngejelasin semuanya sama gue," jawab Caitlin tenang.
Shena terdiam.
Tanpa sadar setetes air mata mengalir di pipinya.
"Dia ngebunuh Nathan, Cait. Dia ngecewain gue. Dia jahat...." isak Shena pelan.
Caitlin segera mengulurkan tangan dan mengelus punggung Shena dengan sikap menenangkan.
"She, dia terpaksa. Dia terpaksa ngelakuin itu. Dia juga merasa bersalah. Makanya dia mau mencoba memulai dari awal," kata Caitlin lirih.
Shena menghapus air mata di wajahnya sambil menyunggingkan seulas senyum sinis.
"Jadi lo mau belain dia sekarang? Lo mau bilang dia nggak salah?" tanya Shena tajam.
"Enggak, Sheb. Gue ngomongin masalah ini sama lo, bukan buat menghakimi siapa yang salah. Tapi gue mau nyadarin Io," jawab Caitlin yakin.
shena kembali terdiam dan menangis tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love & Jefri Nichol
RandomShenina Syalawita Cinnamon mempunyai hidup yang hampir sempurna. Namun yang sebenarnya terjadi adalah Shena mencoba berusaha sekuat tenaga, untuk mengubur dan menghindari satu kenyataan yang selalu menghantui kehidupannya, yang telah melukai hatiny...