M2

891 72 7
                                    

Sebuah mobil sedan mewah berwarna putih tulang terpaksa berhenti mendadak karena seorang wanita yang berlari melewati depan mobil itu dan nyaris saja tertabrak.

"Ada apa ?" Tanya pria berpakaian jas lengkap yang duduk di samping pengemudi.

"Itu ada cewek nyebrang sembarangan. Bosan hidup kali" ucap Pengumudi yang hanya memakai kaos belel dan celana jeans robek-robek.
Pria berpakaian jas lengkap itu pun menatap gadis yang hampir di tabrak tadi. Jaraknya tak terlalu jauh sehingga Ia masih bisa menatap sosok gadis tadi. Gadis itu menggunakan sweater berwarna merah yang terlihat cukup kebesaran dan juga celana jeans yang kusam. Rambutnya keriting tak beraturan,gadis itu menggunakan kaca mata tebal. Benar-benar sangat jauh dari kata modis.

"Apa tidak panas siang-siang seperti pakai sweater"

"Kenapa Vid?" Tanya si pengemudi. Pria berjas yang memiliki nama David pun hanya menggeleng. Kemudian Ia mengalihkan pandangannya dari gadis itu menengok lebih jauh hingga Ia meminta temannya yang akan kembali mengemudi mobilnya untuk berhenti.

"Stop! Berhenti jun." Ucap David

"Kenapa?" Tanya si pengemudi yang memiliki nama Juna. David memasukan Ipadnya ke dalam tas. Ia meletakannya di kursi belakang. Lalu Ia mengambil ponselnya yang sedang di charge.

"Lu cari parkiran dulu gua mau ke dalam" ucap David

"Vid, kita masih ada kerjaan" ucap Juna

"Kerjaan kita ada disini" ucap David yang tak mengatakan apa-apa lagi lalu keluar dari mobil itu. Ia segera berjalan cepat. David menahan dirinya agar tak berlari Ia sungguh tak ingin mengundang perhatian orang lain sehingga apa yang di carinya nanti menghilang. David terus mengikuti orang yang di lihatnya itu. Meskipun Ia belum dapat memastikan apa orang itu adalah orang yang Ia cari atau bukan.

***
Gadis bersweater merah tadi masuk ke gedung bioskop yang sudah ramai oleh para pengunjung. Ia sungguh tak tenang menunggu antrian. Ia menatap lekat pada sepasang kekasih yang sudah mendapatkan tiket dan melewatinya itu. Dengan susah payah gadis itu mencoba melihat nomor bangku mereka berdua. Gadis bersweater merah sudah sampai pada gilirannya.

"Film apa mba?" Tanya penjaga karcis. Gadis itu memejamkan matanya sesaat Ia mencoba mengingat nama tiket yang tadi di lihatnya. Lalu mencoba mencocokan dengan huruf-huruf di deratan film yang ada.

"Yang ini"

"Berapa tiket?"

"Dua"

"Maaf bisa tunjukan KTP nya?"

"Eh? KTP?"

"Iya ini Film untuk 21 th ke atas"

Gadis bersweater itu pun mengeluarkan KTPnya dengan cepat Ia terua mengalihkan pandangannya pada pasangan tadi.

"Maaf mba, tapi mba masih 18 tahun jadi saya tidak bisa kasih tiketnya" Ucap penjaga tiket itu.

"Hah? Ayolah mba ini penting."

"Maaf mba, Aurelia Dawson tapi kami tetap tidak bisa kasih" ucap penjaga tiket itu.

"Mba.. saya sakit parah. Saya harus nonton film ini sekarang penting ayolah...tolong lah tolong.. aa.. dada saya sakit" rengek Aurelia dan berakting seakan-akan dia sakit yang justru sangat membuatnya semakin gagal.

Petugas itu hanya geleng-geleng kepala dan memberikan KTP Aurelia lalu meminta Aurelia bergeser agar pengantri berikutnya bisa memberi tiket. Aurel pun dengan kesal mengambil KTPnya lalu menyingkir. Ia menggigiti kukunya efek merasa cemas. Ia harus masuk ke dalam gedung bioskop itu. Aurel melompat-lompat mencobaencari pasangan tadi di antar keremunan.

Detect MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang