Pintu mobil David tertutup. Dengan takut-takut Aurel melirik ke arah David. David berusah untuk menenangkan dirinya sendiri.
"Euhm ..ma"
"Jangan bicara!"ucap David galak . Ia sungguh tak ingin mendengar Aurel berbicara,Ia tak ingin melihat Aurel melakukan apapun. David menoleh dengan cepat ke arah Aurel. Ia sungguh ingin sekali membentak Aurel namun melihat wajah Aurel yang hampir menangis David hanya menarik sabuk pengaman Aurel dan memasangkannya lalu Ia pun mengemudikan mobilnya. Sepanjang jalan David benar-benar tak menoleh pada Aurel. Aurel pun hanya terdiam di tempatnya. Ia menyadari Ia salah bahkan sangat Salah. Sungguh Aurel juga tidak ingin seperti ini. Memangnya Ia mau mempermalukan dirinya sendiri.
****
David masuk ke dalam Apartementnya. Di sana seperti biasa sudah ada Juan dan Fang.
"Whats up bro"ucap Fang dan menepuk pundak David saat David duduk. David mengambil gelas berisi minuman yang ada di mejanya entah itu punya siapa dia hanya ingin menghabiskannya.
"Kenapa sih bro?" Tanya Juan.
"Dari puluhan ribu wanita di Dunia kenapa seakan-akan takdir justru mempertemukan gua dengan wanita macam Aurel itu. Ini gimana gua mau meyakinkan orang Imigrasi yang ada pasti dia ngacauin semuanya." Ucap David. Fang dan Juan akan mengatakan sesuatu namun pekikan David mengaggetkan mereka.
"Argggghhhhhh.. gua bener-bener pengen nenggelemin Aurel di antartika" teriak David kesal dan mengacak-acak rambutnya.
"Hati-hati loh Vid, Benci dan cinta bedanya Tipis" ledek Juna.
"Cinta? Ya gua akan jatuh cinta sama dia kalau gua udah gila" ucap David. Fang dan Juna hanya bisa tersenyum melihat sahabatnya itu.
***
Setelah 8 jam berkerja di tambah 2 jam lembur Akhirnya Aurel dapat mengistirahatkan dirinya Ia duduk di salah satu sofa yang ada di cafe itu. Berkali-kali Ia menghela napasnya. Beruntunglah hari ini Robert tak datang ke cafe. Aurel bahkan tak berniat menguntit Robert lagi.
"Rel.. ini bukannya kamu?" Ucap seorang wanita dan mendekati Aurel. Aurel dengan malas menatap layar ponsel teman kerjanya itu dan hanya dalam hitungan detik. Aurel membelalakan matanya. Menatap video yang berisi dirinya itu yang kini menjadi Viral di media sosial.
"Cowok ini siapa Rel? Kok ganteng?" Ucap Tara teman Aurel yang menunjukan Video pada Aurel.
"Pacar gua" ucap Aurel dan merubah wajahnya menjadi sedih.
"Hah serius? Ganteng banget rel."ucap teman kerja Aurel lainnya yang kini duduk di depan Aurel. Aurel mengangguk pasrah.
"Bukannya lu cinta mati sama pak robert ya?" Tanya Tara. Aurel sudah akan berbicara lagi,Ia ingin menceritakan pada Teman kerjanya itu bahwa di sana bahkan Robert menyaksikan langsung kebodohan dia dan sekarang Robert dapat terus melihat kebodohannya itu. Namun Aurel memilih diam karna Ia tak mau membuat masalah semakin besar.
"Lu udah lama sama si ganteng ini? Kok kita ngga tau sih rel? Lu udah punya pacar ganteng kaya gini masih deketin pak Robert? Wah parah banget lu" ucap Maya teman yang berhadapan dengan Aurel. Aurel juga tak berniat menjawab apapun. David pasti belum tau ini,karna kalau dia tau David pasti tidak akan berhenti meneror dirinya.
"Siapa namanya Rel?" Tanya Tara
"David, David Rajasa" ucap Aurel
"Dia dokter ya?" Tanya Maya. Aurel mengangguk.
"Wah gila lo rel, udah ganteng,dokter pula. Pasti tajir juga nemu dimana sih? Dia punya temen ngga? Nyokap gua pasti seneng banget kalau tau gua punya pacar dokter. Kenalin sama temen-temennya dong" ucap Maya.
Aurel hanya dapat mendesah pasrah. Ia tak tau harus mengatakan apa lagi. Ketiga wanita itu menoleh ke arah pintu cafe ketika mendengar suara pintu cafe yang otomatis berbunyi saat terbuka. Tara dengan cepat berdiri dan menghampiri orang yang masuk ke dalam cafe.
"Maaf mas kita sudah tutup..loh.. Mas yang di video sama Aurel kan?" Ucap Tara yang terkejut melihat David. David tersenyum tak enak namun kemudian mengangguk. Aurel membelalakan matanya dengan cepat Ia pun menundudukan dirinya agar tak terlihat.
"Aurelnya ada? Soalnya tadi saya Chat tidak masuk. Di telfon pun tidak bisa" ucap David
"Oh ada kok, di sana" ucap Tiara dan menengok ke arah Aurel tadi namun Ia bingung saat Aurel tak ada. Maya yang memang kagum pada David pun dengan semangat tersenyum dan menunjukan Aurel yang bersembunyi. David mendekat ke arah meja merek. Ia melihat Aurel yang sedang bersembunyi di bawah meja. David berjongkok agar wajahnya dapat sejajar dengan David.
"Kamu lagi apa di bawah?" Tanya David dengan lembut. Aurel pun refleks mundur hingga membuat kepalanya membentur meja. Aurel meringis kesakitan. David dengan lembut mendekat dan mengusap kepala Aurel.
"Kamu ngga papa? Kamu tuh selalu bikin aku cemas. Ayo bangun" ucap David dan membantu Aurel berdiri. Aurel menatap Takzim pada sikap David.
"Kamu David kan? Aku Maya teman dekat Aurel" ucap Maya dan mengulurkan tangannya. Aurel menatap Maya tak percaya,entah sejak kapan mereka menjadi teman dekat. David menjabat tangan Maya.
"Halo David" sapa David ramah.
"Tara" ucap Tara dan ikut mengulurkan tangan. David pun tersenyum dan menjabat tangan mereka. Kemudian David merangkul pundak Aurel.
"Terimakasih sudah berteman dengan Aurel ya. Dia pasti cukup merepotkan kalian. Dia memang cukup ceroboh. Karna itu aku sungguh menkhawatirkannya." Ucap David. Maya dan Tara memandang kagum pada David. David mengusap kepala Aurel dengan lembut.
"Kamu kenapa ngga bales chat aku? Ngga akan telfon aku hmm? Aku ngga bisa kerja hari ini,karna khawatir sama kamu. Aku takut Video yang kesebar itu ngeganggu kamu" ucap David. Aurel membulat kan matanya. Andai Ia bisa rasanya Ingin sekali memuntahkan seluruh isi perutnya di depan muka David. Ternyata David benar-benar bisa menjadi begitu menggelikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detect Me
RomanceApa kau yakin kau mengenal dia? Seseorang yang kini mungkin menjadi suami atau kekasih mu. Mungkinkah jika dia bukanlah dia yang kamu tau selama ini ? _Detect!_