M14

1.1K 53 18
                                    

"Good Morning Aurel.."

Aurel menatap pria yang menyapanya itu lekat-lekat. Sepertinya Ia masih berada dalam mimpinya sendiri ataukah Ia sudah mulai merasa Gila dengan kejadian yang mendatanginya Akhir-akhir ini.

"Ayo cepat bangun aku sudah membuat sarapan untuk mu" ucap David lagi. Aurel membelalakan matanya semakin lebar. Tidak Ia sungguh tidak bermimpi. Lalu mengapa David tiba-tiba terlihat begitu manis padanya. Apa terjadi sesuatu semalam?
Ya Tuhan dimana dia sekarang? Begitulah pikir Aurel. Aurel mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu. Dia ada di dalam sebuah kamar. Bukankah semalam Ia tertidur di sofa. Aurel dengan cepat melihat seluruh tubuhnya. Untunglah Ia masih menggunakan pakaian lengkap. David mendekat kepada Aurel dan tersenyum.

"Apapun yang kamu pikirkan tidak terjadi. Sudah cepat mandi. Aku tunggu di ruang makan." Ucap David dan menepuk pundak Aurel lalu meninggalkan Aurel.
Aurel masih melongo di tempatnya. Apa itu benar-benar Davidnya? Apa David punya kembaran?

"Apa dia sakit? Sepertinya kepalanya terbentur sesuatu" ucap Aurel. Aurel sungguh masih tak percaya dengan apa yang di lihatnya itu.
.
.
.
Aurel dan David sudah berada di meja makan. Sepiring Omlete dan mash potato yang di hias cantik belum lagi dengan jus strawberry lengkap dengan susu putih berada di hadapan Aurel.
Berbeda dengan David yang di hadapannya hanya terdapat secangkir kopi hitam dan satu potong roti panggang. David duduk dengan diam seraya membaca berita dari tabnya. Sesekali Ia menyesap kopi hitamnya dengan tenangnya. Namun Aurel belum menyentug makanannya sedikit pun. Ia hanya terus memperhatikan David.

"David.. apa kamu baik-baik saja? Apa perlu aku antar ke dokter?" Tanya Aurel. David menurunkan Tabnya dan mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Aurel.

"Apa kepala mu terbentur? Apa ada sesuatu?" Tanya Aurel dengan nada khawatir.

"Tidak aku baik. Kenapa tidak kamu makan sarapan mu? Tidak suka? Mau aku buatkan yang lain?" Tanya David

"David.. apa kamu mencoba meracuni ku? Apa aku membuat kesalahan baru? David katakan aku sungguh takut melihat mu yang begini" ucap Aurel dan menggerak-gerakan tangan David. David menyentil kening Aurel.

"Kamu tuh ya.. negative terus pikiran mu. Udah habiskan sarapan mu. " ucap David

"Apa ini ada racunnya?" Tanua Aurel

"Kenapa kamu mikir gitu?" Tanya David

"Itu makanan mu beda"ucap Aurel. David menggelengkan kepalanya. Ia mengambil sendok lalu memakan mash potato itu dan juga omeletenya.

"See aku baik-baik saja kan? Apa perlu aku minum juga jusnya?" Tanya David. Aurel dengan polosnya mengangguk. David mengangkat gelas jus Aurel dan meminumnya. Aurel menatap David lekat. Menunggu apa akan terjadi sesuatu pada diri David.

"Ada lagi yang harus saya coba Nn.Dawson?" Ucap David. Ia meletakan Tabnya dan melipat kedua tangannya lalu menatap Aurel lekat.

"Euhm terus kenapa sarapan mu begitu?" Tanya Aurel

"Karna cuma ini yang bisa aku makan setiap pagi. Jadi setelah jadi istri ku buatkan ini saja setiap pagi" ucap David dan tersenyum lagi. Aurel mengerjapkan matanya. Sungguh David benar-benar pria yang begitu mempesona. Bahkan saat menyebalkan pun David mempesona apa lagi saat Ia tersenyum seperti.

"Yaudah.. kamu hari ini mau kemana?" Tanya David

"Engga tau. Aku kan udah ngga punya kerjaan gara-gara kamu!" Ucap Aurel

"Intai Robert saja kalau gitu. Bukannya itu kesukaan mu?"ucap David

"Hati ku sedang patah. Aku belum sanggup melihat robert lagi" ucap Aurel. David menganggukan kepalanya.

Detect MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang