M4

694 64 27
                                    

Aurel menutup mulutnya sendiri.  Ia menggeleng dengan cepat.

"Tidak-tidak mungkin, Robert tidak mungkin memiliki hubungan dengan mu. Kau sudah gila" ucap Aurel dan akan pergi namun David menahan tangan Aurel.

"Aku tidak ingin bicara dengan mu! Bagaimana mungkin kamu bisa bilang kalau pacar ku memiliki hubungan dengan mu" omel Aurel.

"Memangnya kenapa kalau dia punya hubungan dengan ku?" Tanya David

"Ya ngga boleh! Bagaimana mungkin aku pacaran dengan seorang homo!" Ucap Aurel dan hampir menangis.

David memutar bola matanya. Ia sungguh tak percaya. Bahwa gadis culun dan nyentrik itu masih mengira dirinya seorang penyuka sesama jenis.

"Astaga! Apa menurut mu aku memiliki penampilan sebagai seorang penyuka sesama jenis!" Ucap David yang masih menahan kekesalannya. Ia sungguh tak ingin marah dengan tambang Rahasiannya itu. Aurel mengangguk dengan polosnya.

"Kenapa?" Tanya David

"Karna kamu tampan. Pria tampan kan sukannya sama pria tampan lagi" ucap Aurel.

David menarik napasnya dalam. Ia mencoba menenangkan hatinya sendiri. Ia tidak boleh marah sungguh tidak boleh.

"Pertama saya normal, kedua hubungan yang saya maksud bukan hubungan yang kamu pikirkan itu, ketiga bisa ngga kamu dengerin dulu orang ngomong?" Ucap David.Aurel pun melipat kedua tangannya di depan dadanya. Ia terdiam menuntut penjelasan dari David.

"Apa kamu ingin robert kembali pada mu?" Tanya David. Aurel terdiam sesaat. Kemudian Ia mengangguk.

"Aku bisa membantu mu mendapatkan robert kembali" ucap David

"Kenapa kamu ingin membantu ku? Apa untungnya bagi mu?" Tanya Aurel.

David menghela napasnya dalam. Ia menatap Aurel lekat-lekat.

"Baiklah, aku menyukai gadis itu" ucap David sekenanya. Ia sungguh tak akan pernah bilang hal yang sesungguhnya pada David. Aurel menatap David lama mencoba mencari kebenaran dari dalam diri David.

"Tidak perlu aku bisa mengurus Robert sendiri" ucap Aurel dan kembali akan pergi namun David kembali menahannya.

"Baiklah aku akan jujur pada mu." Ucap David. Aurel masih mencoba menatap Robert dalam-dalam.

"Aku ingin balas dendam dengan Robert. Ia pernah mengambil kekasih ku dan aku hanya ingin mengambil kekasihnya yang sekarang. Aku tidak tau mana yang harus aku ambil dari Robert dirimu atau wanita itu yang jelas aku hanya ingin Robert tau bagaimana rasanya patah hati" ucap David. Aurel masih hanya terdiam..

"Aku tau ini konyol. Tapi tolonglah,tolong bantu aku. Aku jauh-jauh dari Amerika hanya untuk membalaskan rasa sakit ku pada Robert. Bukankah seharusnya kamu juga ingin membalaskan rasa sakit mu padanya? Kita bisa bekerja sama dan kita bisa menjadi satu tim" ucap David

"David.." ucap Aurel yang kemudian terdiam.

"Tolonglah Aurel. Aku harus membalaskan dendam ku. Pria seperti dia tidak boleh terus menyakiti banyak wanita. Aurel ayo kita bekerja sama. Aku bisa mendekati kekasih barunya,meminta wanita itu untuk mengkhianati robert dan menghancurkan robert. Dia pantas mendapatkan hukuman karma telah melukai banyak hati wanita. Termasuk hati mu" ucap David

"Bukan itu permasalahannya" ucap Aurel.

"Lalu?" Tanya David

"Euhm sebenarnya, robert bukan kekasih ku. Dia adalah atasan ku" ucap Aurel. David membulatkan matanya tak percaya mendengar pernyataan Aurel. Sebenarnya Ia yang bodoh bagaimana bisa Ia percaya pada wanita l itu lalu mengiba untuk bekerja sama. Seharusnya Ia sudah tau bahwa wanita itu hanyalah wanita sinting yang mengaku-ngaku sebagai kekasih Robert.

"Jadi kamu hanya seorang penguntit?" Ucap David

"Iya! Memang aku pengungtit. Lalu kamu mau apa? Melaporkan ku? Silahkan saja. Memang apa salahnya jika aku menyukai pak Robert? Apa hanya wanita cantik seperti dia saja yang bisa di sukai oleh Robert" ucap Aurel. David menggelengkan kepalanya dan berdecak. Aurel pun terdiam di tempatnya.

"Yasudah sana pergi"ucap David. Aurel mengerucutkan bibirnya.

"Bukankah kamu bilang ingin kerja sama?" Ucap Aurel takut-takut. David melirik ke arah Aurel. Ia sudah tak memiliki minat sebanyak tadi. Lagi pula jika Ia bekerja sama dengan Aurel itu hanya akan jadi sia-sia.

"Kamu bisa mendekati wanita itu. Lalu merebutnya dari robert. Aku pikir robert sangat menyukai Tiara" ucap Aurel.

"Tiara?" Tanya David. Aurel mengangguk dan menunjukan siapa Tiara dengan bibirnya.

"Dari mana kamu tau? Robert kan seorang playboy" ucap David

"Kamu pikir apa gunannya aku mengintai Robert selama 10 bulan lebih? Tentu saja aku tau. Robert itu cinta pertama Tiara dan aku pikir Robert juga begitu. Dari yang aku tau sejak Robert kembali ke Indonesia Ia hanya berpacaran dengan Tiara" ucap Aurel memberikan keterangan. David memandang ke arah pasangan itu.

"Ayolah kita bisa kerja sama kan?" Ucap Aurel. David hanya terdiam. Ia menimbang-nimbang apakah harus melalukan kerja sama atau tidak. Tapi jika benar apa yang di katakan Aurel maka artinya Ia tidak perlu kerja sama dengan Aurel. Ia hanya perlu mendekati wanita bernama Tiara itu lalu mengambil informasi sebanyak-banyak.

"Aku tidak merasa membutuhkan mu. So Bye" ucap David dan meninggalkan Aurel. Aurel memutar bola matanya tak percaya dengan apa yang di lakukan David pada dirinya.

"Baiklah-baiklah! Lihat saja suatu saat jika kamu membutuhkan bantuan ku. Aku tidak akan menolong mu!" Omel Aurel entah pada siapa. Karna David sudah meninggalkannya.

***
David masuk ke dalam mobilnya. Juna terlihat baru selesai telfon. Ia menoleh ke arah David.

"Bagaimana?" Tanya Juna
"Tidak ada yang berarti. Tapi mungkin kita bisa mencari tau gadis yang bernama Tiara itu." Ucap David
"Tiara?" Tanya Juna. David mengangguk.
"Wanita yang pacaran dengan Robert sekarang namanya Tiara." Ucap David
"Tau dari mana?" Tanya Juna
"Itu tidak penting. Sekarang kau lakukan penyelidikan pada Tiara dan aku akan mencoba mendekati Tiara." Ucap David. Juna pun mengangguk setuju.
***
Aurel berjalan lesu menuju kontrakannya. Ia menendang-nendang kaleng yang berada di jalan dengan terus memaki David yang sungguh membuat harinya berantakan. Tapi paling tidak bukan kah akhirnya dia mendapatkan sesuatu hari ini. Aurel melirik jam tangannya. Di saat harusnya Ia lelah dan beristirahat. Sialnya dia hanya akan pulang lalu bersiap-siap untuk bekerja. Paling tidak di cafe Ia bekerja Ia bisa bertemu Robert. Aurel pun mempercepat langkahnya agar Ia tak terlambat sampai di tempat kerjanya.
***

Haii Haiii... 😀😁
Ada yang nunggu cerita ini ngga?

Ya ampun aku baru ngerasain kalau Nulis cerita kaya gini tuh susah banget ya. Dari semalem cuma dapet segitu 😄😄😄

Entah udah berapa kali ngehapus wkwk

Detect MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang