M5

618 60 11
                                    

Di dalam mobil sedan berwarna Biru terdapat David yang sedang sibuk mengamati beberapa File yang berisi tentang data-data Tiara. Tadi pagi Juna memberikan semuanya pada David sebagai bahan untuk penyelidikan. David mengamati setiap halnya dengan saksama. Tidak ada yang menarik perhatian David selain satu hal Fakta bahwa Tiara adalah seorang lulusan universitas ternama dengan mengambil Bioteknologi. David sungguh tau Robert tidak akan seceroboh itu memacari seorang wanita yang berpotensi dapat memaksukan dirinya ke dalam penjara. Tapi kenapa juga dia tidak mencari tau lebih dalam lagi siapa wanita itu. David menatap ke arah cafe yang tadi sempat di masuki oleh Tiara. Ketika Tiara akan keluar David pun meletakan Filenya lalu ikut keluar. Ia menempelkan ponselnya pada telinganya seakan-akan dia sedang melakukan sambungan Telfon dan berjalan cepat sangat cepat sehingga dia dengan sengaja menabrak Tiara yang berjalan keluar.

"Ah.." pekik Tiara saat kopinya yang mungkin masih panas itu mengenai pakaian. David dengan cepat,berpura-pura memutuskan panggilannya.

"Sorry..sorry" ucap David. Tiara menggerak-gerakan bajunya. Ia merasa dadanya cukup panas saat ini.

"Misd are you oke? Maaf saya sedang buru-buru tadi,jadi tidak sengaja menabrak anda" ucap David

"Hati-hati dong mas. Panas nih" ucap Tiara setengah mengomel.

"Panas banget ya? Gimana kalau kita ke rumah sakit saja?" Ucap David. Tiara masih terlihat kesal. Ia sudah akan memaki David lagi kalau saja Ia tak mengangkat wajahnya dan menatap David yang begitu tampan.

"Maaf ya miss. Saya benar-benar tidak sengaja." Ucap David. David pun mengeluarkan kartu namanya. "Ini kartu nama saya,saya sedang buru-buru sekali. Bagaimana kalau miss ke rumah sakit sekarang. Nanti untuk biayanya anda bisa menghubungi nomor itu" ucap David. Tiara terlihat berfikir,kemudian mengangguk. David pun tersenyum.

"Sekali lagi saya minta maaf ya, oh ya kalau boleh tau siapa nama anda?" Ucap David.

"Tiara" ucap Tiara singkat. David mengangguk mengerti.

"Saya duluan ya,Tiara" ucap David dan menepuk pundak Tiara. Lalu Ia berjalan pergi. Tiara menatap kartu nama David.

_David Rajasa, M.D.,Ph.D.
Manager Representative of the Division of Genomic Medicine
davidrajasaspmk@gmail.com
(877) 609-2233
+628817788901_

Tiara mengerjapkan matanya menatap kartu nama di tangannya itu.

"Dia dokter spesialis?" Gumam Tiara dan mencoba menoleh ke arah David pergi. Namun pria itu sudah tidak. Tiara sudah tidak lagi merebutkan dadanya yang mungkin saja masih terasa panas. Kartu nama di tangannya itu lebih berharga dari apapun.
***
David berbelok pada persimpangan,setelah merasa aman. Ia menurunkan ponselnya dan memasukannya ke dalam saku. Memang ada gunannya juga memiliki wajah tampan. David terus berjalan hingga Ia merasa tubuhnya melayang begitu saja dan beberapa detik kemudian tubuhnya terjatuh.

"Ah" ucap David merasa kesakitan.
Aurel melipat kedua tangannya di depan dada. Ia berdecak dan menggeleng.

"Ckckck, apa seperti ini cara mu mendapatkan nomor wanita?" Ucap Aurel. David pun berdiri,Ia mengusap dadanya yang masih terasa sakit. Ia sangat yakin bahwa Aurel lah yang menjagal kakinya sehingga Ia tersandung dan jatuh. Wajah David masih tidak enak. Ia masih terus mengusap dadanya.

"Apa kamu ingin membunuh saya hah?" Ucap David

"Yah,,sangat ingin" ucap Aurel. David menatap Aurel kesal.
"Apa sih mau kamu? Kita itu sudah tidak memiliki urusan. Lagi pula kamu ngapain ngikutin saya?" Ucap David
"Siapa aku? Ngikutin kamu? Hallo, sebelum anda ikut-ikutan ingin memanfaatkan Tiara aku sudah lebih dulu mengikutinya. Cara mu tadi benar-benar Kuno" ucap Aurel. David menatap ponselnya Ia mendapatkan satu buah pesan. Kemudian Ia tersenyum sinis.

Detect MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang