Ep. 5 - FAREL

143 5 0
                                    

Makanan sudah datang, Ribs itu menghiasi dengan saos BBQ dan salad. Jack melihat Winnie sedang melamun sambil makan. Sebenarnya Winnie tidak melamun, ia hanya menunggu Jack sampai selesai makanan.
Jack menawarkan makanannya ke Winnie, Winnie pun menolak.

"Jack, letakkan garpu dan pisau mu sekarang!"

Jack kaget lalu ikut perintah Winnie. Ia melihat Winnie mengambil piring lalu memotong ribs tersebut. Ia berpikir Winnie lapar tapi ternyata tidak, Winnie malah menyuapi makanan ke Jack.

"Baca huruf A." perintahnya ke Jack, Jack bingung sambil mengikuti perintah. Jack kaget dan baru menyantap makanan yang disuapi oleh Winnie. Ia merasa aneh tapi senang. Winnie melihat sambil tersenyum kecil karena Winnie sudah tahu isi pikirannya agar membuatnya nyaman dan akrab. Winnie tidak ingin menyakiti orang terdekatnya.

Selesai makan, Winnie langsung membayar di kasir dekat restroom itu. Tiba tiba ia berhenti melangkah dan mencium aroma itu lagi seperti bau manusia yang pernah ia ditemui di apartemen, Winnie menoleh ke orang itu. Dia sedang mengantar makanan ke customer sambil menyapa dengan ramah. Winnie sedang mematung dan tidak bergerak apapun tapi masih memerhatikan orang itu. Salah satu pelayan memanggil orang itu dengan sebutan FAREL, Winnie terkejut dan mencoba mengingat nama itu yang pernah diucapkan.

"Ayo pulang!"

Jack menyambut Winnie dengan memanggil. Winnie menoleh dengan sinis lalu berjalan keluar tanpa berkata apa apa. Jack berpikir dalam hati, apa salahnya aku? Apa aku terlalu lama membuat kamu menunggu?

Jack mengantar Winnie ke apartemen, ia merasa tidak enak dalam suasana hening. Ia melihat kaca spion lalu Winnie sedang berpikir dan kembali menatap Jack. Jack langsung membuang muka sampai membuatnya serba salah.  Akhirnya Jack membuka suara setelah suasana nya hilang dalam sunyi.

"Maaf, Mrs Winnie membuat kamu menunggu lama tadi."
"Tak perlu maaf, itu bukan masalahnya hanya diriku sedang tidak baik."

Menjawabnya sangat datar membuat Jack mengerti dan ia tidak mau menganggu pikiran Winnie saat ini. Jack sudah parkir di depan Apartemen Noel, lalu berpamitan Winnie.

"Terima kasih untuk makanannya."

Winnie hanya mengangguk sambil melambaikan tangan dengan tanda mengiyakan. Winnie menuju ke lift lalu ia masuk dan menutup pintu, tiba tiba seseorang berhenti pintu itu dengan tangannya sendiri. Winnie kembali menyadari bau aroma itu lagi, Farel melemparkan senyum kepada Winnie lalu memencetkan lantai 12.

"Maaf, mau lantai berapa?"

Winnie diam dan bersikap dingin dengan tatapan mata kepadanya. Akhirnya Farel pun diam dan menunggu lift sedang nenuju kelantai 12.

Ting tong..
Door is open

Farel sudak keluar pun begitu juga dengan Winnie. Winnie mengikuti langkah Farel ke kamar karena searahnya sama. Farel curiga dan membalikkan badan membuat ia kesal.

"Jangan mengikuti aku, dasar pengutit."

Winnie pun menggabaikan dan melewati Farel kembali menuju ke kamar, ia mengeluarkan kartu kunci lalu menempelkan. Setelah Winnie masuk ke kamar, membuat Farel salah tingkah.

"Oops, sialan aku deh apa lagi salah sangka, kok kenapa aku bodoh banget malah keluar kata pedas di depan orang ga kenal? Duh ga sopan deh aku. Lebih baik, besok aku harus minta maaf dengan bagaimana pun caranya!"

Farel masuk ke kamar langsung duduk di tempat belajar, ia memandang foto di sana.

"Mom, maafkan aku, aku belum bisa bertemu kakak ku hari ini, aku masih sulit mencari keberadaan dia."

diurutan dari Mama,Farel, Kin, Piv,Papa itu tertampang di foto itu.

Farel membaringkan diri di tempat tidur lalu ia memenjamkan matanya.

Kakak Piv, kamu dimana? Aku sedang mencari mu sampai sekarang belum temu. Jangan bersembunyi, ceritalah apa masalahmu selama ini kamu selalu menghindari kita. Aku mohon, kembali lah ke tempat semula dimana kita berbagi tawa,bahagia bahkan ceria.
Aku kangen dengan kenangan kita!

MANUSIA - VAMPIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang