bagian 7

21.7K 1K 12
                                    

"Apa alasan kamu ingin bergabung di BEM fakultas Ekonomi?" tanya Rian gubernur BEM FE.

"Kalo saya menjawab ingin menambah pengalaman dan wawasan pasti jawaban saya nggak jauh berbeda kan Mas dari temen-temen yang lain. Saya dari SMA suka ikut organisasi. Sampai sekarang saya masih bergabung di PMR Kabupaten di tempat tinggal saya. Waktu SMA juga ikut OSIS. Di organisasi saya bisa menemukan banyak teman merasakan segala macam emosi dan membuat saya belajar untuk menghargai orang lain karena dalam organisasi saya tak dapat melakukan apapun sendirian Mas."

"Aduh El, ngapain kamu ikut audisi segala." sela Mbak Linda sambil tersenyum lebar.

"Tar aku dikira KKN Mbak, anggota BEM yang kenal sama aku kan juga hanya beberapa orang. Aku nggak ingin temen-temen tahunya aku bisa masuk BEM karena aku kenal sama Mas Rian dan Mbak Linda, hehe."

"Bagus El kamu cukup sportif, kamu nggak usah bicara formal lagi ya, aku jadi pengen tertawa." ujar Rian.

"Dari sejak Ospek kamu memang udah dikenal El, aku sih yakin kamu bakal diterima disetiap pendaftaran organisasi yang kamu ikuti." kata Faris sekertaris BEM yang semesternya jauh di atas Eliana.

"Aku kan dikenalnya karena aku sering dihukum Mas bukan karena aku punya kelebihan, paling ya kelebihanku hanya satu nggak bisa berhenti bicara." canda Eliana yang langsung diikuti gelak tawa anak-anak BEM yang ada diruangan sekretariat BEM FE.

"BEM FE bakal nyesel kalo sampai nglewatin kamu buat jadi anggotanya El." Mbak Rara ikut nimbrung.

"Kenapa hanya ingin di BEM FE ja El, padahal dengan kemampuan bicaramu kamu bisa lo bergabung di BEM Univ atau organisasi univ yang lain," tanya Rian.

"Hehehe........," Eliana hanya nyengir.

"Eliana ini punya masa lalu nggak nyenengin pas SMA makanya pas kuliah ini nggak mau ngalamin lagi." Jawab Linda.

"Masalalu pa Lin?" tanya Faris yang tertarik dengan cerita Linda, karena Linda adalah salah satu kakak kelas Eliana waktu SMA dulu.

"Mbak Linda udah dong, malu-maluin aku tau." cegah Eliana.

"Eliana ini dulu pas SMA pernah pacaran sama ketua OSISnya trus ceritanya mantanya ini sekarang masuk dijajaran pengurus BEM Univ dan cukup terkenal, gitu deh ceritanya." Linda bersemangat membagikan kisah masa lalu Eliana.

"Mbak Linda kok nggak bisa jaga rahasia sich?" Eliana pura-pura marah.

"Hubungan kamu sama Revan sejak kapan jadi rahasia di SMA, seluruh angkatan pas jaman kita pasti tahu siapa pasangan paling serasi di SMA, ups keceplosan nyebut nama." Ujar Linda tanpa ada penyesalan sedikitpun.

"Kamu pernah pacaran sama Revan, El?" tanya Rara kurang percaya. "Padahal selama ini Revan selalu jomblo dan menjadi favorit mahasiswa baru."

"Jangan dipercaya ya Mas, Mbak semua cerita Mbak Linda ini, mungkin Mbak Linda lagi dapat inspirasi buat novel terbarunya." Elian kekeh mengelak.

"Udah ah jangan tanya Eliana lagi tentang masalah pribadinya, dilanjutkan besok aja secara pribadi bertanya langsung ke Eliana. Gimana El, kamu setuju kan." Faris mencoba menengahi.

"Hehehe......Mas Faris ada-ada aja, tanya ja sama Mbak Linda yang mau buat novelnya. Ini kan wawancara perekrutan pengurus BEM kok sampe cerita cinta segala sih." Eliana mencoba mengembalikan percakapan ke jalurnya kembali.

"Hahahaha................," semua orang tertawa setelah menyadari bahwa agenda mereka udah melenceng 360 derajat.

Wawancara dilanjutkan obrolan biasa tentang cerita kegiatan Eliana di PMR Kabupaten sampe sekarang. Semua orang senang mendengarkan karena ternyata Eliana sudah pernah pergi ke beberapa daerah bencana untuk menjadi relawan dan pengetahuanya tentang obat-obatan lumayan banyak. Pertolongan pertama pun tak kalah lengkapnya. Mengalahkan mahasiswa tingkat pertawa jurusan kesehatan. Anggota BEM yang lain semakin bersemangat untuk mengajak Eliana bergabung. Setelah ngobrol satu jam tanpa arah yang pasti, Rian menutup wawancara dan menyatakan Eliana sebagai anggota BEM FE yang baru. Padahal di luar masih banyak yang menunggu untuk giliran wawancara juga. Eliana jadi merasa bersalah pada teman-temannya yang sudah lama menunggu.

Will you marry me, Mas? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang