bagian 15

18.2K 898 20
                                    


3 tahun kemudian.....................

"Rasanya menyenangkan sekali bisa kembali ke sini." ujar Dewa dalam hati.

Setelah puas melihat tempat kerjanya yang sudah banyak berubah. Dewa melajukan mobilnya meninggalkan kawasan kampus yang sudah mulai sepi. Hanya terlihat beberapa mahasiswa yang sudah bersiap-siap untuk pulang. Senyum Dewa semakin lebar karena dia akan kembali ke tempat yang bisa menerimannya dengan baik. Dewa pulang ke rumahnya. Selama Dewa pergi, Indri dan Bambanglah yang menempati rumahnya. Tapi sebulan yang lalu keluarga kecil ini sudah pindah karena mengetahui Dewa akan segera kembali ke Semarang.

Dirumahnya sudah ada Indri dan Bambang yang menunggunya. Dewa sengaja tak mau dijemput. Dia hanya ingin sebuah mobil yang ditinggal di bandara. Bambang tak bisa menolak permintaan itu, dan membawa mobil Dewa kembali ke Semarang.

"Bagaimana perjalannya Mas?" sambut Bambang yang sedang menggendong anak pertamnya yang sudah 2 tahun.

"Alhamdulillah lancar. Keponakanku sudah besar sekarang halo, Putri." Dewa mengajak Putri dan Putri dengan mudahnya mau bersama Dewa.

"Allo Pak Dhe...." kata Putri.

"Ayo Mas masuk. Bibi sudah membuatkan banyak masakan untuk Mas Dewa," ajak Indri.

"Makasih ya In, Bang sudah menjaga rumahku."

"Saya yang seharusnya berterimakasih sama Mas Dewa. Kita punya tempat tinggal gratis selama 3 tahun ini." ujar Bambang.

"Gimana kabar Bapak?"

"Bapak sehat Mas, selalu menanyakan kapan Mas Dewa pulang, sepertinya bapak ingin menyampaikan hal yang penting sama Mas Dewa."

"Besok sabtu aku akan pulang Solo. Ini oleh-oleh buat kalian." Dewa menyerahkan bingkisan kepada Bambang.

************* Eliana & Dewa*************

"Kak, makasih. Nanti kalo udah selesai aku SMS." Eliana melambaikan tangan ke mobil Nissan March dark grey yang perlahan meninggalkannya. Senyum Eliana lebar. Eliana diantar Revan ke kampus. Eliana sekarang tampak dewasa dan cantik. Membuat banyak orang tertarik dengannya. Dia langsung berjalan menuju ke gedung Aula untuk mengikuti gladi bersih wisudanya.

Dari arah parkiran ada yang melihat Eliana diantarkan Revan. Raut mukanya langsung berubah menjadi murung. Dia cemburu. Dan kemudian berjalan ke gedung Aula juga setelah mengunci mobilnya dengan diam.

Suasana Aula sangat ramai, para mahasisiwa dan panitia wisuda sudah berkumpul semua. Gladi bersih akan segera dimulai. Eliana sibuk ngobrol dengan teman-temannya. Tanpa sadar dia melihat sosok yang sangat dikenalnya sedang berbicara dengan para panitia wisuda sambil tertawa-tawa. Eliana ingin sekali mendekati dan menyapa sosok yang pernah mengisi hari-harinya di awal kuliah itu. Tapi saat melihat sosok itu juga sangat akrab dengan Bu Indri, Eliana langsung mengurungkan niatnya dan hanya mengamati dari jauh sembari mengobrol dengan teman-temannya.

"El, besok siapa yang dateng buat wisuda?" tanya Ririn yang masih menjadi teman akrab Eliana selam 4 tahun ini.

"Hanya Ayah sama Bunda aja Rin, adik-adiku masih sekolah semua. Dek Via juga udah SMA jadi susah kalo ijin." ujar Eliana sambil sesekali melihat ke arah panitia wisuda.

"Seluruh mahasiswa harap berkumpul dan berbaris di depan Aula, gladi bersih akan segera dilaksanakan," suara pengumuman dari panggung. Eliana dan Ririn langsung ikut berbaris dengan teman-temannya.

Acara gladi bersih langsung dimulai. Pertama mahasiswa berbaris dan berjalan satu-satu menuju kursi masing-masing yang sudah diatur, setelah itu acara wisuda yang terdiri dari pembagian ijasah yang dimulai dari mahasiswa terbaik universitas, terbaik fakultas, dan lulusan cumlaude. Baru kemudian pembagian ijasah untuk mahasiswa yang lain. Acara gladi bersih dilakukan selama 3 jam lebih karena ada beberapa bagian yang harus diulangi.

Will you marry me, Mas? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang