bagian 11

17.3K 864 18
                                    

Sejak pembicaraan serius Eliana dan Dewa beberapa hari yang lalu, mereka langsung lost kontak. Tak ada yang menghubungi satu sama lain. Eliana sibuk dengan kegiatan organisasi bersama BEM Univ dan Dewa sibuk dengan persiapan semester baru. 1,5 bulan liburan semester gasal ini dihabiskan Eliana bersama Dewa. Eliana tak ingin kebersamaanya dengan Dewa harus berakhir sesingkat ini. Eliana ingin memiliki status yang jelas dari Dewa tak hanya sebagai sepupu. Tapi sepertinya itu tak mungkin karena sampai sekarang Eliana belum yakin bagaimana perasaan Dewa padanya. Dewa memang selalu baik dan perhatian tapi itu juga tak menutup kemungkinan bahwa Dewa melakukan itu semua karena Eliana adalah sepupunya. Itulah yang sampai sekarang selalu dipikirkan Eliana.

Sedangkan alasan Dewa berbeda dengan Eliana. Dewa tak ingin membuat Eliana semakin hancur karena keegoisanya ingin memiliki Eliana. Sekarang Dewa sedang berjuang untuk hubunganya dengan Eliana tapi Dewa belum tahu bagaimana hasilnya. Jika melihat keadaan keluarganya sekarang, sangat tipis Dewa dapat bersama dengan Eliana. Karena itu Dewa tak ingin membuat komitmen apapun dulu dengan Eliana sebelum semuanya jelas agar Eliana tidak semakin hancur.

Mereka berdua sudah saling mencintai walau terdapat perbedaan yang sangat jauh diantar mereka, umur, pendidikan, status sosial di masyarakat.

"Sekarang kamu jadi tukang nglamun lho, El. Kerjaannya cuma bengong aja. Nanti kesambet lho." tegur Sandra saat melihat Eliana duduk sendirian di depan gedung Aula sambil melamun.

"Enak aja. Aku cuma lagi mikir kok. Udah sana pergi aja pacaran."

"Siapa juga yang mau pacaran, Mas Dion kan lagi jadi panitia Pekan Mahasiswa." jawab Sandra enteng.

"Wah berarti tebakanku bener dong kamu udah pacaran sama Mas Dion."

"Nggak ya, siapa juga yang mau pacaran sama orang kaya gitu. Emangnya kaya kamu, sukanya sama Om-om." Balas Sandra.

"Aku udah nggak sama Mas Dewa lagi, San." ujar Eliana sedih "Ikut masuk aja yuk, bentar lagi acara penutupan. Nanti aku bareng kamu ya San. Nggak enak malem-malem dianterin Mas Rian."

"Minta di jemput Pak Dewa ja El, soalnya aku juga nggak bawa mobil, hehe...."

"Hayo bareng Mas Dion ya!" Sandra hanya tersenyum malu karena sudah ketahuan pergi bareng Dion "Ya udah deh kalo gitu nanti aku minta dianter Mbak Rara aja."

"Jangan cemberut gitu dong El, masih ada Kak Revan yang setia nunggu kamu kan." Sandra terus menggoda Eliana.

"Sandraaaaaaaaaaaa, aku kan lagi sedih...." teriak Eliana saat Sandra berlari masuk ke dalam Aula yang mulai penuh dipadati penonton.

Pekan Mahasiswa berjalan sangat sukses. Malam ini adalah puncak sekaligus penutupan. Selama sepekan banyak kegiatan yang sudah dilakukan. Lomba debat mahasiswa, donor darah, lomba karya tulis ilmiah untuk SMA, dan semuanya adalah rangkaian. Eliana hampir ambruk saking padatnya kegiatan. Jadi dia hanya duduk di pojok Aula sebagai peonton.

Acara penutupan dimulai dengan penampilan Band kampus dan puncaknya di isi Band yang cukup populer dikalangan remaja. Saat pertengahan acara ada ribut-ribut kecil di bagian pintu tapi bukan pertengkaran hanya orang bercanda. Dan Eliana merasa tidak asing dengan suara yang di dengarnya itu. Karena itu Eliana mencoba mendekatinya.

"Wah Pak Dewa ternyata gaul juga saat diluar kampus." goda Erwin yang melihat penampilan Dewa yang hanya memakai celana jeans dan t-shirt. Nggak ada bedanya dengan para panitia. Dewa hanya tersenyum menanggapi Erwin.

"Pak Dewa kok baru sampai, acara hampir selesai Pak." ujar Santi.

"Nggak seru Pak Dewa datangnya telat." ujar Rian.

Will you marry me, Mas? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang