bagian 8

18.9K 1K 8
                                    

Dengan berat hati Eliana menerima omelan dari Sandra setelah dia pulang diantar Dewa sore harinya. Eliana tak langsung diantar pulang tapi di ajak mampir ke outlet Dewa dulu sambil mengajak Eliana makan siang karena Eliana belum sempat makan siang saat di rumah Dewa.

"Maaf ya San, aku kan nggak tahu kalo kamu bakal dipaksa sama Mas Dion buat pergi." ujar Eliana merasa sangat bersalah.

"Kamu malah enak-enakan pergi sama Pak Dewa. Enak di kamu nggak enak di aku, El." kata Sandra sedikit marah.

"Kalo gitu apa yang harus aku lakuin biar kamu nggak marah lagi sama aku San?"

"Nggak perlu!" jawab Sandra sengit.

"Sandra, jangan gitu dong. Kita itu sama. Aku tadi juga ketemu sama Kak Revan sempet bertengkar juga."

"Beneran El?!" tanya Sandra kurang percaya "Ya udah kita impas sekarang."

"Makasih ya San, aku mau istirahat dulu."

"Jangan langsung tidur, kamu kan habis nangis tar mata kamu malah jadi bengkak lho." saran Sandra sambil tersenyum. Eliana juga tersenyum dan berjalan menuju kamarnya. Dia sudah lupa dengan pertengkaranya dengan Revan. Yang ada dalam pikiran Eliana sekarang adalah kebersamaanya dengan Dewa. Dewa bener-bener perhatian. Tak seperti awal-awal mereka bertemu. Hati Eliana semakin berbunga-bunga.

Suasana Kost sudah sepi. Mahasiswi yang lain sudah pulang kampung. Hanya tinggal Eliana dan Sandra. Sore ini Sandra pun akan pulang ke Jepara. Eliana sedang mengerjakan tugas kuliah yang akan dimumpulkanya besok saat tiba-tiba ponselnya berbunyi.

El, kapan kamu pulang Jepara? Aku mau nitip sesuatu buat Eyang.

Besok senin habis dhuhur Mas. Besok sebelum plg aku akan mampir dulu ke kantornya Mas Dewa.

Ok El. Thanks ya. Jangan sedih terus.

Iya Mas Cakep, hehe

Di tempat yang berbeda Dewa tersenyum lebar membaca SMS dari Eliana. Dan hatinya semakin berdebar-debar.

************* Eliana & Dewa*************

Suasana fakultas Ekonomi tak seramai hari-hari sebelumnya. Hanya terlihat beberapa mahasiswa saja. Libur sebelum ujian semester sudah di mulai hari ini. Yang belum menyelesaikan tugas saja yang masih berada di kampus. Salah satunya adalah Eliana. Eliana berjalan sendirian dari ruang dosen. Hari ini dia janjian akan bertemu dengan Ririn tapi ternyata Ririn tak bisa datang karena ada acara di rumahnya. Sekarang masih pagi. Eliana tak tahu dia harus ke mana tanpa teman. Sekretariatan tampak sepi dan pintunya tertutup. Semua pengurus BEM FE memang pulang kampung dan untuk 3 minggu ke depan semua kegiatan di off dulu.

"Elianaaaa!" panggil seseorang dari belakang Eliana.

"Mas Rian?! Ada apa Mas?"

"Maaf yang kemarin ya El, aku dapat telpon dari rumah. Ibu lagi sakit." ujar Rian dengan tampang bersalah.

"Nggak papa Mas Rian, yang penting aku kan bisa pulang, hehe." kata Eliana dengan wajah cerianya "Lalu keadaan ibunya Mas Rian sekarang gimana?"

"Udah baikan kok El, kemarin dianterin Revan ya?!" goda Rian.

"Nggak bakalan ya Mas, aku mau dianterin sama dia." seru Eliana sewot dan membuat Rian tertawa karena Eliana terlihat lucu saat marah.

"Tak kira kalian bakal balikan lagi, maaf banget ya El. Trus kamu dianter siapa?"

"Aku dianterin Pak Dewa, Mas. Soalnya setelah Pak Dhe pulang ternyata temen-temen udah pulang semua."

"Pak Dhe El?" tanya Rian bingung.

Will you marry me, Mas? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang