bagian 10

19.8K 963 10
                                    

"Ini buat kamu, El." Dewa menyerahkan es krim ke Eliana.

"Makasih Mas, seneng hari ini aku di ajak jalan-jalan sama Mas Dewa."

"Gimana ujian kamu El?" Dewa duduk di samping Eliana. Hari minggu ini mereka menghabiskan waktu bersama di pantai. Ujian 2 minggu sudah diselesaikan Eliana. Dan sekarang sudah mulai liburan semester gasal. Ini adalah janji Dewa pada Eliana jika Eliana serius saat ujian semester dan ucapan terima kasih Dewa pada Eliana karena sering membantu pekerjaan Dewa.

"Hasilnya bagus Mas, udah ada beberapa nilai yang keluar." Eliana menyuapkan sendokan kecil es krim ke mulutnya.

"Yuk jalan-jalan ke sana." Dewa menarik tangan Eliana tanpa bertanya dulu dan itu membuat Eliana kaget serta berdebar-debar bahagia.

Mereka berjalan bersama sepanjang bibir pantai. Dewa tak pernah berniat sedikitpun untuk melepaskan tangan Eliana dari genggamannya. Mereka terus bercakap-cakap. Sudah tak ada kecanggungan lagi antara Dewa dan Eliana. Mereka sudah dekat tanpa status yang jelas. Mereka sering bertemu akhir-akhir ini. Apalagi sejak mulai liburan semester gasal ini, Eliana sering membantu pekerjaan kantor Dewa di rumah. Jadi Eliana sering berkunjung ke rumah Dewa. Liburan yang sudah sebulan ini mebuat mereka semakin dekat dan akrab.

"Mas Dewa nggak pernah pulang ke Solo." ujar Eliana saat mereka berjalan bersama menyusuri pantai.

"Dari dulu aku nggak pernah suka tinggal di Solo, El makanya itu aku SMP dan SMA di Jepara."

"Memangnya kenapa mas, bukanya Solo itu kota yang ramah." Eliana penasaran dengan masa lalu Dewa.

"Itu kan menurut kamu El, tapi aku tetap nyaman berada di Jepara. Keluarga Ibu selalu lebih menyayangiku dan selalu ada buat aku saat aku berduka. Walau sekarang aku bisa dibilang sudah menjauh dari mereka."

"Tapi di Solo kan ada Pak Dhe Mas, kasian kalo nggak pernah ditengok Mas Dewa." Eliana memperhatikan raut wajah Dewa yang berubah saat membicarakan Solo.

"Aku juga tahu El, tapi Bapak udah ada yang jaga. Ada ibu dan adik-adiku."

"Mas Dewa nggak deket ya sama adik-adinya?"

Dewa tersenyum dan menyentuh kepala Eliana "Aku sayang sama mereka semua, El." kata Dewa lembut sambil menatap wajah Eliana. Jantung mereka berdua berdebar-debar bahagia. Senyum Eliana semakin lebar "Ayo kita pulang. Mampir rumahku dulu ya, bantu aku nylesein laporan."

"Siap bos!"

Hari ini adalah awal hari indah untuk Dewa dan Eliana. Mereka mulai membuka hati masing-masing untuk cinta yang baru. Eliana ikut Dewa ke rumahnya dan membantu pekerjaan Dewa. Hal ini sering dilakukan Eliana selama liburan ini. Jika Dewa tak ada di rumah maka yang nemenin Eliana adalah bibi.

************* Eliana & Dewa*************

Sudah seminggu sejak pertemuannya dengan Dewa. Dan Eliana sudah merindukan Dewa. Tak ada telpon atau sms satupun dari Dewa. Eliana semakin galau. Ingin sms atau nelpon tapi Eliana masih gengsi dan tak punya alasan yang tepat karena Eliana juga sudah tak punya urusan dengan Dewa selain urusan pribadi. Untung sekarang kegiatan BEM FE sudah mulai aktif jadi Eliana bisa mengalihkan pikirannya tentang Dewa saat sedang sibuk.

"Hei! Jangan nglamun terus." tegur Rara dan duduk di samping Eliana.

"Mbak Rara ngagetin aja. Beres-beresnya udah selesai kan Mbak?"

"Udah, kamu boleh pulang kok. Mau malam mingguan ya?"

"Sama siapa Mbak? Apa Mbak Rara mau minjemin Mas Rian buat aku?" goda Eliana.

Will you marry me, Mas? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang