"What are you doing mr?"tanya nayya kaget melihat sosok laki laki tengah berada di depan pintu
Laki laki itu justru menyodorkan mangkuk yang berada di tangan nya "aku lapar"jawab laki laki itu datar lalu masuk kedalam rumah nayya tanpa sungkan sungkan
"Hey tuan kau pikir kau siapa, bisakah kau keluar tidak sopan kah dirimu ini" teriak toa nayya membuat bara tersenyum seaakan sudah lama tidak mendengar teriakkan itu
"Oh astaga aku cuma butuh asupan nona" jawab bara tanpa mau menghentikan langkah nya menuju ruang makan
"Memang kau ini siapa datang datang minta makanan, kau pikir disini restoran ha?" Tanya nayya sinis
Sedangkan bara hanya menghiraukan omongan nayya lalu mencari makanan namun tidak menemukan nya "apartement sebesar ini dan tanpa ada makanan sama sekali" jengah bara
"Pelayan sudah pulang, dan memang tidak ada makanan, jadi keluar lah" usir nayya
"Nona aku ini tetangga mu, bisakah kau bersikap baik sedikit saja, oh astaga tidak bisa kah kau memasakkan ku sedikit makanan aku tidak bisa tidur jika perut lapar" cerocos bara hal ini membuat nayya heran
"Sejak kapan kau jadi secerewet ini?"tanya nayya heraN
"Oooo seperti nya anda lebih mengenal saya ya?"kekeh bara hal ini membuat nayya diam seribu bahasa
Kini kecanggungan menyelimuti mereka, dengan gontai nayya mulai menuju dapur dan mengambil beberapa bahan makanan
"Kau akan memasak makanan kesukaan aku kan nayya, ah aku tau kau tidak akan lupa" kata bara lagi membuat nayya menghentikan acara memotong tomat nya sedetik kemudian dia baru menyadari apa yg akan di buat nya astaga.
Shittt omelet (batin nayya mengerutuki kebodohan nya)
Dengan tenang nayya melanjutkan masak nya menghiraukan perkataan bara
"Bisakah kamu diam tuan?"tanya nayya mulai jengah mendengar semua perkataan bara yg menyinggung masa lalu nya
"Nay aku..."belum selesai berbicara nayya langsung meletakkan peralatan dapurnya lalu beranjak pergi
Namun beberapa langkah, tangan nya langsung di tahan oleh tangan lain yg begitu dingin "nay plis jangan kaya gini" ujar bara lagi
Nayya hanya menatap tajam bara lalu beralih ke tangan nya mengisyaratkan kan untuk melepas kan tangan nya
"Kamu bukan remaja labil lagi yg terjebak di masa lalu, tenang dan hadapi takdir yg udah di depan matamu"ujar bara lagi, hal ini membuat nayya mati matian menahan tangan nya untuk tidak memukul wajah bara dengan wajanNayya lalu menghembuskan nafas pasrah lalu berbalik sibuk dengan bahan masakan nya
Bara yg melihat itu hanya terkekeh geli "jadi pelayan kamu setiap hari pulang?" Tanya bara membuka percakapan
"Hmm..."jawab nayya seadanya
"Berarti kita cuma berdua dong ini?" Tanya bara lagi namun tidak mendapat jawaban dari nayya
"Kalau aku...
"Anda sebaiknya duduk disana, biar saya saja yg menyiapkan masakan" ujar nayya memotong ucapan bara
"Oh tidak tidak, saya tidak akan membuat seorang wanita kelelahan karena memasak" ujar bara
"Memasak tidak terlalu memakan banyak energi jadi saya bisa sendiri" ujar nayya lagi
"Oh astaga ayolah, kita harus memasak bersama oke?kita kan sesama tetangga" kekeh bara
"Jangan harap"jawab nayya dingin
Dengan sigap bara merebut baskom yg dibawa nayya lalu mengangkat nya atas atas membuat nayya tidak bisa mengambil nya
"Bara" teriak nayya toa
"Nayya jangan seperti ini, tetangga seharusnya hidup rukun" kekeh bara lagi
"Bodo amat, balikin ngga?" Tanya nayya yang tiba tiba terhuyun kedepan sehingga membuat bara reflek memegang lengan nya agar tidak jatuh hal ini membuat keduanya menegang
Tatapan mereka terkunci ada perasaan aneh diantaranya, jantung seperti terpompa lebih cepat
Ketika menatap bola mata hitam pekat bara membuat nayya begitu merasakan luka yang baru saja mengering dengan satu hentakan nayya mendorong tubuh bara menjauh "berhenti" ucap nayya dingin
"Tidak bisa kah kita mulai semuanya dari awal, aku minta maaf" ujar bara menangkup wajah nayya yg menegang detik itu juga nayya menyentak kedua tangan nayya
"Kau memang gak punya malu" ujar nayya dingin " apa kau tidak mendengar bar, sebaiknya kamu berhenti dan keluar dari si..." ujar nayya berhenti ketika bara menarik tangan nayya lalu menyentakkan tangan nayya dengan keras ke pipi bara, hal ini membuat nayya terlonjak kaget
Plakkk... tangan nayya lagi menampar pipi bara dengan keras
"Bar.." ujar nayya menarik tangan nya tapi nihil justru tangan nayya bertambah erat lalu menampar pipi bara, bukan hanya satu ato dua kaliNamun tertubi tubi tangan nayya menampar pipi bara " bar apa apaan kamu ini?"teriak nayya dengan bibir bergetar melihat pipi bara yg telah memerah bahkan sudut bibirnya terdapat bercak darah
"Berhenti bar berhenti" ucap nayya histeris
Bukanya berhenti bara justru menarik tangan nya lagi menampar pipi nya lagi dan bahkan sangat keras
"CUKUP KAK AL"teriak naya membuat bara menatap teduh mata nayya tanpa menghiraukan rasa sakit dan perih di pipi nya
Lalu dia menarik tangan nayya menuju dada nya"Lakukan apapun kanayya apapun itu, lakukan lah sebanyak aku menyakiti mu , lakukan apapun untuk menghukum diriku yang telah menyakiti mu nayya, tapi tolong jangan suruh aku pergi aku mohon aku masih sangat mencintaimu nayya" ucap bara penuh kesedihan dimata nya
Hanya kali ini nayya mendengar perkataan bara yg bergetar nan rapuh seperti tadi, merasakan panas di mata nya membuat nayya memalingkan wajah nya
"Nayya aku minta maaf, aku mohon" ujar bara lagi
"Kita bisa mulai semuanya dari awal, kamu bisa bersikap biasa saja padaku"lanjutnya membuat nayya menatap nyalang mata bara
"Itu terserah ku untuk memutuskan kapan saja aku akan bersikap biasa saja padamu" ucap nayya dingin
"Itu semua hanya membuat mu lelah nayya, mari kita berdamai btw waktu makan malam sebentar lagi habis, tidak bisakah kita memasak bersama, ato aku akan menginap disini karena kau tidak selesai selesai menyelesaikan masakan " jelas bara
"Pintar sekali kau ini berkata kata tuan" desis nayya tajam
"Aku bilang apa adanya" celetuk bara lagi
"Oh sudahlah cepatlah tangan mu bekerja jangan cuma mulut saja" kesal nayya
Akhirnya selang beberapa menit masakan telah selesai dan segera disajikan oleh nayya "silahkan tuan" kesal nayya melihat bara duduk rapi di depan meja
Dengan sigap bara mengambil piring lalu memakanya dgn lahap
Lalu nayya beranjak pergi meninggalkan bara yg tengah makan"Nih"tiba tiba tangan nayya menyodorkan es batu dan kain kepada bara
"Maksudnya?" Tanya bara bingung
"Buat ngompres pipi kamu" ucap nayya lalu mamalingkan wajah nya yg memerah melihat itu bara hanya terkekeh lalu mengompres pipi nya sendiri
"Sampai kapan pun, rasa ini memang cuma buat, dan sekali lagi cuma kamu yg bisa buat jantung gak karuan" batin bara
"Cepat selesai kan dirumah mu saja, ini sudah malam" kata nayya dingin lagi membuat bara sedikit tertawa
"Kenapa?" Tanya nayya dingin
"Gapapa" jawab bara terkekeh geli
Melihat senyum bara membuat nayya menjadi salfok lalu memalingkan wajahnya menahan bibir nya untuk terangkatAda yang kangen nayya bara ngga?
Update lagi nih
Jangan lupa voment
Sory banyak typo
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME LOVE YOU
Fiksi RemajaCold boy+ friendly girls=? Awalnya teenficktion Tapi banyakan romance nya ending nya juga romance Kan bingung mau nentuin ini genre apa? Hehe :-)