16

2.4K 375 10
                                    

-:=:-

"Harusnya aku sedih, atau setidaknya aku marah... aku dikirimi foto itu lalu datang ke monkey museum, aku rasa saat itu aku marah. Tapi di tempat parkir, aku bertemu Joohyuk oppa, dan- aku benar benar senang saat bertemu dengannya. Aku membohonginya, lalu ikut pergi bersamanya, kurasa dia tau kalau saat itu Jiyong oppa tidak seharusnya bertemu denganku. Kurasa Joohyuk oppa mengetahui hubungan Jiyong oppa dan Alice eonni namun tidak ingin aku terluka. Oppa tau bagaimana rasanya sangat senang ketika bertemu seseorang yang sangat dirindukan? Aku ingin memeluknya tapi tidak punya alasan untuk melakukan itu, jadi aku hanya memainkan handphoneku, sampai Joohyuk oppa bilang kalau dia putus. Dan untuk pertama kalinya sejak aku mulai berkencan, aku merasa dadaku meledak- aku benar benar senang tapi aku merasa tidak boleh melakukan itu. Aku berkencan dengan Jiyong oppa, aku menyukainya, aku mencintainya— kurasa. Aku berusaha menyadarkan kembali diriku, tapi akhirnya aku tetap pergi minum dengan Joohyuk oppa, aku juga tidur dengannya dan- kami hanya menghabiskan waktu bersama sebentar tapi aku tidak bisa melupakannya, aku merasa sangat senang tapi juga merasa bersalah pada Jiyong oppa," oceh Lisa sembari menatap Hoon, meyakinkan pria itu kalau ia tidak sedang menutupi apapun darinya.

"Kau selingkuh dengan mantan pacarmu dan Jiyong hyung juga sepertinya selingkuh dengan Alice? Itu alasanmu tidak bisa bercerita pada teman-temanmu?" tanya Hoon dan Lisa mengangguk.

"Tidak ada yang pantas untuk ku ceritakan pada mereka, keduanya akan membuat mereka kecewa. Aku benar benar merasa bersalah pada Jiyong oppa, aku ingin mengakhiri hubungan kami tapi aku tidak berani,"

"Kenapa kau ingin putus? Kalau kau merasa bersalah harusnya kau berhenti menemui Joohyuk dan kembali mencintainya,"

"Apa aku pernah mencintainya?"

"Kau berjuang untuk mendapatkannya-"

"Anniyo, bicara dengannya saja tidak berani, aku- aku rasa selama ini aku hanya mengidolakannya, menyukai G Dragon yang sulit di dapatkan, bukan Kwon Jiyong yang sekarang ku kencani, aku sempat ragu membedakannya tapi kurasa sekarang aku tau letak perbedaannya. Aku tetap tidak tau siapa yang ku cintai, tapi aku menyukai Joohyuk oppa, aku menyukainya sebanyak aku membencinya, aku menyayanginya sampai aku tidak bisa merasakah kebohongan dalam ucapannya. Tapi untuk Jiyong oppa— kurasa, sama seperti ketika berkencan di Roleplay sebelum-sebelumnya, terasa sangat tidak nyata, aku tidak tau semua masalahnya dan dia pun tidak tau semua masalahku. Masih banyak batas yang tidak ingin kami lewati, aku bahkan merasa xxxgdragon milikku, tapi G Dragon yang asli tetap terlalu sulit untuk ku jangkau, apa aku sudah cukup pantas untuk mengencani G Dragon? Apa aku sudah cukup pantas di cintai G Dragon? Satu minggu ini semua itu menggangguku,"

"Kenapa kau merasa tidak pantas? Kau lupa? Bagaimana usahamu untuk membuatnya menyukaimu?"

"Aku tidak pernah berusaha membuatnya menyukaiku, aku menaruh coklat di pintunya, aku ingin terlihat baik didepannya, semua yang ku lakukan itu bukan untuknya, bukan agar ia menyukaiku, aku melakukannya hanya karena aku suka, seperti fans lainnya yang memberinya hadiah didepan agensi, didepan rumahnya. Sama seperti fans yang ingin menunjukan rasa cintanya pada idolanya, aku juga ingin melakukannya, tapi walaupun para fans itu ratusan kali berpura-pura berkencan dengan idolanya, ratusan kali berharap mendapatkan cinta idolanya, mereka tau kalau bukan idolanya yang akan mereka nikahi nantinya, bukan idolanya yang akan jadi belahan jiwanya nanti, kurasa aku seperti itu."

"Boleh aku menganggap kau bosan? Berkencan dengan seorang G Dragon membuatmu bosan?" tanya Hoon dan tanpa keraguan diwajahnya, Lisa mengangguk. "Katakan padanya kalau kau bosan, dan biarkan dia yang membuat keputusan,"

"Bagaimana kalau dia tidak ingin mengakhiri hubungan kami?"

"Kalau begitu kau yang harus mengakhirinya, kau benar benar ingin putus begitu saja? Tidak akan menyesalinya? Aku tau kau masih di umur bisa bermain main dengan hubunganmu, berkencan lalu putus saat bosan, tapi Jiyong hyung tidak, kau bisa kehilangan dia selamanya kalau salah mengambil keputusan,"

"Kau sedang menceritakan ceritamu sendiri hm? Karena gadis itu, akan menikah minggu depan?"

"Kalau bisa belajar dari pengalaman oranglain, kau tidak perlu terluka karena penyesalan yang sama,"

"Aku akan menemui Jiyong oppa," ucap gadis itu sembari berdiri dari duduknya.

"Kau sudah membuat keputusan?"

"Aku hanya akan menemuinya dan membiarkannya membuat keputusan?"

"Kalau keputusannya tidak sesuai dengan keinginanmu?"

"Bagaimana kalau keputusannya sesuai dengan keinginanku? Tidak akan ada yang tau sebelum aku menemuinya,"

Masih dengan pakaiannya saat itu juga, Lisa pergi ke gedung agensinya. Hanya dengan kaos putih polosnya dengan celana olahraga selutut, topi PMO hitam dan sepatu kets putih gadis itu melangkah sampai ke studio Jiyong. Mengetuk pintunya hingga Jiyong membukakan pintu itu.

"Hei darimana saja? Kenapa tidak-"

"Ada yang ingin ku katakan," sela gadis itu sembari melangkah melewati Jiyong dan masuk kedalam studionya, duduk di sofa kemudian melihat Jiyong yang berdiri menatapnya dengan pandangan bingung atau bisa dibilang gugup?

"Ada apa?"

"Aku ingin bertanya,"

"Apa? Tidak bisakah kau memelukku terlebih dahulu? Aku-"

"Oppa... aku- semalam aku-" ucapan Lisa terhenti, karena sebuah pelukan dari Jiyong.

"Aku merindukanmu, maaf semalam aku sedikit sibuk jadi tidak bisa menemuimu," ucap Jiyong, tanpa melepaskan pelukannya.

-:=:-

Baru sempat ngetikkkk
Maaf yhaa~ masih nunggu ga? Hehe

RoleplayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang