-:=:-
Jiyong tidak tau apa yang sudah merasukinya. Pria itu hanya tidak bisa menahan ulah menggemaskan Lisa dan memutuskan untuk pergi ke dorm gadis itu. Langkahnya berhenti didepan dorm Blackpink, darimana Jiyong tau alamat dorm itu? Karena dorm itu berada di gedung yang sama dengan dormnya dulu— yang sekarang ditempati iKon. Lagi pula mencari tau dorm juniornya di agensi bukanlah hal yang sulit untuknya. Siapapun yang ditanyainya pasti menjawab tanpa bertanya— kecuali Seungri.
Masuk
Tidak
Masuk
Tidak
Masuk
Tidak
Jiyong sempat bimbang, namun akhirnya ia menekan bel di sebelah pintu dorm itu. Berdiri di sisi yang tidak terlihat dari camera intercom dan menunggu seorang gadis membukakan pintunya.
"Mencari sia-"
Lisa benar benar tidak percaya kalau seorang G Dragon berdiri di depan pintu dormnya. Bahkan walaupun Jiyong memakai penyamaran lengkapnya— topi dan masker.
Lisa yang tidak percaya akan kedatangan pria itu perlahan lahan memundurkan langkahnya, gadis itu tidak dapat memikirkan apapun selain terkejut.
Bugh!
Lisa menabrak sebuah lemari kayu setinggi pinggang orang dewasa dibelakangnya ketika Jiyong masuk dan menutup pintunya.
"Hati hati noona," tegur Jiyong sembari hendak memegangi gadis yang akan jatuh itu— refleks.
"Noona? Ah nona- anniyo, tapi- tapi- tapi-"
"Noona bukan nona, atau ajhumma? Hm?" tanya Jiyong sembari menyudutkan gadis itu di depan temari kayu, menumpukan tangannya di atas lemari kayu, di kedua sisi tubuh Lisa. Lisa yang luar biasa gugup tidak berani melakukan apapun, hanya membeku tanpa berani menatap wajah Jiyong yang hanya beberapa senti didepan wajahnya.
"Kau bilang akan melakukan apapun untuk G Dragon, kau bilang sangat menyukaiku, kau bilang suaraku membuatmu-"
"Maafkan aku sunbaenim! Aku bersumpah tidak akan bermain Roleplay lagi lalu membual seperti itu- maaf, aku tidak tau kalau akan ketahuan seperti Seunghoon- maaf- tolong jangan adukan-"
Lisa hampir melompat girang ketika bibir Jiyong menghentikan ucapannya. Terlalu senang karena seorang G Dragon menciumnnya. Ia pasti sudah jatuh kalau tidak ada lemari kayu dibelakangnya.
"Maaf aku tidak ingin memberitaumu siapa aku, tapi kemarin kau membohongiku, lalu menangis bersama Bobby dan itu membuatku kesal," bisik Jiyong sembari menghembuskan nafasnya di sebelah telinga Lisa. "Aku triple x gdragon," lanjutnya.
Jiyong dengan sigap memegangi lengan bagian atas gadis itu ketika si gadis terkejut dan hampir jatuh karena kakinya mendadak seperti jelly. Bagaimana tidak? Selama ini ia membicarakan senior kesayangannya pada orang asing yang ternyata adalah pujaan hatinya.
"Ma- maaf aku tidak-"
"Aku yang sengaja tidak memberitaumu noona," ucap Jiyong sembari menyentuh pelan ujung hidung gadis itu. "Berhentilah gugup seperti ini, kau bisa menganggapku anak sekolah, dan bicara dengan santai padaku,"
"Apa- boleh?"
"Tentu, aku datang sebagai couple Roleplaymu, masih butuh bantuan?"
"Anni- maksudku- mana bisa- anniyo- aku- aku- oppa- anniyo, sunbaenim sudah tau sejak awal kalau aku-"
"Haha ya, aku sudah tau sejak awal kalau aku selama ini mengobrol dengan Lalisa Blackpink sungguhan, Seunghyun hyung yang memberitauku," sela Jiyong sembari menyentuh pinggang Lisa dengan kedua tangannya, dan menaikan gadis itu ke atas lemari kayu yang tidak begitu tinggi itu. "Apa aku masih membuat lututmu lemas?" lanjut Jiyong sebelum ia memposisikan tubuhnya sendiri diantara kedua kaki Lisa. Membuat Lisa membulatkan matanya yang sudah bulat, dengan tangan yang langsung berpegangan pada lemari kayu itu, terkejut namun tetap gugup. Jantung Lisa bergedup sangat cepat sampai terasa seperti akan melompat keluar dan Jiyong terkekeh, menyukai wajah gugup gadis yang kini jadi sedikit lebih tinggi darinya.
"Kau menyukaiku?" tanya Jiyong sembari menaruh sebelah tangannya di atas paha Lisa dan tangan lainnya terulur untuk menyelipkan helaian rambut Lisa kebelakang telinganya, menyingkirkan objek yang menutupi wajah gadis itu.
Lidah Lisa terasa sangat kelu, sepanjang hidupnya, ia tidak pernah berani bertemu lebih dari dua menit dengan Jiyong dan sekarang pria itu berada dihadapannya, dengan jarak yang sangat dekat, hingga Lisa dapat merasakan hembusan nafas teratur dari pria itu.
Lisa mengangguk, dengan sangat pelan, namun cukup untuk membuat Jiyong tersenyum.
"Berarti, kau akan melakukan apapun untukku?" tanya Jiyong lagi dan tanpa banyak berfikir, Lisa kembali mengangguk.
"Kalau begitu, lakukan beberapa hal untukku," ucap Jiyong sembari melirik paha Lisa tanpa sedikit pun senyum di wajahnya.
"Pertama, jangan berani membohongiku lagi, aku benci pembohong kecil sepertimu kemarin," ucap Jiyong sembari mengelus kulit paha Lisa yang tidak tertutupi piyamanya, membuat Lisa semakin merasa tidak karuan.
"Kedua, berhenti menaruh coklat di pintu studioku kalau masih tidak berani menuliskan namamu disana,"
Untuk pertama kalinya, Lisa bersyukur karena meminjam piayama bercelana pendek milik Rose. Gadis itu bersumpah akan membeli lebih banyak piyama satin bercelana pendek lagi mulai dari sekarang.
"Ketiga, jangan membalas pesanku kalau kau masih tidak berani bicara langsung padaku, aku tidak suka kalau kau menghidariku," lanjutnya sembari mengelus pelan pipi Lisa, membuat si gadis hampir gila karena terlalu senang.
"Keempat, jangan pernah memberikan nomor telponmu pada orang asing di Roleplay lagi," Jiyong tidak berhenti menatap gadis yang kini menggigit bibir bawahnya sendiri, menikmati wajah gugup Lisa yang membuat darahnya sendiri terasa seperti berdesir. Mengapa wajah gugup gadis itu justru terlihat sangat menggoda untuknya?
"Dan terakhir, aku ingin mendapatkan password akun Roleplaymu, kau sanggup memberiku semua itu?"
Tanya Jiyong dan Lisa mengangguk
"Aku butuh jawaban, bukan anggukan,"
"Ne-" bisik Lisa sembari menganggukan kepalanya
"Aku tidak bisa mendengarnya,"
"Ne oppa... aku akan melakukan semuanya untukmu,"
"Bagus, ng... ini stempel anak baik untukmu," ucap pria itu sebelum mencium paha Lisa, menhisapnya hingga muncul sebuah bercak kemerahan disana. "Teruslah jadi anak baik karena sekarang aku yang lebih tua darimu noona,"
"N- ne-" jawab Lisa setelah merasakan angka populasi kupu-kupu di perutnya tiba tiba meningkat drastis.
-:=:-